Zakhirurahma Zaha
STAI MUHAMMADIYAH PACIRAN

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STUDI KOMPARATIF KONSEPSI GURU MENURUT PROF. SUYANTO DAN DR. MUHAMMAD AD-DUWEISY Zakhirurahma Zaha
Jurnal Penelitian dan Pendidikan Vol 4 No 1 (2021): STAIKA (Jurnal Penelitian dan Pendidikan Agama Islam)
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi akan pentingnya guru dalam dunia Pendidikan, sehingga perlu adanya penelitian tentang konsepsi guru menurut para ahli di bidang Pendidikan. Yang mana diantara para ahli yang dijadikan penelitian dalam jurnal ini adalah Prof. Suyanto dan Dr. Muhammad Ad-Duweisy. Dalam islam, guru disebut juga dengan murabbi, ustadz, atau mu’alim yang bertugas memberikan ilmu dalam majlis taklim (tempat belajar dan mengajarkan ilmu). Prof. Suyanto adalah seorang pakar pendidikan, juga sebagai guru besar dan teknokrat berkebangsaan Indonesia. Sedangkan Dr. Muhammad Ad-Duweisy adalah seorang pakar pendidikan di Timur Tengah, juga sebagai guru besar dan Musyrif ‘Aam pada Mauqi’ al-Murabbi. Penelitian ini bertujuan untuk Membandingkan konsepsi guru menurut Prof. Suyanto dengan Syaikh Ad-Duweisy. Disamping itu juga agar diketahui sosok guru yang mana dari konsepsi kedua tokoh tersebut yang sesuai dengan pendidikan islam di Indonesia saat ini.  Penelitian ini merupakan penelitian komparatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian kualitatif ini adalah penelitian pustaka (library research), yaitu penelitian yang obyek utamanya adalah buku-buku atau sumber kepustakaan lain. Hasil penelitian komparasi ini terdiri dari persamaan dan perbedaan konsepsi guru menurut Prof. Suyanto dan Dr. Muhammad Ad-Duweisy, serta relevansinya dengan Pendidikan islam di Indonesia saat ini. (1) Persamaan dari segi kepribadiaan, guru merupakan seorang teladan yang akan ditiru oleh anak didiknya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dari segi tugas dan perannya, guru mampu bertindak sebagai pengajar yang efektif. Dari segi metode yang digunakan guru sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran bahkan menentukan keberhasilan dalam proses pembelajaran. (2) Terdapat perbedaan yang mendasar diantara kedua tokoh tersebut. Yang mana Prof. Suyanto lebih condong kepada teori-teori para ilmuan barat, sedangkan Syaikh Muhammad Ad-Duweisy lebih mengutamakan dalil-dalil yang ada pada wahyu ilahi, yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah. (3) Sosok guru yang sesuai dengan Pendidikan Islam lebih sesuai dengan konsep syaikh Ad-Duwesy. Adapun sosok guru yang sesuai dalam Pendidikan di Indonesia saat ini lebih sesuai dengan konsepsi Prof. Suyanto.
STRATEGI GURU PAI DALAM MENINGKATKAN PRAKTIK MUAMALAH ANTAR SISWA DI MI MUHAMMADIYAH 16 PONDOK PESANTREN KARANGASEM PACIRAN LAMONGAN Zakhirurahma Zaha
Jurnal Penelitian dan Pendidikan Vol 4 No 1 (2021): STAIKA (Jurnal Penelitian dan Pendidikan Agama Islam)
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi apa yang dilakukan oleh guru PAI dalam meningkatkan praktik muamalah antar siswa di MI Muhammadiyah 16 Pondok Pesantren Karangasem Paciran Lamongan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu para pendidik agar dapat lebih bijak dalam meningkatkan praktik muamalah antar siswa di lingkungan sekolah. Pelajaran akhlak dan muamalah merupakan pelajaran yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa terutama dalam membentuk kepribadian yang bersosial. Siswa akan dapat mengaitkan kegiatan sehari-hari yang dilakukannya dengan pendidikan akhlak yang dipelajarinya. Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai tingkah laku seseorang melanggar norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat. Hal ini disebabkan perkembangan teknologi yang banyak berpengaruh terhadap kehidupan sosial anak seperti, televisi dan handphone yang banyak menyajikan hal-hal yang dapat mempengaruhi anak-anak baik anak kecil maupun remaja. Ilmu pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)  tanpa dibarengi iman dan takwa (IMTAK) menyebabkan kehidupan tidak bisa berjalan dengan seimbang, karena itu siswa perlu dibekali dengan keduannya sehingga dapat menjadi manusia yang sempurna dan berakhlak mulia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara (interview) dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan dan dari makna itulah dapat ditarik kesimpulan. Hasil dari penelitian menunjukkan. A. Strategi yang dilakukan guru PAI untuk meningkatkan praktik muamalah antar siswa di MI Muhammadiyah 16 Karangasem Paciran Lamongan, yaitu memberikan contoh perilaku yang baik, menjadi uswatun hasanah, melakukan model pembelajaran dengan melalui pendekatan, melakukan pendekatan secara langsung, praktik secara langsung dengan cara yang menyenangkan, mengadakan kegiatan berhubungan dengan muamalah. B. Peran Guru PAI dalam usaha meningkatkan praktik muamalah antar siswa di MI Muhammadiyah 16 Karangasem Paciran Lamongan, antara lain: Menjadi uswatun hasanah, Memberi nasehat, Mentransfer ilmu, Mengajar dengan inovatif dan efektif, Peran guru di sekolah dan masyarakat. C. Metode yang digunakan Guru  PAI untuk meningkatkan praktik muamalah antar siswa di MI Muhammadiyah 16 Karangasem Paciran Lamongan, yaitu: 1. Metode Diskusi, 2. Metode Tanya Jawab, 3. Metode Demonstrasi.  D. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Guru PAI dalam usaha untuk meningkatkan praktik muamalah antar siswa di MI Muhammadiyah 16 Karangasem Paciran Lamongan. 1. Faktor Pendukung. a. Adanya motivasi dari orang tua, b. Kerja sama dari kabag pendidikan dan wali murid, c. Faktor teknologi, d. Faktor guru, e. Faktor lingkungan, f. Motivasi siswa, g. Guru yang aktif. 2. Faktor Penghambat. a. Orang tua yang mekengkang anak, b. Kurangnya komitmen guru, c. Penyalahgunaan teknologi, d. Kurangnya pengawasan guru, e. Faktor teman, f. Orang tua yang kurang memperhatikan tingkah laku anak, g. Karakter anak. h. Kondisi dan situasi kelas, i. Kecerdasan anak.  E. Nilai yang diberikan Guru PAI dalam usaha meningkatkan praktik muamalah antar siswa di MI Muhammadiyah 16 Karangasem Paciran Lamongan. 1. Nilai Kebenaran, 2. Nilai Tanggung jawab sosial, 3. Nilai Kesopanan, 4. Nilai kedisiplinan. Strategi yang dilakukan guru PAI dalam meningkatkan praktik muamalah antar siswa adalah dengan menerapkan beberapa cara di antaranya guru memberikan contoh perilaku yang baik, berdiskusi, memberikan nasehat, menjadi uswatun hasanah, melakukan model pembelajaran melalui pendekatan personal, melakukan pendekatan secara langsung dengan siswa, praktik secara langsung dengan cara yang menyenangkan, serta mengadakan kegiatan yang berhubungan dengan muamalah.