Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Formulasi Permen Jelly Daun Kelor Dan Jambu Biji Sebagai Alternatif SnackTinggi Zat Besi Dan Vitamin C Untuk Anak Irma Anisa Dewi; Estuasih Dyah Pertiwi; Fitriani Fitriani; Ana Yuliah Rahmawati; Wiwik Wijaningsih
JURNAL RISET GIZI Vol 11, No 1 (2023): Mei 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrg.v11i1.10784

Abstract

Latar Belakang : Prevalensi ADB di negara berkembang mencapai 30%, termasuk Indonesia. Solusinya adalah dengan mengkonsumsi sumber Fe dan Vitamin C untuk membantu penyerapan. Permen jeli jambu biji dan daun kelor sebagai upaya pemanfaatan bahan pangan lokal kaya vitamin C dan Fe untuk jajanan anak usia 3-12 tahun.Tujuan: Mengetahui pengaruh formulasi jambu biji dan daun kelor terhadap kadar vitamin C, Fe, elastisitas, dan tingkat preferensi permen jelly sebagai alternatif snack tinggi vitamin C dan Fe.Metode: Penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap dengan tiga perlakuan dengan perbandingan jambu biji dan daun kelor, yaitu F1(0:0), F2(25:75), F3(50:50), dan F4 (75). :25). Kadar vitamin C menggunakan HPLC, kandungan zat menggunakan ICP-OES, kekencangan menggunakan metode TA-Texture Analyzer, dan tingkat kesukaan diuji oleh 15 orang panelis semi terlatih. Perbedaan kadar dan kekencangan vitamin C menggunakan ANOVA dan Duncan. Perbedaan kadar Fe dan tingkat kesukaan menggunakan Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney.Hasil: kandungan vitamin C tertinggi terdapat pada F2 (20,09mg/100g), kandungan Fe tertinggi terdapat pada F2 (0,94mg/100g), elastisitas tertinggi sebesar 1,57 Newton pada F1 sebagai kontrol, tingkat kesukaan tertinggi terdapat pada F1 sebagai kontrol. 3,76 berdasarkan warna, aroma, rasa, dan tekstur pada F3. Terdapat pengaruh yang nyata pada kadar vitamin C 28,4% dan kadar Fe 36,8%. Tidak terdapat pengaruh formulasi permen jelly terhadap kekenyalan, warna, aroma, rasa, dan tekstur.Kesimpulan: Pada F2 dapat menyumbang vitamin C terbesar yaitu 44,64% dari kebutuhan harian. F4 dapat menyumbangkan Fe terbesar yaitu 8,40% dari kebutuhan harian, namun tidak memenuhi 20% menurut AKG.
Pendampingan Pemberian Menu Sehat Dalam Upaya Pencegahan Ptm Di Pondok Pesantren Kecamatan Pedurungan Kota Semarang Fitriani Fitriani; Wiwik Wijaningsih; Dyah Nur Subandriani
Journal of Comprehensive Science (JCS) Vol. 2 No. 12 (2023): Journal of Comprehensive Science (JCS)
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pondok pesantren adalah salah satu tempat yang mengharuskan para santrinya untuk mandiri dan tinggal menetap di pondok selama masa pendidikan. Salah satu kebutuhan santri yaitu pemenuhan kebutuhan gizi para santri, karena para santri melewati waktu makannya setiap hari di pondok pesantren. Untuk dapat memenuhi hal tersebut perlu adanya pemberian menu sehat bagi para santri. Pemenuhan menu sehat dalam upaya pencegahan PTM (Penyakit Tidak Menular), makanan santri dipenuhi melalui penyelenggaraan makanan institusi yang dikelola dengan baik agar kebutuhan gizi para santri dapat tercukupi sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Tujuan kegiatan ini adalah melaksanakan pendampingan pemberian menu sehat dalam upaya pencegahan PTM di pondok pesantren Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. Metode yang digunakan adalah tahap pre-test, edukasi dan pendampingan serta evaluasi dengan cara post-test. Sasaran kegiatan ini adalah penjamah makanan di Pondok Pesantren Al-Ikhlas kota Semarang. Hasil kegiatan ini adalah terjadi perubahan pengetahuan penjamah makanan di Pondok Pesantren Al-Ikhlas kota Semarang setelah diberikan edukasi dan pendampingan. Kegiatan ini memerlukan dukungan pihak pesantren dalam menciptakan penyelenggaraan makanan yang sehat dan aman sehingga santri memperoleh makanan sehat sesuai dengan kebutuhan gizinya.
Formulasi Permen Jelly Daun Kelor Dan Jambu Biji Sebagai Alternatif SnackTinggi Zat Besi Dan Vitamin C Untuk Anak Irma Anisa Dewi; Estuasih Dyah Pertiwi; Fitriani Fitriani; Ana Yuliah Rahmawati; Wiwik Wijaningsih
JURNAL RISET GIZI Vol 11, No 1 (2023): Mei 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrg.v11i1.10784

Abstract

Latar Belakang : Prevalensi ADB di negara berkembang mencapai 30%, termasuk Indonesia. Solusinya adalah dengan mengkonsumsi sumber Fe dan Vitamin C untuk membantu penyerapan. Permen jeli jambu biji dan daun kelor sebagai upaya pemanfaatan bahan pangan lokal kaya vitamin C dan Fe untuk jajanan anak usia 3-12 tahun.Tujuan: Mengetahui pengaruh formulasi jambu biji dan daun kelor terhadap kadar vitamin C, Fe, elastisitas, dan tingkat preferensi permen jelly sebagai alternatif snack tinggi vitamin C dan Fe.Metode: Penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap dengan tiga perlakuan dengan perbandingan jambu biji dan daun kelor, yaitu F1(0:0), F2(25:75), F3(50:50), dan F4 (75). :25). Kadar vitamin C menggunakan HPLC, kandungan zat menggunakan ICP-OES, kekencangan menggunakan metode TA-Texture Analyzer, dan tingkat kesukaan diuji oleh 15 orang panelis semi terlatih. Perbedaan kadar dan kekencangan vitamin C menggunakan ANOVA dan Duncan. Perbedaan kadar Fe dan tingkat kesukaan menggunakan Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney.Hasil: kandungan vitamin C tertinggi terdapat pada F2 (20,09mg/100g), kandungan Fe tertinggi terdapat pada F2 (0,94mg/100g), elastisitas tertinggi sebesar 1,57 Newton pada F1 sebagai kontrol, tingkat kesukaan tertinggi terdapat pada F1 sebagai kontrol. 3,76 berdasarkan warna, aroma, rasa, dan tekstur pada F3. Terdapat pengaruh yang nyata pada kadar vitamin C 28,4% dan kadar Fe 36,8%. Tidak terdapat pengaruh formulasi permen jelly terhadap kekenyalan, warna, aroma, rasa, dan tekstur.Kesimpulan: Pada F2 dapat menyumbang vitamin C terbesar yaitu 44,64% dari kebutuhan harian. F4 dapat menyumbangkan Fe terbesar yaitu 8,40% dari kebutuhan harian, namun tidak memenuhi 20% menurut AKG.