Ilil Maidatuz Zulfa
Bidang Ilmu Farmasi Klinik, Komunitas, dan Manajemen Akademi Farmasi Surabaya, Surabaya

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

RISK FACTORS OF ADVERSE EFFECTS IN ACTIVE PULMONARY TUBERCULOSIS PATIENTS WITH CATEGORY 1 TREATMENT Ilil Maidatuz Zulfa
Acta Holistica Pharmaciana Vol 1 No 2 (2019): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Category 1 treatment of active pulmonary tuberculosis (TB) takes 6-8 months that can expose patients to adverse effects. The severity of adverse effects occur can affects patients adderence that lead to loss to follow-up. The recent study was aimed to analyze risk factors that might have contribution to the occurence of adverse effects in active pulmonary TB patients received category 1 treatment. A cross sectional study with open questionnaire was conducted to active pulmonary TB patients who undergo treatment follow-up at RS Paru Karang Tembok Surabaya. Gender, ages, diabetes melitus status, body weight, and length of treatment were analyzed as potential risk factors of the number of adverse effects occur through poisson regression The result derived from 41 patients analyzed showed that gender (OR: 0,842, 95% CI: 0,550-1,287, p>0,05), ages (OR: 0,997, 95% CI: 0,986-1,009, p>0,05), body weight (OR: 0,992, 95% CI: 0,976-1,010, p>0,05), diabetes melitus status (OR: 1,197, 95% CI: 0,773-1,856, p>0,05), and length of treatments (OR: 1,007, 95% CI: 0,989-1,025, p>0,05) have no significant risk to the number of adverse effects patients suffered from In the present study , gender, age, body weight, diabetes mellitus status, and the length of TB treatments have being taken have no significant contribution to the number of adverse effects occured. However, further study with higher sample size to confirm the result need to be conducted.
PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN DIARE PADA BALITA Ilil Maidatuz Zulfa
Acta Holistica Pharmaciana Vol 3 No 1 (2021): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diare pada balita merupakan kondisi serius dan mengancam jiwa. Penyebab kematian yang tinggi pada balita disebutkan karena penanganan yang terlambat pada kondisi dehidrasi. Penanganan yang terlambat pada kondisi dehidrasi terkait dengan pengetahuan ibu atau pengasuh yang kurang terhadap pananganan diare. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu dan pengasuh pada pencegahan dan penanganan diare pada balita. Studi observasional secara cross sectional dilakukan pada ibu usia 20-56 tahun yang pernah atau sedang mengasuh balita. Tingkat pengetahuan diukur melalui kuesioner. Faktor demografi meliputi usia, status asuh balita, pendidikan terakhir, dan pekerjaan dianalisis sebagai faktor yang mungkin mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu tentang pencegahan dan penanganan diare balita. Sebanyak 65 Ibu bersedia terlibat dalam penelitian. Hasil menunjukkan Sebagian besar ibu telah memiliki pengetahuan yang baik tentang pencegahan dan penanganan diare pada balita (89,23%). Usia, status asuh balita, pendidikan terakhir, dan pekerjaan Ibu dalam penelitian ini tidak terkorelasi signifikan dengan tingginya pengetahuan Ibu tentang pencegahan dan penanganan diare. Selain itu, edukasi tentang kaitan MPASI dan penggunaan botol susu terhadap diare pada balita serta komposisi dan cara pembuatan oralit masih perlu ditingkatkan di kalangan Ibu sehingga pananganan diare yang tepat dengan cairan oralit di rumah dapat dengan tepat dilakukan oleh ibu.
KAJIAN POTENSI INTERAKSI OBAT DALAM PERESEPAN ANTIHIPERTENSI DI SALAH SATU APOTEK DI SURABAYA Ilil Maidatuz Zulfa
Acta Holistica Pharmaciana Vol 3 No 2 (2021): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62857/ahp.v3i2.51

Abstract

Hipertensi adalah salah satu dari faktor resiko dari penyakit kardiovaskular. Tatalaksana farmakologi hipertensi yang direkomendasikan seringkali merupakan kombinasi beberapa obat serta polifarmasi yang berpotensi menimbulkan interaksi antar obat. Potensi interaksi antar obat (PIAO) merupakan masalah terkait obat yang dalam kondisi tertentu dapat merugikan dan membahayakan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis PIAO pada peresepan pasien hipertensi di salah satu apotek di Kota Surabaya. Identifikasi PIAO dilakukan melalui Medscape online. Hubungan antara faktor usia, jenis kelamin, dan jumlah item obat yang diresepkan dianalisis menggunakan uji regresi logistik biner. Sebanyak 118 resep dianalisis dalam penelitian ini. Dari jumlah tersebut, 33,05% diantaranya memiliki PIAO. PIAO paling sering adalah antara amlodipin dan metformin serta amlodipin dan simvastatin masing-masing sebanyak 29,72% yang merupakan jenis PIAO farmakodinamik dengan manifestasi gangguan kadar gula darah serta peningkatan resiko miopati yang membutuhkan monitoring secara ketat. Faktor jumlah obat yang diresepkan paling berhubungan dengan munculnya PIAO (p-value 0,000). Dari hasil penelitian, dalam pelayanan resep hipertensi perlu diperhatikan faktor jumlah obat yang diresepkan karena semakin banyak jumlah obat yang diresepkan semakin besar potensi muncul PIAO. Selain itu, hendaknya informasi tentang monitoring kadar gula darah dan gejala miopati disampaikan kepada pasien terkait seringnya PIAO antara amlodipin dan metformin serta PIAO antara amlodipine dan simvastatin.