This Author published in this journals
All Journal Jurnal Jaffray
Tuhumury, Petronella
Lembaga Penelitian STFT Jaffray

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Model Penginjilan dalam Yohanes 4:4-42 dan Implementasinya pada Masa Kini Abrahamsz, Stefany John Risna; Tuhumury, Petronella
Jurnal Jaffray Vol 10, No 2 (2012): Jurnal Jaffray Volume 10 No. 2 Oktober 2012
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v10i2.55

Abstract

Sesuai dengan permasalahan yang ada, maka tujuan penulisan karya ilmiah iniadalah: Pertama, untuk mengetahui model penginjilan dalam Yohanes 4:4-42 dapatditerapkan. Kedua, untuk mengetahui implementasi model penginjilan pada masa kini.Adapun metode penulisan yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah iniuntuk mendapatkan data yang diperlukan adalah: Metode yang dipakai oleh penulisdalam penelitian ini adalah metode hermeneutik Alkitab, yaitu metode penelitiankepustakaan (library research) terhadap berbagai sumber data atau naskah-naskahyang mendukung serta memiliki korelasi dengan judul, di mana Alkitab merupakansumber utama serta menggunakan metode eksigesis yang disusun secara deskriptifuntuk mencapai sasaran dan tujuan penulisan.Berdasarkan uraian penulis dalam penulisan karya ilmiah tentang modelpenginjilan dalam Yohanes 4:4-42 dan implementasinya pada masa kini, maka penulisdapat menarik kesimpulan sebagai berikut: Pertama, penginjilan adalah tugas utamabagi setiap gereja dan orang percaya secara pribadi yang telah menerima keselamatandari Allah. Kedua, penginjilan adalah wujud kasih orang percaya kepada Allah dankepada sesama manusia. Ketiga, penginjilan adalah pekerjaan yang mulia, sebabmembawa setiap manusia mengenali akan dosanya lalu bertobat menerima Yesussebagai juruselamat, dan percaya dengan sungguh bahwa di dalam Yesus adakeselamatan, pengharapan dan kepastian hidup yang kekal. Keempat, Penginjilanmerupakan pelayanan yang memiliki kekuatan Kuasa Allah, dan hal ini hanya dapatdilakukan oleh Roh Kudus (Lukas 24:49). Kelima, Sebelum memulai pemberitaanInjil terlebih dahulu haruslah menerima kuasa Roh Kudus. Keenam, Penginjil harusmengalami perjumpaan dengan Kristus terlebih dahulu sebelum menjadi saksi bagiKristus dan menjadi berkat bagi hidup sesama.
Visi Seorang Hamba Tuhan Tuhumury, Petronella
Jurnal Jaffray Vol 2, No 1 (2004): Jurnal Jaffray Volume 2, No. 1 Juni 2004
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v2i1.150

Abstract

Ada orang berkata: "Orang Kristen yang paling rugi adalah orang Kristenyang hidup dan melayani tanpa Visi. Tetapi yang lebih rugi lagi ialah seorangpemimpin Kristen yang melayani tanpa memiliki Visi Ilahi y angjelas". Hal ini penting sekali, sebab seorang pemimpin Kristen yang melayani tanpa Visi yang jelas, akan banyak menghabiskan waktu dan energi tanpa hasil yang maksimal. Dan yang paling berbahaya, adalah sang pemimpin akan sangat merugikan semua yang dipimpinnya. Pelayanan dan kegiatan mereka tanpa tujuan, tanpa sasaran, tidak ada pencapaian maksimal, sebal-r tujuan dan sasaran yang jelas mengalir dari Visi yang jelas. Inspirasi dan kinerjayang konsisten memang mengalir dari Visi.
KECIL ITU INDAH, SEHAT & MENARIK (SEBUAH PENGANTAR ANALISIS TEOLOGI PRAKTIS DI SEPUTAR " HEALTH CHURCH GROWTH") Tuhumury, Petronella
Jurnal Jaffray Vol 7, No 2 (2009): Jurnal Jaffray Volume 7 No. 2 Oktober 2009
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v7i2.26

Abstract

Adalah kehendak Tuhan yang mutlak bahwa gereja-Nya harus bertumbuh. Tapi pertumbuhan yang dimaksud adalah pertumbuhan yangsehat dan wajar bukan pertumbuhan yang "dikarbit" alias mengikuti "trend" masa kini, tapi justru yang jauh dari sehat. Judul di atas, bukan dimaksudkan sebagai anti pertumbuhan dimensi makro yang berkuantitas besar. Tetapi kuantitas yang dimaksud adalah kuantitas yang berkualitas, sebuah idaman yang menarik, segar dan mengundang simpati (Kis. 2:46-47), bukan sebaliknya yang akhirnya membosankan dan pada ujungnya menciptakan hubungan yang retak, tidak harmonis atau dianggap anti toleransi serta pada akhirnya anti pertumbuhan.
Implementasi Strategi Pembinaan Menuju Pertumbuhan Rohani Pemuda Gkii Jemaat Sidu’ung Muara Berau Mika, Mika; Tuhumury, Petronella
Jurnal Jaffray Vol 11, No 2 (2013): Jurnal Jaffray Volume 11 No. 2 Oktober 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v11i2.84

Abstract

Tujuan karya ilmiah ini adalah Pertama, menemukan faktor-faktor penyebabserta masalah pemuda Jemaat Sidu’ung tidak mengalami pertumbuhan rohani. Kedua,memberikan strategi yang efektif untuk meningkatkan pembinaan terhadap pemudasehingga mengalami pertumbuhan rohani.Metode yang digunakan dalam penyusuanan karya ilmiah ini adalah: Pertama,penelitian kepustakaan yaitu mengumpulkan data dari kamus, Alkitab, buku-buku,majalah, koran, diktat. Kedua, melalui wawancara responden, kuisioner untukmemperoleh informasi sebagai data lapangan.Kesimpulan karya ilmiah ini adalah: Pertama, penghambat pertumbuhanrohani pemuda GKII Sidu’ung Muara adalah karena belum terjadi pertobatan yangsesungguhnya di kalangan pemuda. Kedua, fakta di lapangan menunjukkan adanyakendala-kendala yang menghambat dalam pertumbuhan rohani pemuda GKIISidu’ung Muara yaitu: 1) kurangnya dedikasi seorang Pembina pemuda terhadappelayanan pemuda. 2) Kurangnya persekutuan. 3) Lingkungan sosial yang kurangmendukung pertumbuhan rohani pemuda. 4) Program pelayanan pemuda kurangmenarik. Ketiga, beberapa upaya atau strategi pembinaan yang efektif dalammeningkatkan kualitas kerohanian pemuda adalah dengan melakukan perkunjungansecara teratur, melalui pemahaman Alkitab, mengadakan retret, menyelenggarakanKKR, Penginjilan Pribadi dan menata persekutuan dengan kreatif.
Prinsip-Prinsip Kepemimpinan Transformatif Berdasarkan Kitab Nehemia dan Implikasinya Bagi Kepemimpinan Rohani Masa Kini Lola, Sail; Tuhumury, Petronella
Jurnal Jaffray Vol 8, No 2 (2010): Jurnal Jaffray Volume 8 No. 2 Oktober 2010
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v8i2.48

Abstract

Kepemimpinan adalah suatu proses atau cara yang dilakukan oleh seorang pemimpindalam mempengaruhi, mengajak, mendorong dan melibatkan orang lain (bekerja sama), sertamemberdayakan potensi yang dimiliki orang lain dalam pencapaian tujuan bersama.Kepemimpinan merupakan hal yang sangat penting dan diperlukan dalam hal berkelompok baiksecara formal, non formal, dan informal untuk mencapai suatu keteraturan dan keharmonisandalam menetapkan dan mencapai tujuan bersama.Hal kepemimpinan Nehemia patut menjadi pedoman bagi pemimpin-pemimpin masa kini.Prinsip-prinsip kepemimpinan Nehemia dapat diimplikasikan oleh pemimpin-pemimpin rihanipada masa kini untuk membawa sebuah perubahan ke arah yang lebih baik melalui beberapaaspek yaitu aspek spiritual : setia berdoa, taat pada firman Tuhan dan mengandalkan kuasaAllah; aspek intelektual mempunyai wawasan yang luas dan punya perencanaan yang baik;aspek integritas, dan aspek sosial.Inilah rahasia kekayaan dalam kepemimpinan Nehemia sebagai pemimpin transformatif. Iaberhasil mengadakan perubahan secara fisik dengan menyelesaikan pembangunan tembokYerusalem. Dalam hal rohani ia mampu mengadakan kebangunan rohani. Suatu prestasi yangluar biasa.