Article Per Year (5 Year)
p-Index From 2019 - 2024
0.23
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Kebidanan
Rossiani
Akper Bethesda Serukam
Health Professions

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

 1 
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU LANSIA DALAM PENCEGAHAN HIPERTENSI DI DUSUN PATOK TAHUN 2022 Rossiani
Jurnal_Kebidanan Vol. 13 No. 1 (2023): Jurnal Kebidanan Volume 13 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : STIKES Panca Bhakti Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33486/jurnalkebidanan.v13i1.214

Abstract

Latar belakang: Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas batas normal yang dapat mengakibatkan peningkatan angka kesakitan (morbiditas) dan juga angka kematian (mortalitas). Tujuan Penelitian: mengetahui apakah ada Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Lansia Dalam Pencegahan Hipertensi Di Dusun Pato Tahun 2022. Metode Penelitian: jenis penelitian yang digunakan: penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional atau potong lintang, teknik pengambilan data total sampling 34 orang responden. Analisis yang digunakan Univariate Bivariate, menggunakan uji statistic Chi Square. Apabila p value ≤ (0.05), artinya ada hubungan yang bermakna. Hasil Penelitian: menunjukan tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan perilaku pencegahan penyakit hipertensi pada lansia di Dusun Pato Desa Marunsu Tahun 2022, nilai p value =0,515 artinya p > 0,05. Kesimpulan: Hasil uji Statistik diperoleh nilai p value = 0, 515. Artinya p > 0,05 dengan alpha 5% disimpulkan tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan perilaku pencegahan penyakit hipertensi pada lansia di Dusun Pato Tahun 2022. Secara pengetahuan 18 orang (52,9 %), memiliki pengetahuan baik. Artinya responden memahami cara pencegahan penyakit tekanan darah tinggi: mengurangi konsumsi garam, stop rokok, dan minum minuman beralkohol, tetapi responden tidak dapat mengurangi konsumsi garam sesuai yang dianjurkan oleh tenaga kesehatan.
Co-Authors