Afina Muharani Saftriani
Institut Kesehatan Helvetia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : SEGANTANG LADA : JURNAL PENGABDIAN KESEHATAN

Edukasi Peningkatan Kesehatan Lanjut Usia (Lansia) Dengan Komorbid Diabetes Mellitus Pada Masa Pandemik Covid-19 Untuk Mensukseskan Gerakan Sayang Lansia Maya Ardilla Siregar; Afina Muharani Saftriani; Mulidan Mulidan
SEGANTANG LADA : JURNAL PENGABDIAN KESEHATAN Vol. 1 No. 1 (2023): SEGANTANG LADA : JURNAL PENGABDIAN KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53579/segantang.v1i1.92

Abstract

Lansia merupakan kelompok paling rentan yang berisiko meninggal akibat Covid-19. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan edukasi/intervensi untuk meningkatkan kesehatan pasien komorbid diabetes di masa pandemi COVID-19. Meningkatkan kesehatan lansia yang paling berisiko terpapar COVID-19 dan risiko komplikasi berat akibat kondisi fisik yang buruk, serta kemungkinan penyakit penyerta yang dapat memperburuk kondisi lansia, antara lain mempertaruhkan. Dari penggunaan obat-obatan untuk COVID-19 yang tidak dapat ditoleransi oleh ruang tubuh lansia. Sasaran pengabdian masyarakat ini adalah lansia penderita diabetes di Dusun III A Desa Pantai Gemik. Metode yang digunakan untuk melaksanakan pengabdian masyarakat ini adalah dengan melakukan pemeriksaan gula darah lansia, senam dan penyuluhan/pelatihan lansia melalui ceramah/diskusi dan memberikan brosur materi penyuluhan di Dusun III A Desa Pantai Gemik Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat. , Sumatera Utara. Sasaran dari kegiatan ini adalah lansia penderita diabetes. Sebanyak 22 lansia mengikuti kegiatan PKM dan terpantau dengan baik. Orang tua berpartisipasi dalam semua kegiatan. Semua senior memahami pendidikan yang ditawarkan. Lansia dan orang yang mereka cintai memahami cara merawat lansia dengan diabetes selama pandemi.
Pemeriksaan Kesehatan Remaja Dan Edukasi Gerakan Remaja Sayang Ginjal Pada Siswa-Siswi Di Perguruan Islam Modern Amanah Sekolah Menengah Pertama Tahfiz Qur’An Maya Ardilla Siregar; Ani Rahmadhani Kaban; Afina Muharani Saftriani; Izrah Hanim Lubis
SEGANTANG LADA : JURNAL PENGABDIAN KESEHATAN Vol. 1 No. 2 (2023): SEGANTANG LADA : JURNAL PENGABDIAN KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53579/segantang.v1i2.140

Abstract

Ginjal merupakan salah satu organ terpenting dalam tubuh.  Fungsinya membuang kelebihan air dan racun, mengatur tekanan darah, membantu produksi sel darah merah dan menjaga tulang tetap kuat.  Kerja ginjal sangat efisien sehingga biasanya butuh waktu lama sebelum muncul gejala penyakit ginjal. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 prevalensi diabetes mellitus di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter pada usia 15 tahun sebesar 2%. Prevalensi diabetes berdasarkan pemeriksaan darah pada penduduk umur ≥ 15 tahun terjadi peningkatan dari 6,9% (2013) menjadi 8,5% (2018). Remaja rentan terhadap makanan yang tidak sehat, aktivitas fisik yang jarang, sehingga rentan terhadap terjadinya diabetes mellitus. Tujuan pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mendeteksi awal dan mencegah terjadinya penyakit ginjal pada remaja. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah, Berat Badan dan Tinggi Badan pada remaja, kemudian memberikan penyuluhan melalui ceramah interaktif dengan memberikan leaflet berisi materi edukasi Gerakan remaja sayang ginjal pada remaja di SMP Swasta Amanah Medan. Sasaran pelaksanaan kegiatan adalah siswa siswi di SMP Swasta Amanah. Kegiatan dilaksanakan dengan lancar, dengan 21 orang siswa. Siswa memahami tentang bagaimana pemelihaaraan ginjal yang sehat. Sebelum dilakukan edukasi dilakukan pemeriksaan kesehatan remaja, dengan tekanan darah 96% kategori normal, 4% kategori tekanan darah rendah, berat badan dan tinggi badan yang ideal (IMT) normal 100%. Pengetahuan remaja sebelum dilakukan edukasi tentang kesehatan ginjal mencapai pengetahuan baik 40%, pengetahuan kurang 60%. Remaja siswa SMP sangat antusias terhadap kegiatan edukasi gerakan remaja sayang ginjal.