Anantasya Indah Budianto
Universitas Sebelas Maret

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STRATEGI DIGITAL MARKETING PADA HASIL KERAJINAN BORDIR PAYET DI DESA SIDOWARNO, WONOSARI, KLATEN Rosi Nur Safitri; Muhammad Ibnu Athoillah; Nori Laras Wati; Anantasya Indah Budianto; Salsabila Maharani; Nofa Eka Listiani; Alga Amolu Subarno; Dimas Fauzi Anas; Adelia Pebrina Liestyabudi; Eddy Heraldy
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.19681

Abstract

Bordir payet merupakan salah satu kerajinan yang digunakan sebagai pelengkap keindahan busana. Payet berupa manik-manik dirangkai satu per satu sampai menghasilkan suatu pola tertentu untuk memperindah busana. Bordir payet merupakan salah satu produk kerajinan dari Desa Sidowarno yang memiliki potensi besar, tetapi sebagian besar pengrajin melakukan pemasaran masih secara konvensional sehingga penjualan tidak dapat maksimal. Pada era digitalisasi ini, pemasaran bisa lebih efektif sesuai dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu, Tim PPK Ormawa SIM UNS melaksanakan program pengabdian Di Desa Sidowarno dengan tujuan memberikan pendampingan terkait strategi digital marketing guna meningkatkan pemasaran hasil kerajinan bordir payet. Berdasarkan observasi dan wawancara kepada pengrajin payet Di Desa Sidowarno, tim melakukan analisis untuk solusi yang dapat diberikan. Para pengrajin dikumpulkan dalam sebuah kelompok usaha yang bernama Kelompok Bordir Payet Cahaya Berdikari. Kemudian, tim memberikan fasilitas guna pengembangan digital marketing, yaitu melalui pembuatan akun Shopee dan Instagram guna realisasi pemasaran produk secara online. Dengan demikian, penjualan produk kerajinan payet lebih meningkat. Selain itu, dengan adanya koordinasi promosi satu pintu dari kelompok maka tidak terjadi ketimpangan dan persaingan harga antar pengrajin.