Eka Fitriana
English Education Program, FKIP, University of Mataram, Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Integrasi Google Classroom, Google Forms, dan Google Meet dalam Rancangan Program Belajar dari Rumah (BDR) I Made Sujana; Eka Fitriana; Kurniawan Apgrianto; Agus Saputra; Endang Kurnianingsih
DARMADIKSANI Vol 1 No 1 (2021): Edisi Juni
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v1i1.86

Abstract

ABSTRAK Pandemi Covid 19 membawa perubahan dasyat pada pelaksanaan pembelajaran di seluruh Indonesia. Guru tiba-tiba diwajibkan untuk menerapkan pembelajaran dari rumah (BDR). Kegiatan BDR secara mendadak menimbulkan kepanikan guru karena telah terbiasa dengan pembelajaran total tatap muka. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk membantu guru dalam menyelenggarakan pembelajaran daring dengan melakukan kegiatan workshop dan pendampingan. Kahalayak sasaran strategis dari kegiatan ini adalah 30 guru SDN 26 Mataram dan guru dari sekolah pengimbas guru SDN 5 Mataram dan SDN 7 Mataram. Materi kegiatan antara lain: Konsep pembelajaran daring, Pengembangan Google Classroom, Google Forms, dan Google Meet, dan Integrasi GF, GM ke dalam GC. Hasil menunjukkan bahwa kegiatan PkM ini telah mampu membekali peserta dengan pengetahuan tentang pembelajaran daring dan keterampilan mengembangkan GC, GF, dan GM serta mampu mengitegrasikan GF, GM ke dalam GC. ABSTRACT The Covid 19 pandemic has brought tremendous changes to the implementation of learning throughout Indonesia. Teachers are suddenly required to apply learning from home (LfH)). The sudden change causesteachers panic because they are in comfort zone applying face-to-face meetings. This community service aims to assist teachers in organizing online learning by conducting workshops and mentoring. The strategic targets of this activity are 30 teachers from SDN 26 Mataram, SDN 5 Mataram, and SDN 7 Mataram. The materials cover online learning concepts, development of Google Classroom, Google Forms, andGoogle Meet, and Integration of GF, GM into GC. The results show that this community service has been able to equip participants with knowledge about online learning and with skills to develop GC, GF, and GM and to integrate GF, GM into GC.
Peningkatan Profesionalisme Guru melalui Pengajaran Interaktif Menggunakan Ungkapan-Ungkapan Khas Bahasa Inggris di Kelas Sudirman Wilian; Eka Fitriana; Muhammad Amin; Muh. Isnaini
DARMADIKSANI Vol 1 No 2 (2021): Edisi Desember
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v1i2.562

Abstract

ABSTRAK Penggunaan ungkapan-ungkapan khusus dalam kelas pembelajaran Bahasa Inggris (classroom language) merupakan kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru Bahasa Inggris yang professional. Akan tetapi, kenyataan di lapangan menunjukkan masih banyak guru Bahasa Inggris yang belum dapat menggunakan ungkapan-ungkapan tersebut dengan baik dan benar serta tepat di kelas ketika mengajar. Fakta ini seringkali ditemukan mulai dari saat para dosen memberikan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) maupun ketika menjadi pengajar pada PPG (Pendidikan Profesi Guru) beberapa tahun terakhir ini. Tuntutan agar guru mampu mengelola seluruh kegiatan kelas dalam bahasa Inggris, mulai dari memeriksa presensi hingga membubarkan kelas, merupakan bagian dari tugas keprofesionalan mereka. Karena itulah, kegiatan pengabdian yang mengambil tema “Workshop Penggunaan Ungkapan-Ungkapan Bahasa Inggris untuk Pengajaran di Kelas bagi Guru-Guru SMP/MTs/MA se-Kecamatan Batukliang dan Batukliang Utara - Lombok Tengah” ini dilaksanakan. Tujuannya adalah membantu para guru meningkatkan kompetensi mereka dalam penggunaan classroom language. Kegiatan ini diawali dengan ceramah penanaman konsep tentang classroom language diikuti penayangan video singkat contoh penggunaan bahasa guru di kelas, dan dilanjutkan dengan diskusi kelompok kecil dan kegiatan latihan langsung penggunaan ungkapan-ungkapan Bahasa Inggris tersebut. Dampak hasil pengabdian ini adalah tersusunnya bahan/materi ungkapan-ungkapan khusus Bahasa Inggris di dalam kelas yang dapat dipelajari kembali dan dipakai sebagai acuan oleh guru ketika mengajar. Kepada guru-guru disampaikan pula bahwa mengetahui cara menggunakan bahasa Inggris yang baik dan benar, meskipun pendek tetapi bermakna (meaningful), merupakan tugas utama guru di dalam kelas untuk didemonstrasikan (diperdengarkan) kepada siswanya sesering mungkin, sehingga apa yang didengar itu dapat menjadi model bahasa interaksi anak yang diperlukan baik di dalam maupun di luar kelas. ABSTRACT The ability to use special expressions in the current English language teaching classroom has become a highly demanded competence for and must be possessed by every professional English teacher. However, the reality on the ground shows that there are still a great deal of English teachers who are unable to accomplish their class using these expressions properly and correctly and appropriately when they are in front of the classroom. These phenomena have frequently been shown since the beginning of the Teacher Professional Education and Training Program (PLPG), which in the last couple of years has transformed into the Teacher Professional Education (PPG) program. The demand that teachers be able to manage all class activities in English, from checking attendance to dismissing the class, is part of their professional duties. For this reason, the community service activity by the English Department of FKIP Unram lecturers with a special theme on “Workshop on the Use of English Phrases for Classroom Teaching for High School English Teachers at Batukliang and North Batukliang Districts - Central Lombok” was carried out, the aim of which is to help teachers improve their competence in the use of classroom language. The activity began with a free lecture on the concepts of classroom language followed by a short video showing examples of the teacher's use of language in class, and continued with small group discussions and hands-on practice activities using these English expressions. The expected impact of this community service, in addition to the English teachers’ classroom language enhancement, is the compilation of materials of special English expressions in the classroom that can be studied again and used as a reference by the teacher when teaching. It was also conveyed to the teachers that knowing how to use good and correct English, even though it was short but meaningful, is the main task of a teacher in the classroom that must be demonstrated to the students as often as they possibly can, so that what is heard by the students could become their communicative interaction model needed both inside and outside the classroom.
Pelatihan Penggunaan Istilah-Istilah Teknis Bahasa Inggris Pariwisata untuk Meningkatkan Profesionalisme Pemandu Wisata Lokal di Dusun Ende Lombok Tengah Muh. Isnaini; Nuriadi Nuriadi; Muhammad Fadjri; Lalu Muhaimi; Eka Fitriana
DARMADIKSANI Vol 2 No 1 (2022): Edisi Juni
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v2i1.1298

Abstract

ABSTRAK Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berupa pelatihan tentang penggunaan istilah-istilah teknis bahasa Inggris kepariwisataan bagi para pemandu wisata local di dusun Ende yang dilaksanakan di dusun Ende, Sengkol, Pujut, Lombok Tengah. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan penguasaan istilah-istilah teknis bahasa Inggris pariwisata bagi para pemandu wisata lokal di dusun Ende baik dari aspek komunikasi lisan dan tulisan. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab, dan game. Dari hasil kegiatan, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dirasakan sangat bermanfaat dalam meningkatkan kemampuan bahasa Inggris para pemandu wisata Ende serta memberikan informasi tentang strategi-strategi belajar bahasa Inggris yang menyenangkan dan efektif. Hasil yang diperoleh para peserta diharapkan dapat diterapkan dalam belajar bahasa Inggris secara mandiri agar penguasaan bahasa Inggris mereka semakin baik di masa yang akan datang agar menjadi pemandu wisata yang professional yang dapat bersaing dalam dunia global. ABSTRACT This training aims at exploring, describing and implementing the use of English technical terms related to tourism such as the terms concerning social and cultural affairs, history, Economy, and Industry. This study was conducted towards some local guides in Ende, Sengkol, Pujut, Central Lombok by employing strategies such as discussion, role-playing, and games. The result showed that the subjects of the study were enthusiastic in learning English technical terms related to tourism and achieved good understanding on the topic to enhance their mastery on the Tourism related terms for their better professionalism.
Penyuluhan Tentang Pentingnya Pelestarian Sesenggak sebagai Aset Budaya Sasak dan Potensinya sebagai Komoditas Pariwisata di Dusun Ende Desa Sengkol Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah Muh. Isnaeni; Nuriadi Nuriadi; Muhammad Fadjri; Lalu Muhaimi; Eka Fitriana; Husnul Lail
DARMADIKSANI Vol 3 No 2 (2023): Edisi Desember
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v3i2.3711

Abstract

ABSTRAK Kegiatan pengabdian ini dilakukan dalam bentuk penyuluhan akan pentingnya Sesenggak sebagai aset buadaya Sasak dan potensinya sebagai komoditas pariwisata yang dilaksanakan di dusun wisata tradisional Ende di desa Sengkol, kecamatan Pujut, kabupaten Lombok Tengah. Penyuluhan ini dilakukan dengan memaparkan apa itu Sesenggak dan bagaimana bentuk-bentuk serta apa makna yang terkandung di dalam Sesenggak-sesenggak Sasak tersebut serta nilai budaya dan kearifan lokal apa yang terefleksikan oleh Sesenggak tersebut serta menawarkan alternatif pengemasan Sesenggak agar dapat dijadikan sebagai salah satu bentuk komoditas wisata yang bisa ditawarkan atau disajikan bagi para wisatawan. Hasil dari kegiatan ini berupa peningkatan pemahaman dan kesadaran peserta akan apa itu Sesenggak dan pentingnya melestarikan pemakaian Sesenggak dalam kehidupan sehari-hari serta potensi Sesenggak sebagai komoditas pariwisata budaya yang dapat ditawarkan kepada para wisatawan. ABSTRACT This community service program was in the form of socialisation of the importance of Sesenggak as the Sasak cultural property and its potential as the tourism commodity held in Sasak traditional sub-village Ende, Sengkol village, Pujut district, Central Lombok regency. This socialisation was done by presenting the concepts of Sesenggak, its forms and meanings, the local wisdom and cultural values reflected in Sesenggak as well as offering the way to make the Sesenggak as tourism commodity. This program resulted in the increasing understanding and awareness of the participants on the so-called Sesenggak and the imoprtance of preserving Sesenggak in the daily life of Sasak community and its potentials as the tourism commodity which can be served to the tourists.