Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS SENTIMEN MENGGUNAKAN ARSITEKTUR LONG SHORT-TERM MEMORY (LSTM) TERHADAP FENOMENA CITAYAM FASHION WEEK Laina Farsiah; Alim Misbullah; Husaini Husaini
CYBERSPACE: Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/cj.v6i2.14687

Abstract

Analisis sentimen pada teks bertujuan untuk melihat sebuah teks mengandung emosi positif, negatif, atau netral. Hasil analisis dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan terhadap sebuah isu. Seperti fenomena Citayam Fashion Week yang ramai diperdebatkan di Indonesia, khususnya pada bulan Juli 2022, sangat dibutuhkan analisis sentimen terhadap fenomena tersebut. Dataset yang digunakan berasal dari tweet masyarakat Indonesia dengan kata kunci Citayam Fashion Week. Selanjutnya, setiap tweet akan dilabeli dengan kelas positif, negatif, atau netral berdasarkan leksikal bahasa Indonesia. Penelitian ini menghasilkan model yang dapat digunakan untuk memprediksi setiap tweet bahasa Indonesia ke dalam kategori sentimen positif, negatif, atau netral terkait pandangan dan pendapat masyarakat tentang fenomena Citayam Fashion Week. Metode membangun model yang digunakan, yaitu Long Short Term Memory (LSTM). Akurasi model yang dihasilkan menggunakan LSTM cukup baik, yaitu sebesar 88%.
A Threshold-based Cloud Resource Allocation Framework with Quality of Services Considerations Husaini Husaini; Alim Misbullah; Laina Farsiah
Transcendent Journal of Mathematics and Applications Vol 2, No 1 (2023)
Publisher : Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/tjoma.v2i1.31694

Abstract

Allocating the number of resources needed by cloud applications is very crucial concern in the cloud environment. If the resource allocation is not managed precisely, the cloud services may starve during the peak load time or waste the resources during the off-peak time. Auto-scaling mechanism is one approach used in cloud environment in which service providers can maintain the resources and reduce waste resources by automatically increasing or decreasing them when needed. It is still difficult to predict the client-side experience which later will cause in decreasing performance because of lacking computing instances. This paper focuses on allocating resources at the application level for the efficient resource utilization and presents a novel cloud resource management framework. The proposed system monitored the end-user’s response time directly from client-side. Several thresholds were defined with Quality of Services (QoS) considerations which include response time and error rates sampling to optimize the decision of reallocating the virtual resources. The results dynamically allocate the virtual resources among the cloud applications based on their workload. Based on the experimental results, the recommendation threshold is 0.6 for the cloud system, as it can improve performance while minimizing costs.
Pembuatan Sistem Informasi Geografis Gangguan Jaringan PT Indonesia Comnets Plus Zulfan Zulfan; TWK. Muhammad Akbar Nahyadi; Husaini Husaini
J-SIGN (Journal of Informatics, Information System, and Artificial Intelligence) Vol 1, No 1 (2023): May
Publisher : Department of Informatics, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/j-sign.v1i01.31958

Abstract

Perkembangan teknologi yang pesat dewasa ini mengakibatkan banyak perubahan yang terjadi di kehidupan sehari-hari, salah satunya terkait dengan pemanfaatan fasilitas internet. Layanan web merupakan salah satu contoh dari fasilitas internet. Dengan menggunakan gadgets, seseorang bisa dengan mudah mengakses berita, memperoleh ataupun menyebarkan informasi, mendapatkan hiburan, melakukan komunikasi, dan lain-lain. Untuk itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sistem informasi geografis gangguan jaringan pada PT. Indonesia Comnets Plus (ICON+). Sehingga nantinya melalui sistem ini pengguna/staf dapat secara langsung melaporkan gangguan jaringan yang terjadi di lapangan. Disamping itu juga, sistem informasi ini juga menyediakan informasi tentang lokasi gangguan dan sejauh mana laporan gangguan ini ditindak lanjuti oleh penyedian layanan dalam hal ini pihak ICON+. Penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi masalah secara langsung sehingga didapatkan hasil analisis kebutuhan sistem yang dibutuhkan. Sistem ini dibangun dengan menggunakan Framework Codeigniter dan Google Maps API. PHP merupakan bahasa pemrograman yang digunakan dalam pengembangan sistem ini dan MYSQL sebagai basis datanya.
Sistem Identifikasi Pembicara Berbahasa Indonesia Menggunakan X-Vector Embedding Alim Misbullah; Muhammad Saifullah Sani; Husaini; Laina Farsiah; Zahnur; Kikye Martiwi Sukiakhy
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 11 No 2: April 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25126/jtiik.20241127866

Abstract

Penyemat pembicara adalah vektor yang terbukti efektif dalam merepresentasikan karakteristik pembicara sehingga menghasilkan akurasi yang tinggi dalam ranah pengenalan pembicara. Penelitian ini berfokus pada penerapan x-vectors sebagai penyemat pembicara pada sistem identifikasi pembicara berbahasa Indonesia yang menggunakan model speaker identification. Model dibangun dengan menggunakan dataset VoxCeleb sebagai data latih dan dataset INF19 sebagai data uji yang dikumpulkan dari suara mahasiswa Jurusan Informatika Universitas Syiah Kuala angkatan 2019. Untuk membangun model, fitur-fitur diekstrak dengan menggunakan Mel-Frequency Cepstral Coeffients (MFCC), dihitung Voice Activity Detection (VAD), dilakukan augmentasi dan normalisasi fitur menggunakan Cepstral Mean and Variance Normalization (CMVN) serta dilakukan filtering. Sedangkan proses pengujian model hanya membutuhkan fitur-fitur yang diekstrak dengan menggunakan MFCC dan dihitung VAD saja. Terdapat 4 (empat) model yang dibangun dengan cara mengombinasikan dua jenis konfigurasi MFCC dan dua jenis arsitektur Deep Neural Network (DNN) yang memanfaatkan Time Delay Neural Network (TDNN). Model terbaik dipilih berdasarkan akurasi tertinggi yang dihitung menggunakan metrik Equal Error Rate (EER) dan durasi ekstraksi x-vectors tersingkat dari keempat model. Nilai EER dari model yang terbaik untuk dataset VoxCeleb1 bagian test sebesar 3,51%, inf19_test_td sebesar 1,3%, dan inf19_test_tid sebesar 1,4%. Durasi ekstraksi x-vectors menggunakan model terbaik untuk data train berdurasi 6 jam 42 menit 39 detik, VoxCeleb1 bagian test berdurasi 2 menit 24 detik, inf19_enroll berdurasi 18 detik, inf19_test_td berdurasi 25 detik, dan inf19_test_tid berdurasi 9 detik. Arsitektur DNN kedua dan konfigurasi MFCC kedua yang telah dirancang menghasilkan model yang lebih kecil, akurasi yang lebih baik terutama untuk dataset pembicara berbahasa Indonesia, dan durasi ekstraksi x-vectors yang lebih singkat.   Abstract The speaker embedding is a vector that has been proven effective in representing speaker characteristics, resulting in high accuracy in the domain of speaker recognition. This research focuses on the application of x-vectors as speaker embeddings in the Indonesian language speaker identification system using a speaker identification model. The model is built using the VoxCeleb dataset as training data and the INF19 dataset as testing data, collected from the voices of students of Informatics Department, Universitas Syiah Kuala from the 2019 batch. To build the model, features are extracted using Mel-Frequency Cepstral Coefficients (MFCC), Voice Activity Detection (VAD) is applied, augmentation and normalization of features are performed using Cepstral Mean and Variance Normalization (CMVN), and filtering is applied. On the other hand, the model testing process only requires features extracted using MFCC and computed VAD. There are 4 (four) models are constructed by combining two configurations of MFCC and two types of Deep Neural Network (DNN) architectures that utilize the Time Delay Neural Network (TDNN). The best model is selected based on the highest accuracy calculated using the Equal Error Rate (EER) metric and the shortest duration of x-vector extraction from the four models. The EER values for the best model on the VoxCeleb1 test dataset are 3.51%, 1.3% for inf19_test_td, and 1.4% for inf19_test_tid. The x-vector extraction duration using the best model for the training dataset is 6 hours 42 minutes 39 seconds, 2 minutes 24 seconds for VoxCeleb1 test part, 18 seconds for inf19_enroll, 25 seconds for inf19_test_td, and 9 seconds for inf19_test_tid. The second DNN architecture and the second MFCC configuration designed result in a smaller model, better accuracy, especially for Indonesian language speaker datasets, and shorter x-vector extraction duration.