Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL PENDIDIK DAN PENGASUH PENDIDIKAN ANAK USIA DINI NON FORMAL Se-KABUPATEN LOMBOK TENGAH Zulhakim Zulhakim
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.572 KB) | DOI: 10.36312/jime.v2i2.700

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Organisasional Pendidik dan Pengasuh Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal Se-Kabupaten Lombok Tengah. Metode pengumpulan data adalah sampel survey dan yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pendidik dan Pengasuh Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal Se-Kabupaten Lombok Tengah. Sampel ditentukan dengan menggunakan teknik probability random sampling dengan jumlahsampel seluruhnya adalah 101 orang. Alat analisis yang digunakan untuk mengolah data dan menguji hipotesis adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Motivasi Kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Komitmen Organisasionalbegitu pula denganĀ  Kepuasan Kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Komitmen Organisasional. Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja signifikan pada uji parsial maupun simultan. Motivasi Kerja merupakan variabel yang paling dominan pengaruhnya dibandingkan dengan Kepuasan Kerja.
Analisis Anthropometri dan Physical Fitnes Dominan Penentu Kemampuan Shooting Sepakbola Pada Kawasan Daerah Pesisir Pantai Labuhan Badas Sumbawa Sylvana Saputra; Zulhakim Zulhakim
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 5, No 1 (2021): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jisip.v5i1.1695

Abstract

Dengan mempertimbangkan faktor anthropometri dan physical fitnes. Pelatih dapat mengukur dan mentakar metode latihan dengan mempertimbangkan kemampuan antropometri dan physical fitnes Dengan demikian para atlet berbakat dapat memaksimalkan kemampuanya dalam permainan sepakbola. Dan dapat dijadikan acuan dalam pencarian bibit olahraga sepakbola. Permasalah dalam penelitian ini adalah : diantara variabel Anthropometri (rasio panjang tungkai dan tinggi badan, berat badan), dan Physical Fitnes (power otot tungkai, kelentukan, dan keseimbangan) yang manakah lebih dominan mempengaruhi Shooting dalam sepakbola. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui variabel yang lebih dominan antara faktor anthropometri terdiri dari ( rasio panjang tungkai dan tinggi badan, dan berat badan) dan faktor Phisical Fitnes terdiri dari (power otot tungkai, fleksibilitas togok, dan keseimbangan) terhadap kemampuan shooting dalam permainan sepakbola. Berdasarkan nilai koefisien terstandar (standardized coefficient beta ), variabel keseimbangan memiliki nilai yang paling tinggi yaitu sebesar 0,033 dibandingkan keempat variabel lainnya. Sehingga dinyatakan bahwa variabel keseimbangan merupakan variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi kemampuan shooting dalam sepakbola, variabel power otot tungkai sebesar 0,109, Fleksibilitas Togok sebesar 0,059 sedangkan variabel yang tidak berpengaruh yaitu rasio tingi badan dan panjang tungkai (standardized coefficient beta ) 0,004, Berat badan 0,007
HUBUNGAN PERNIKAHAN USIA DINI DAN POLA ASUH BADUTA (0- 23 BULAN) TERHADAP KEJADIAN STUNTING Zulhakim Zulhakim; Suryo Ediyono; Heni Nur Kusumawati
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 13 No. 1, Januari 2022
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.156 KB) | DOI: 10.34035/jk.v13i1.802

Abstract

Pernikahan usia dini < 20 tahun dapat mempengaruhi status gizi anak yang dilahirkan. Ibu yang menikah di usia dini, status gizi anak berisiko mengalami kekurangan gizi, kurus dan gizi buruk. Tujuan untuk mengetahui hubungan pernikahan dini dan pola asuh bayi usia dua tahun (0-23 bulan) dengan kejadian stunting.Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain potong lintang terhadap 82 orang bayi usia dua tahun usia 0-23 bulan dari ibu belum menikah usia dini. Ibu mengatakan menikah usia dini bila usia ibu saat menikah <20 tahun. Status gizi bayi usia dua tahun diperoleh dari z-score PB/U, analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 73,2% wanita usia 18-20 tahun sudah menikah, sedangkan usia 15-17 tahun sebanyak 26,8%. Persentase stunting bayi usia dua tahun dari ibu yang belum menikah usia 15-17 tahun sebanyak 36,4%, sedangkan pada kelompok usia 18-20 tahun yang menikah sebanyak 41,7% bayi usia dua tahun yang stunting. Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan antara ibu menikah usia dini dengan kejadian stunting pada bayi usia 2 tahun usia 0-23 bulan (p = 0,664). Persentase hasil pola asuh ibu yang baik sebanyak 30,4%, dengan kejadian stunting dan pola asuh ibu yang tidak baik sebanyak 61,5% dengan kejadian stunting. Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukkan hubungan yang signifikan p=(P<0,05) antara pola asuh ibu dengan kejadian stunting. Tidak ada hubungan yang bermakna antara pernikahan dini dengan kejadian stunting (P=0.664). Marriage early age <20 years can affect the nutritional status of children born. Mothers who get married at an early age, nutritional status of children at risk of having a short, skinny nutrition and malnutrition. The aim to determine the relationship of early marriage and parenting two year old baby (0- 23 months) and the incidence ofstunting. This study was an observational study using cross-sectional design of the 82 people two year old baby aged 0-23 months of unmarried mothers early age. Mom said to get married early age when maternal age at married <20 years. Two year old baby nutritional status obtained from the z-score PB / U, data analysis using Chi-square test. These results indicate that as many as 73.2% of women aged 18-20 years were married, while the 15-17 age as much as 26.8%. Two year old baby stunting percentage of unmarried mothers early age 15-17 as much as 36.4%, while in the age group 18-20 years were married as much as 41.7% two year old baby that stunting. This shows there is no relationship between mother married an early age on the incidence of stunting in two year old baby aged 0-23 months (p = 0.664). Percentage yield good mother parenting as much as 30.4%, with the incidence of stunting and parenting are not good mothers as much as 61.5% in the incidence ofstunting. Thust he results oft his study showed asignificant relationship = (P<0.05) between maternal parenting style with the incidence of stunting. There is no significant relationship between early marriage with the incidence of stunting (P =0.664).
Sosialisasi Pentingnya Pemberian MP-ASI untuk Mencegah Stunting Pada Baduta di Lingsar Kabupaten Lombok Barat Zulhakim Zulhakim; Dian Neni Naelasari
Abdinesia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 2 (2021): Abdinesia: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kekurangan gizi ini dapat terjadi karena faktor langsung yaitu disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dan karena faktor infeksi. Sedangkan faktor tidak langsung yang dapat menyebabkan terjadinya stunting adalah dapat berupa tingkat pengetahuan ibu baduta tentang gizi, pola asuh yang didalamnya termasuk pola pemberian MP-ASI kepada baduta. Kasus stunting di Kabupaten Lombok Barat sebesar 33,61% tergolong cukup tinggi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi dan mencegah terjadinya stunting adalah melalui peningkatan kapasitas dan pengetahuan ibu pengasuh baduta terkait bagaimana pola pemberian MP-ASI kepada mereka. Metode yang digunakan untuk peningkatan kapasitas ibu baduta terkait MP-ASI ini adalah dengan melakukan sosialisasi terkait pentingnya pemberian MP-ASI yang sesuai dengan umur dan kondisi anak (baduta). Hal ini dilakukan bertujuan agar ibu baduta mampu mengatur pola pemberian MP-ASI yang benar dan diharapkan akan mencegah terjadinya stunting pada anak mereka. Kegiatan sosialisasi ini melibatkan peserta sebanyak 25 orang terdiri dari beberapa unsur perwakilan masyarakat yaitu kader posyandu, perwakilan ibu baduta dari setiap dusun dan aparat desa. Materi sosialisasi membahas tentang ASI Eksklusif, Stunting, MP-ASI (pentingnya pemberian MP-ASI) yang sesuai dengan umur dan kondisi anak (baduta) agar dapat mencegah stunting pada anak mereka. Semua peserta mengikuti kegiatan ini dengan antusias, hal ini terbukti dengan banyaknya peserta yang bertanya saat diskusi dan peserta dapat menjawab pertanyaan dari pemateri ketika ditanya kembali apa isi materi yang telah dipaparkan. Dapat disimpulkan bahwa semua peserta memiliki pengetahuan setelah mengikuti kegiatan sosialisasi ini.
Sosialisasi Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Alat Pemasaran Produk Hasil Perikanan di Desa Sigerongan Dian Neni Naelasari; Muhammad Syamsussabri; Zulhakim Zulhakim
Abdinesia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 1 (2021): Abdinesia: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program Pengabdian kepada Masyarakat dengan judul Sosialisasi Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Alat Pemasaran Produk Hasil Perikanan Di Desa Sigerongan Lombok Barat bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kreaktifitas masyarakat dalam pemasaran hasil perikanan melalui media sosial sebagai sarana pengembangan usaha berbasis teknologi dan mempertahankan ketahanan pangan Indonesia. Sasaran kegiatan Sosialisasi Pemanfaatan Media Sosial adalah 20 orang peternak ikan di Desa Sigerongan Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat. Pengabdian kepada Masyarakat ini akan dilaksanakan di halaman kantor Desa Sigerongan, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, NTB dengan metode: ceramah, simulasi, dan diskusi.
Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Era Pandemi Covid-19 Zulhakim Zulhakim; Muhammad Syamsussabri
Abdinesia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2022): Abdinesia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69503/abdinesia.v2i2.246

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan mensosialisasikan PHBS Pada PAUD di Era Pandemi COVID-19. Pengabdian kepada masyarakat ini akan dilaksanakan pada 20 Maret 2022 di TK Suka Ceria yang berada Kelurahan Renteng, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah. Sasaran dalam pelaksanaan pengabdian ini sejumlah 87 orang. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu dengan memberikan edukasi dan penyuluhan kepada siswa PAUD dan orang tua terkait dengan PHBS pada PAUD pada masa pandemi COVID-19. Hasil pengabdian menunjukkan terjadi perubahan perilaku terhadap siswa PAUD dalam menerapkan PHBS terutama pada masa pandemi COVID-19.
Pengaruh Edukasi PHBS Tentang Mencuci Tangan Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Mencuci Tangan Pada Anak Usia Sekolah di Perumahan Lingkar Permai Tanjung Karang Nurmaningsih Nurmaningsih; Zulhakim Zulhakim
Medika: Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 2 No 1 (2022): Medika: Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tentang mencuci tangan pakai sabun terutama di masa pandemi seperti saat ini telah menjadi perhatian dunia, hal ini dapat karena masalah kurangnya praktek perilaku cuci tangan tidak hanya terjadi di negara berkembang saja, tetapi ternyata di negara maju. Mencuci tangan yang benar menurunkan angka kejadian diare sebesar 45%. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan pada anak usia sekolah dasar di Perumahan Lingkar Permai diketahui bahwa 38 orang anak belum pernah mendapat edukasi atau penyuluhan tentang cara mencuci tangan yang baik dan benar. Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian penyuluhan PHBS tentang mencuci tangan terhadap pengetahuan dan sikap mencuci tangan pada anak usia sekolah dasar di Perumahan Lingkar Permai. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Quasi Experimental dengan menggunakan rancangan one group pretest-postest design. Objek pada penelitian ini adalah seluruh anak usia sekolah dasar di Perumahan Lingkar Permai. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dengan jumlah responden sebanyak 38 orang. Hasil Penelitian menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara pengetahuan dan praktek mencuci tangan pada anak usia sekolah di Perumahan Lingkar Permai Tanjung Karang sebelum diberikan edukasi kesehatan dan sesudah diberikan edukasi kesehatan dengan p value 0.000