Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

FENOMENA PENOLAKAN “AFEKSI” TERKAIT HUBUNGAN ROMANTISME (BERKENCAN) PADA PEREMPUAN REMAJA AKHIR Adinda Erliana Romadhon; Qoni’ah Nur Wijayanti, S.Ikom., M.Ikom
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 1 No. 1 (2023): JURNAL MEDIA AKADEMIK
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/w0x38m33

Abstract

Keluarga adalah unit masyarakat yang memengaruhi pembentukan karakter individu. Salah satu elemen penting dalam keluarga adalah peran orang tua dalam mengasuh dan membimbing anak-anak. Namun setiap keluarga mempunyai latar belakang yang unik dan bervariasi, termasuk pola asuh orang tua. Penelitian ini mengkaji dampak ketidakhadiran ayah dalam kehidupan remaja putri terhadap pola asuh dan karakteristik hubungan romantis mereka. Penelitian saat ini berfokus terutama pada studi tentang periode rentan 0-5 tahun, di mana model orang tua pertama kali mulai menjadi dasar bagi perkembangan anak. Metode penelitiannya adalah fenomenologi, yang memungkinkan peneliti mempelajari pengalaman subjektif remaja putri yang tumbuh tanpa ayah. Data diperoleh melalui observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada empat remaja putri yang mempunyai kedekatan emosional dan hubungan yang kuat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidakhadiran ayah berpengaruh signifikan terhadap kehidupan remaja putri. Takut dikhianati, ditolak, atau disakiti rupanya menjadi faktor penolakan cinta dalam hubungan romantis. Selain itu, teladan orang tua juga berperan penting dalam membentuk karakteristik hubungan romantis remaja putri. Partisipan dalam penelitian ini memiliki latar belakang keluarga yang beragam, mulai dari keluarga kelas menengah hingga keluarga kurang mampu, serta ada tidaknya ayah dalam kehidupan mereka. Perasaan kehilangan, kehampaan, dan pertanyaan mendalam tentang jati diri seringkali muncul sebagai reaksi atas ketidakhadiran seorang ayah dalam hidup mereka. Setiap peserta juga memiliki pendekatan berbeda terhadap hubungan romantis, beberapa di antaranya menunjukkan sikap defensif untuk melindungi diri mereka sendiri. Studi ini menegaskan bahwa ayah memainkan peran penting dalam perkembangan emosional anak perempuan Hasil penelitian ini memberikan wawasan yang mendalam tentang pentingnya peran ayah dalam membentuk pola pikir dan karakteristik hubungan romantis remaja perempuan.. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendukung anak-anak yang tumbuh tanpa ayah, baik secara psikologis maupun emosional, dan untuk memberikan program intervensi yang tepat untuk membantu mereka mengatasi ketakutan dan kecemasan yang mungkin timbul dalam hubungan romantis.