Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Edukasi Pencegahan African Swine Fever dan Pembuatan Pakan Alternatif untuk Ternak Babi di Fatukoa, Kota Kupang Filphin Adolfin Amalo; Cynthia Dewi Gaina; Elisabet Tangkonda; Inggrid Trinidad Maha; Redempta Wea
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 4 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Sistem Informasi dan Teknologi (Sisfokomtek)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tantangan terbesar dalam usaha beternak babi di NTT pada umumnya adalah masalah kesehatan ternak dan pakan. Salah satu penyakit virus yang sangat menular pada ternak babi dengan tingkat kematian yang tinggi adalah penyakit African swine fever, yang saat ini potensi penyebarannya di Kota Kupang masih sangat tinggi. Rendahnya pemahaman tentang penyakit ini dan cara pencegahannya turut mendukung penyebaran penyakit ini semakin meluas dan menimbulkan banyak kematian ternak babi. Disamping itu, pakan menjadi tantangan tersendiri dalam beternak babi. Pakan komersial mempunyai harga yang relatif mahal sehingga sulit terjangkau oleh peternak. Selain itu, pemberian pakan sisa merupakan salah satu faktor resiko utama masuknya virus ASF ke suatu peternakan. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah mengelola bahan pakan lokal menjadi pakan berkualitas tinggi. Di Kelurahan Fatukoa banyak tersedia limbah pertanian yang belum dimanfaatkan dengan maksimal, salah satunya adalah batang pisang. Tujuan PkM ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di Kelurahan Fatukoa mengenai faktor-faktor penyebaran penyakit ASF dan langkah-langkah pencegahan penyakit ASF, serta memberikan pelatihan pembuatan pakan fermentasi dari batang pisang. Metode yang dilakukan meliputi penyuluhan, pelatihan pembuatan pakan fermentasi, pemberian bantuan bibit babi sebagai stimulant modal usaha, dan kegiatan pengelolaan kesehatan ternak dengan tindakan pencegahan dan penanggulangan masalah kesehatan ternak. Kegiatan ini telah memberikan hasil positif berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat kelompok ternak. Hal ini terlihat dari kesadaran peternak untuk melakukan biosecurity kandang dan peternak juga secara mandiri mulai membuat pakan alternatif untuk ternak babi.