Umi Rosyidah
STAI Muhammadiyah Paciran

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

INTERNALISASI NILAI DAN BUDAYA ISLAMI DI SEKOLAH (Studi Pengembangan PAI dari Teori ke Aksi di SD Islam al-Huda Sedayulawas) Umi Rosyidah
Jurnal Penelitian dan Pendidikan Vol 4 No 1 (2021): STAIKA (Jurnal Penelitian dan Pendidikan Agama Islam)
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan: (a) mengetahui urgensi internalisasi nilai dan budaya religius di sekolah, (b) meneliti strategi SD Islam al-Huda dalam menginternalisasi nilai dan budaya islami di sekolah, (c) mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan program internalisasi nilai dan budaya religius di SD Islam al-Huda. Skripsi ini termasuk penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subyek penelitian ini yaitu SD Islam al-Huda Sedayulawas Brondong Lamongan. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu data yang telah terkumpul sebagaimana adanya disusun, diinterpretasikan kemudian dianalisis, untuk selanjutnya diambil kesimpulan. Temuan penelitian ini yaitu meliputi: 1) SD Islam al-Huda Sedayulawas merasa perlu untuk mengelola budaya dalam hubungannya dengan meningkatkan mutu sekolah secara kultural, hal ini mengacu pada visi pendirinya, membangun generasi khairu ummah yang dipengaruhi oleh cita-cita internal dan tuntutan eksternal yang melingkupinya, maka dilaksanakanlah program internalisasi nilai dan budaya religius. 2) Gerakan ini diimplementasikan dengan pengembangan budaya akhlakul karimah dan pelaksanaan beberapa ibadah secara bersama-sama ketika di sekolah. 3) Adapun faktor pendukung dan juga penghambat dalam penerapan internalisasi nilai dan budaya religius di SD Islam al-Huda meliputi: Faktor pendukungnya yaitu adanya komitmen dari top manajemen, dedikasi warga sekolah, adanya sistem reward and punishment, dan ketersediaan fasilitas pendidikan yang representatif. Faktor penghambatnya yaitu orang tua siswa belum terbiasa dengan program-program internalisasi nilai dan budaya islami di area sekolah, belum optimalnya penerapan sanksi, serta kekhawatiran koordinator pelaksana akan persepsi masyarakat sebagai sekolah yang banyak aturan dan bergaris keras. Selanjutnya semoga penelitian ini dapat menjadi khazanah dan masukan bagi pengelola, bahan informasi bagi civitas akademika dan semua pihak yang membutuhkan khususnya di lingkungan Fakultas Tarbiyah STAIM Karangasem Paciran