Azmussya'ni Azmussya'ni
Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Usaha Meningkatkan Nilai Asssesmen Kompetensi Minimum Melalui Pengayaan Materi Pada Masa Pandemi di Sekolah Dasar Azmussya'ni Azmussya'ni; Lalu Abdul Aziz
Abdinesia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2022): Abdinesia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69503/abdinesia.v2i2.210

Abstract

Terganggunya proses pembelajaran akibat wabah pandemi dapat menyebabkan terjadinya penurunan kualitas sumber daya manusia ke depan baik dalam aspek kognitif, afektif dan konatif. Untuk itu diperlukan upaya dari berbagai pihak agar tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai. Program kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini berupa kegiatan pengayaan materi pelajaran di Sekolah Dasar di Kecamatan Sakra. Program pengayaan dilakukan guna menigkatkan nilai asesmen kompetensi minimum baik itu kompetensi literasi maupun numerasi siswa sebagai syarat kelulusan. Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan materi tambahan kepada siswa kelas VI yang berkaitan dengan kisi-kisi Asesmen Kompetensi Minimum. Melalui kegiatan ini, diharapkan mampu mendongkrak nilai dan pengetahuan siswa pada sekolah-sekolah yang menjadi sasaran PKM selama masa pandemic covid-19. Adapun sasaran pengabdian ini adalah tiga sekolah, yaitu SDN 2 Kabar, SDN 3 Kabar dan SDN 1 Peresak Berdasarkan hasil pengabdian, nilai rata-rata sebelum bimbingan adalah 37,5 dan setelah bimbingan adalah 50,6. Nilai minimum sebelum bimbingan adalah 15 dan setelah bimbingan 40. Nilai maksimum sebelum bimbingan 55 setelah bimbingan adalah 73 dengan standar deviasi sebelum bimbingan 12,16 dan setelah bimbingan 8,75. Hal ini menunjukkan adanya Peningkatan nilai latihan UN sebelum dan setelah bimbingan belajar.
Kajian Deskriptif Gricean Maxims Flouting dan Hedging Masyarakat Sasak Dialek Ngeno-Ngene di Desa Kabar Azmussya'ni Azmussya'ni; Hadi Wijaya
Indonesian Journal of Education Research and Technology (IJERT) Vol 1 No 1 (2021): Indonesian Journal of Education Research and Technology (IJERT)
Publisher : LPPM Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan bahasa dalam pengungkapan pesan dan atau berkomunikasi dapat menimbulkan efek komunikatif yang berbeda-beda. Jika bahasa dimanfaatkan secara positif maka efek komunikatif dapat berjalan secara santun. Sebaliknya, jika bahasa dimanfaatkan secara negatif maka efek komunikatif dapat menimbulkan ketidaksantunan. Dengan kata lain, komunikasi yang baik hanya akan muncul jika pemakainya dapat menggali dan memanfaatkan dalam konteks pemakaian secara tepat. Jika pemanfaatan bahasa tidak tepat dan dilanggar di kalangan tertentu, maka akan menimbulkan masalah. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan jenis-jenis maksim yang dilanggar (flouted) dan dibatasi (hedged), menemukan alasan dilakukannya pelanggaran dan pembatasan maksim, dan menemukan jenis-jenis strategi yang digunakan untuk melanggar (flout) maksim dan jenis jenis hedges yang digunakan untuk membatasi (hedge) maksim. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian deskriptif kualitatif karena ia menggambarkan seluruh kejadian yang ada di lapangan dan karena itu ia direpresentasikan ke dalam kata-kata. Adapun teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah klaster teknik sedangkan jumlah sampel tidak ditentukan karena penelitian ini lebih berfokus pada kualitas informasinya. Data pada penelitin ini dikumpulkan melalui empat cara, yaitu, observasi, wawancara, perekaman, dan pencatatan. Dalam observasi, peneliti terlibat langsung di dalamnya karena peneliti adalah penutur asli dialek yang diteliti. Data yang telah diperoleh dianalisa melalui empat langkah, yaitu, identifikasi, klasifikasi, interpretasi, dan pelaporan. Pertama-tama data disalin ke dalam tulisan kata demi kata bersamaan dengan hasil wawancara dan catatan ditulis ulang sebagai pelengkap data. Setelah itu data dipilih dan dikelompokkan berdasarkan kategori pelanggaran (flouting) dan pembatasan (hedging) masing-masing maksim dan menggunakan tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, penutur ngeno ngene di Kabar melanggar semua jenis Gricean maksim, yaitu maksim kualitas, maksim kauntitas, maksim relasi dan maksim sikap. Selanjutnya, membatasi tiga maksim dalam komunikasi, yaitu maksim kualitas, maksim kuantitas dan maksim relasi. Pelanggaran maksim kualitas oleh penutur dialek ngeno ngene di kabar disebabkan oleh tiga alasan, yaitu pertama, untuk meyakinkan lawan bicara. Kedua, untuk menyembunyikan sesuatu yang tidak ingin diketahui oleh mitra tutur. Ketiga, untuk menutupi sesuatu. Kemudian, pelanggaran maksim kuantitas berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pelanggaran disebabkan oleh tiga alasan juga. Pertama, untuk menjelaskan dengan cara melebih-lebihkan. Kedua, menitik beratkan pada pembicaraan. Ketiga, untuk mengharapkan sesutau. Selanjutnya pelanggaran maksim relasi dilakukan karena tiga alasan juga. Pertama, mengalihkan topik pembicaraan. Kedua, memberikan informasi yang tidak penting. Ketiga, untuk menghindari topik pembicaraan yang sedang dilakukan. Terakhir, alasan penutur ngeno ngene di Kabar membatasi maksim adalah penutur kabar ingin menghindari pernyataan pasti dari pembicaraan.