<![CDATA[Perilaku gizi yang salah, seperti ketidak seimbangan antara makanan yang dibutuhkan dan yang dianjurkan, adalah penyebab utama masalah gizi remaja. Faktor ekonomi secara tidak langsung mempengaruhi gizi remaja semakin tinggi ekonomi keluarga semakin banyak uang jajan yang diberikan semakin banyak pilihan makanan yang berbeda. Seseorang dengan persepsi tubuh yang proporsional memiliki persepsi tubuh positif hingga pada jenis asupan selalu terjaga, sementara persepsi tubuh yang negatif akan menyebabkan ketidakpuasan sehingga dapat mempengaruhi pola makan mereka dan berdampak pada status gizi mereka. Untuk mengetahui Hubungan Tingkat Pendapatan Keluarga dan Citra Tubuh Terhadap Status Gizi Remaja Putri di SMPN 29 Samarinda. Metode: Analitik Kolerasi dengan pendekatan cross sectional, dengan jumlah 75 responden teknik pengeambilan sampel simpel random sampling alat ukur menggunakan kuesioner dan pengukuran antropometri. Uji Chi- Square variabel tingkat pendapatan <UMP mayoritas status gizi normal 9 (47.4%) tingkat pendapatan <UMP mayoritas status gizi normal 29 (51.8%), hasil uji Chi-Square nilai p value 0.000 < 0.05. Uji Chi-Square variabel citra tubuh negatif mayoritas status gizi normal 37 (52.1%) citra tubuh positif mayoritas status gizi gemuk yaitu 2 (50%), hasil uji Chi-Square nilai p value 0.000 < 0.05 diartikan dari semua hasil terdapat hubungan tingkat pendapatan keluarga dan citra tubuh dengan status gizi remaja putri di SMPN 29 Samarinda. Tingkat pendapatan keluarga dan citra tubuh memiliki hubungan yang signifikan terhadap status gizi remaja, sehingga disarankan pihak sekolah membuat suatu program maupun kebijakan mengenai pentingnya kesehatan dan optimalisasi gizi pada remaja dengan melibatkan peran keluarga dalam pemberian edukasi pemenuhan gizi seimbang dan citra diri.]]>
