Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERANAN PENDIDIKAN AKHLAK DALAM PEMBINAAN KEPRIBADIAN SISWA MI MUHAMMADIYAH 12 BETIRING SUMBERAGUNG BRONDONG LAMONGAN Zakhiru Rahma Zaha
Jurnal Penelitian dan Pendidikan Vol 4 No 2 (2021): STAIKA (Jurnal Penelitian dan Pendidikan Agama Islam)
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan akhlak merupakan permasalahan yang selalu menjadi tantangan manusia dalam sepanjang sejarahnya. Dalam pembentukan kepribadian muslim, pendidikan akhlak sangat berperan penting dalam kehidupan sehari hari yang mampu mewarnai segala sikap dan perilakunya baik ketika berhubungan dengan manusia maupun ketika berhubungan dengan alam sekitar, terlebih lagi dalam berhubungan dengan Allah SWT. Menuju keselamatan dunia dan akhirat. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Peranan pendidikan akhlak dalam pembinaan kepribadian siswa yaitu membimbing, mendidik, menumbuhkan dan menanamkan kebiasaan berakhlak mulia pada anak didik. dalam proses pembinaan kepribadian siswa melaui pendidikan akhlak dilakukan guru dengan cara memaksimalkan proses pembelajaran yang dikaitkandengan akhlak siswa. (2) metode yang digunakan pendidikan akhlak dalam membina kepribadian siswa antara lain metode pembiasaan, paksaan dan teguran. (3) faktor pendukung dalam pembinaan kepribadian siswa ialah dengan adanya fasilitas, kegiatan ekstrakulikuler, dan orang tua. Sedangkan faktor penghambatnya ialah kurang adanya kesadaran dari anak didik, dan lingkungan keluarga. (4) usaha yang dilakukan untuk mengatasi hambatan pendidikan akhlak dalam pembinaan kepribadian siswa ialah dengan melalui pendekatan secara umum maupun personal kepada siswa dan berusaha meningkatkan komunikasi serta kerja sama dengan wali murid anak didik. (5) pendidikan akhlak memberi pengaruh yang positif terhadap kepribadian anak didik dengan demikian bisa dikatakan bahwa pembinaan kepribadian siswa melalui pendidikan akhlak sudah terlaksana dengan baik, artinya dengan adanya pendidikan akhlak kepribadian siswa menjadi lebih baik, lebih sopan, lebih bertanggungjawab atas semua perilaku dari perbuatannya baik dilingkungan sekolah maupun diluar sekolah.
INTERNALISASI NILAI DAN BUDAYA ISLAMI DI SEKOLAH (Studi Pengembangan PAI dari Teori ke Aksi di SD Islam al-Huda Sedayulawas): INTERNALISASI NILAI DAN BUDAYA ISLAMI DI SEKOLAH (Studi Pengembangan PAI dari Teori ke Aksi di SD Islam al-Huda Sedayulawas) Zakhiru Rahma Zaha
Jurnal Penelitian dan Pendidikan Vol 5 No 1 (2022): STAIKA (Jurnal Penelitian dan Pendidikan Agama Islam)
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan: (a) mengetahui urgensi internalisasi nilai dan budaya religius di sekolah, (b) meneliti strategi SD Islam al-Huda dalam menginternalisasi nilai dan budaya islami di sekolah, (c) mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan program internalisasi nilai dan budaya religius di SD Islam al-Huda. Temuan penelitian ini yaitu meliputi: 1) SD Islam al-Huda Sedayulawas merasa perlu untuk mengelola budaya dalam hubungannya dengan meningkatkan mutu sekolah secara kultural, hal ini mengacu pada visi pendirinya, membangun generasi khairu ummah yang dipengaruhi oleh cita-cita internal dan tuntutan eksternal yang melingkupinya, maka dilaksanakanlah program internalisasi nilai dan budaya religius. 2) Gerakan ini diimplementasikan dengan pengembangan budaya akhlakul karimah dan pelaksanaan beberapa ibadah secara bersama-sama ketika di sekolah. 3) Adapun faktor pendukung dan juga penghambat dalam penerapan internalisasi nilai dan budaya religius di SD Islam al-Huda meliputi: Faktor pendukungnya yaitu adanya komitmen dari top manajemen, dedikasi warga sekolah, adanya sistem reward and punishment, dan ketersediaan fasilitas pendidikan yang representatif. Faktor penghambatnya yaitu orang tua siswa belum terbiasa dengan program-program internalisasi nilai dan budaya islami di area sekolah, belum optimalnya penerapan sanksi, serta kekhawatiran koordinator pelaksana akan persepsi masyarakat sebagai sekolah yang banyak aturan dan bergaris keras.
STUDI KORELASI PENERAPAN METODE DISKUSI DENGAN MOTIVASI BELAJAR FIQIH SISWA MA AL-ISHLAH SENDANGAGUNG : STUDI KORELASI PENERAPAN METODE DISKUSI DENGAN MOTIVASI BELAJAR FIQIH SISWA MA AL-ISHLAH SENDANGAGUNG Zakhiru Rahma Zaha
Jurnal Penelitian dan Pendidikan Vol 5 No 2 (2023): STAIKA (Jurnal Penelitian dan Pendidikan Agama Islam)
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The background is that teaching activities are nothing but what the teacher must achieve is how students can master the lesson material that has been delivered, one of which is by developing discussion methods. Through the application of the discussion method, it is hoped that students are encouraged to be actively involved in the learning process at school, can be stimulated to think critically and rationally or objectively in solving a problem so that learning objectives can be achieved. With the discussion method students are active in learning. The research that the author did was included in the category of qualitative descriptive research using the methods of observation, interviews, and documentation. And for the type of research used is classroom action research or in English called Classroom Action Research. The results of the research conducted by the author can be concluded that the correlation between the application of the discussion method and the learning motivation of FIQIH is included in the good category, because the results of observations and correlation analysis show a significant relationship, thus the hypothesis that the author proposes is accepted and there is a significant relationship, and the discussion method is one of the methods used in Fiqh learning and can increase student motivation at MA AL-ISHLAH Sendangagung Paciran Lamongan.
PERANAN PENDIDIKAN AKHLAK DALAM PEMBINAAN KEPRIBADIAN SISWA MI MUHAMMADIYAH 12 BETIRING SUMBERAGUNG BRONDONG LAMONGAN Zakhiru Rahma Zaha
Jurnal Staika: Jurnal Penelitian dan Pendidikan Vol 3 No 2 (2020): STAIKA (Jurnal Penelitian dan Pendidikan Agama Islam)
Publisher : STAI Muhammadiyah Paciran Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan akhlak merupakan permasalahan yang selalu menjadi tantangan manusia dalam sepanjang sejarahnya. Dalam pembentukan kepribadian muslim, pendidikan akhlak sangat berperan penting dalam kehidupan sehari hari yang mampu mewarnai segala sikap dan perilakunya baik ketika berhubungan dengan manusia maupun ketika berhubungan dengan alam sekitar, terlebih lagi dalam berhubungan dengan Allah SWT. Menuju keselamatan dunia dan akhirat. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Peranan pendidikan akhlak dalam pembinaan kepribadian siswa yaitu membimbing, mendidik, menumbuhkan dan menanamkan kebiasaan berakhlak mulia pada anak didik. dalam proses pembinaan kepribadian siswa melaui pendidikan akhlak dilakukan guru dengan cara memaksimalkan proses pembelajaran yang dikaitkandengan akhlak siswa. (2) metode yang digunakan pendidikan akhlak dalam membina kepribadian siswa antara lain metode pembiasaan, paksaan dan teguran. (3) faktor pendukung dalam pembinaan kepribadian siswa ialah dengan adanya fasilitas, kegiatan ekstrakulikuler, dan orang tua. Sedangkan faktor penghambatnya ialah kurang adanya kesadaran dari anak didik, dan lingkungan keluarga. (4) usaha yang dilakukan untuk mengatasi hambatan pendidikan akhlak dalam pembinaan kepribadian siswa ialah dengan melalui pendekatan secara umum maupun personal kepada siswa dan berusaha meningkatkan komunikasi serta kerja sama dengan wali murid anak didik. (5) pendidikan akhlak memberi pengaruh yang positif terhadap kepribadian anak didik dengan demikian bisa dikatakan bahwa pembinaan kepribadian siswa melalui pendidikan akhlak sudah terlaksana dengan baik, artinya dengan adanya pendidikan akhlak kepribadian siswa menjadi lebih baik, lebih sopan, lebih bertanggungjawab atas semua perilaku dari perbuatannya baik dilingkungan sekolah maupun diluar sekolah.