Silvi Octavia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta Padang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efektifitas Penggunaan Amoniak Berulang Pada Proses Penghilangan Lignin Bagas Tebu Untuk Meningkatkan Perolehan Hidrolisat Gula Sebagai Sumber Bioetanol Silvi Octavia
Jurnal Katalisator Vol 1, No 2 (2016): KATALISATOR
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.719 KB) | DOI: 10.22216/jk.v1i2.1392

Abstract

Pengembangan teknologi penghilangan lignin merupakan bagian krusial/kritikal dalam upaya pengembangan teknologi komersial pembuatan bioetanol dari bahan lignoselulosa. Penelitian sebelumnya meraih hasil sangat memuaskan pada penghilangan lignin (delignifikasi) yang terdapat dalam tandan kosong sawit pada suhu kamar di dalam larutan amoniak encer. Kondisi pengolahan yang ringan ini sangat dikehendaki di negara berkembang seperti Indonesia, karena sesuai dengan kemampuan teknologi fabrikasi peralatan di dalam negeri dan sumber daya manusia yang tersedia. Penerapan bahan sekali pakai jika diaplikasikan pada industri kecil mengakibatkan pembengkakan biaya operasional industri. Oleh karena itu, penelitian tentang efektifitas penggunaan pelarut amoniak berulang perlu dikaji lebih jauh, sehingga teknologi ini bernilai ekonomis tinggi. Hasil penelitian menunjukan bahwa besarnya jumlah penggunaan amoniak sebagai reagen pendelignifikasi dapat dikurangi dengan jalan pemakaian kembali residual atau sisa-sisa amoniak bekas penedaman tersebut. Tanpa aliran make up amoniak dapat digunakan maksimal hingga 4 (empat) kali perulangan. Sedangkan dengan penambahan aliran make up maka amoniak dapat digunakan berulang-ulang dan memberikan hasil penggurangan lignin yang sama dengan perendaman pertama.
Pengurangan Kadar Lignin Pada Biomassa Lignoselulosik Menggunakan Urea Untuk Meningkatkan Perolehan Glukosa Bahan Mentah Bioetanol Silvi Octavia
Jurnal Katalisator Vol 1, No 1 (2016): KATALISATOR
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.247 KB) | DOI: 10.22216/jk.v1i1.948

Abstract

Secara umum konversi lignoselulosa menjadi bioetanol dilakukan dalam 4 (empat)  proses, pengolahan awal, sakarifikasi, fermentasi, dan pemurnian (distilasi). Pengolahan awal dipandang sebagai tahap yang membutuhkan biaya paling tinggi. Untuk itu perkembangan penelitian diarahkan pada pencarian dan pemanfaatan teknologi pengolahan awal yang   ekonomis, sehingga dapat menurunkan biaya dan terutama dapat dikembangkan di negara berkembang seperti Indonesia. Salah satu teknologi yang diharapkan dapat memenuhi persyaratan ini adalah teknologi perendaman menggunakan amoniak ataupun turunan amoniak. Amoniak diyakini mempunyai selektifitas yang tinggi terhadap lignin (delignifikasi) sehingga dapat meningkatkan perolehan gula fermentasi pada proses sakarifikasi. Penelitian ini menggunakan urea, yang mengandung amoniak 5% (b/v) pada kondisi 100oC dan 1 atm, sebagai bahan pendelignifikasi dan mengkaji ketercernaan bahan produk rendaman (berupa tandan kosong sawit dan bagas sorgum manis) oleh enzim selulosa. Hasil penelitian menunjukan peningkatan gula hasil hidrolisis enzim sebanyak 144% dibandingkan hidrolisis bahan tanpa pengolahan awal.