Nur Frida Ariani
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kerentanan Nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus terhadap Cypermethrin Berdasarkan Ketinggian Daerah di Provinsi Jawa Tengah Nur Frida Ariani; Anto Budiharjo; Sayono
PROSIDING SEMINAR KESEHATAN MASYARAKAT Vol 1 No Oktober (2023): Seminar (NiCe-PHResComS - 1)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/pskm.v1iOktober.242

Abstract

Latar Belakang: Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus merupakan vektor primer dan sekunder dalam transmisi virus dengue. Pengendalian berbasis insektisida terus dilakukan seiring dengan tingginya insidensi Demam Berdarah Dengue. Resistensi Aedes aegypti terhadap insektisida telah banyak dilaporkan, namun kerentanan Aedes albopictus terhadap insektisida tersebut masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan resistensi nyamuk Aedes spp. terhadap insektisida sipermetrin 0,05% di dua wilayah yang berbeda. Metode: Suvei vektor dilakukan selama dua bulan sejak mei 2016 sampai juni 2016. Larva dikumpulkan dari tendon air di dalam dan luar rumah termasuk tendon air alami, di rumah penderita DBD dan radius 50meter rumah di sekitarnya. Larva dipelihara menjadi nyamuk dewasa berumur 3 sampai 5 hari, nyamuk dewasa kenyang darah dan dijadikan subjek uji bioassay standar WHO. Hasil: Mortalitas nyamuk Aedes aegypti dari kota semarang berkisar antara 72% - 92% dengan rerata 86%, sedangkan dari Kabupaten Semarang berkisar antara 8% - 20% dengan rerata 16%. Mortalitas nyamuk Aedes albopictus dari Kota Semarang berkisar antara 96% - 100% dengan rerata 99%, sedangkan dari Kabupaten Semarang berkisar antara 80% - 92% dengan rerata 87%. Simpulan: Aedes aegypti dari Kota Semarang masih berstatus toleran, sedangkan nyamuk dari Kabupaten Semarang telah resisten terhadap sipermetrin 0,05%, Aedes albopictus dari Kota Semarang masih rentan, sedangkan dari Kabupaten Semarang sudah toleran terhadap sipermetrin 0,05%.