Syaiful Musaddat
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, University of Mataram, Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pelatihan Pengembangan Materi Ajar bagi Guru-Guru Bahasa dan Sastra Indonesia di Kabupaten Lombok Utara Siti Rohana Hariana Intiana; Syaiful Musaddat; Suyanu
DARMADIKSANI Vol 1 No 1 (2021): Edisi Juni
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v1i1.89

Abstract

ABSTRAK Pengabdian Kepada Masyarakat ini secara spesifik bertujuan untuk: (1) memberikan pengetahuan kepada peserta tentang kriteria pemilihan bahan ajar yang baik; (2) memberikan keterampilan kepada peserta dalam memilih bahan ajar yang sesuai kebutuhan dan kondisi tempatnya mengajar; dan (3) memberikan keterampilan kepada peserta dalam mengembangkan bahan ajar yang sesuai kebutuhan dan tempatnya mengajar. Materi disampaikan dengan metode ceramah, tanya jawab, dan pelatihan memilih dan mengembangkan bahan ajar berbasis kebutuhan. Adapun materi yang diberikan adalah: (1) Hakikat Pemilihan dan Pengembangan Materi Ajar Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia; (2) Pemilihan Materi Ajar Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia; dan (3) Pengembangan Materi Ajar Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Analisis hasil pelatihan menunjukkan bahwa para guru BSI se-Kabupaten Lombok Utara memberikan sambutan positif terhadap materi yang diberikan. Hal ini terlihat dari antosiasme dan partisipasi aktif mereka terhadap materi dan tugas-tugas yang diberikan. Berdasarkan tahapan-tahapan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian ini cukup berhasil. Hal ini terbukti dari kualitas hasil kegiatan berupa materi ajar yang dipilih dan dikembangkan oleh peserta. Semua peserta berhasil memilih dan mengembangkan materi ajar yang sesuai dengan kebutuhannya. Peserta yang mengikuti kegiatan sampai akhir adalah 23 orang. Jumlah hasil analisis materi ajar yang berhasil dipilih dan dikembangkan oleh peserta adalah 5 karena pada latihan terakhir peseta dikelompokkan menjadi 5 kelompok. Dalam hal ini, semua kelompok berhasil menyelesaikan tugasnya. Meskipun demikian, masih terdapat kekurangan pada beberapa komponen materi ajar yang dipilih dan dikembangkan, yaitu komponen kesesuaian dengan kurikulum, adaptasi materi dan pengembangan sendiri. Khusus bagian terakhir ini, belum bisa dilakukan karena berbagai keterbatasan. ABSTRACT The specific aims of this community service are: (1) To provide knowledge to participants about the criteria for selecting good teaching materials; (2) To provide skills to participants in selecting teaching materials according to the needs and conditions of their place of teaching; and (3) To provide skills to participants in developing teaching materials according to their needs and places of teaching. The material is delivered by lecturing, question and answer methods, and training in selecting and developing needs-based teaching materials. The materials provided were: (1) The Nature of Selection and Development of Teaching Materials for Indonesian Language and Literature Learning; (2) Selection of Teaching Materials for Indonesian Language and Literature Learning; and (3) Development of Teaching Materials for Indonesian Language and Literature Learning. The analysis of the results of the training showed that BSI teachers in North Lombok Regency gave a positive response to the material given. This can be seen from their enthusiasm and active participation in the given material and assignments. Based on the stages of implementing the activities carried out, it can be concluded that this service activity was quite successful. This is evident from the quality of the results of the activities in the form of teaching materials selected and developed by the participants. All participants have successfully selected and developed teaching materials according to their needs. Participants who took part in the activity until the end were 23 people. The number of results of the analysis of teaching materials that were successfully selected and developed by the participants was 5 because in the last exercise the participants were grouped into 5 groups. In this case, all groups successfully completed their task. Even so, there are still deficiencies in several components of the teaching material that are selected and developed, namely components of conformity to the curriculum, material adaptation and self-development. Especially for this last part, it cannot be done because of various limitations.
Peningkatan Kesiapan Siswa Kelas XII Se-Kabupaten Lombok Tengah Masuk Perguruan Tinggi Negeri Melalui Pelatihan Strategi Sukses SBMPTN Syaiful Musaddat; Lalu Ali Wardana; Lalu Zulkifli; Sukardi
DARMADIKSANI Vol 1 No 1 (2021): Edisi Juni
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v1i1.92

Abstract

ABSTRAK Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa angka ketidaklulusan peserta SBMPTN dari tahun ke tahun terus meningkat dan ketidaklulusan dimaksud ternyata tidak semata-mata disebabkan oleh faktor IQ. Lebih dari itu, ketidaklulusan itu juga disebabkan kekurangpahaman peserta tentang sistem dan pola SBMPTN. Tujuan dari pengabdian ini secara lebih spesifik adalah: (1) untuk memberikan pengetahuan kepada peserta tentang strategi sukses SBMPTN dan strategi menyiasati soal-soal SBMPTN; (2) untuk memberikan pengetahuan kepada peserta tentang contoh-contoh strategi sukses SBMPTN dan strategi menyiasati soal-soal SBMPTN; dan (3) untuk melatih peserta secara kontinyu dalam menerapkan strategi-strategi tersebut. Materi disampaikan dengan metode ceramah, tanya jawab, pemodelan dan penugasan/latihan mengerjakan soal-soal SBMPTN. Analisis hasil pelatihan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kesiapan siswa dalam menghadapi SBMPTN. Hal ini terbukti dari data berikut. (1) Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan adalah 44 siswa dan semuanya mengikuti pretes dengan rerata nilai 55.57; (2) Nilai pretes peserta rata-rata di bawah standar ketuntasan. Dari 44 peserta hanya 7 peserta yang tuntas atau memperoleh nilai 85 (15,91%), sisanya 37 siswa tidak tuntas; (3) Jumlah peserta yang mengikuti postes 40 orang dengan nilai rerata 85.38; (4) Nilai postes peserta telah mencapai standar ketuntasan yang diharapkan. Dalam hal ini, terdapat 33 siswa (82.50%) tuntas, sisanya 7 siswa tidak tuntas. Di samping itu, para peserta (siswa-siswi kelas XII se-Kabuapten Lombok Tengah) memberikan sambutan positif terhadap materi yang diberikan. Hal ini terlihat dari antusiasme dan partisipasi aktif mereka terhadap materi dan tugas-tugas yang diberikan selama kegiatan berlangsung. Bahkan, semua peserta mengharapkan agar dilakukan kegiatan serupa secara berkelanjutan. ABSTRACT This Community Service is motivated by the fact that the number of SBMPTN participants failing to pass from year to year continues to increase and the failure to pass is not solely due to the IQ factor. More than that, the failure to pass was also caused by the participants' lack of understanding of the SBMPTN system and pattern. The objectives of this service are more specifically: (1) to provide knowledge to participants about SBMPTN success strategies and strategies for dealing with SBMPTN questions; (2) to provide knowledge to participants about examples of successful SBMPTN strategies and strategies for dealing with SBMPTN questions; and (3) to train participants continuously in implementing these strategies. The material is delivered by the method of lecturing, question and answer, modeling and assignments / exercises to work on SBMPTN questions. The analysis of the results of the training showed that there was an increase in the readiness of students in facing the SBMPTN. This is evident from the following data. (1) The number of participants who took part in the activity was 44 students and all of them took part in the pretest with an average score of 55.57; (2) The average pre-test score of the participants is below the mastery standard. Of the 44 participants, only 7 participants completed or scored 85 (15.91%), the remaining 37 students did not complete; (3) The number of participants who took part in the posttest was 40 with a mean score of 85.38; (4) The participants' post-test scores have reached the expected completeness standards. In this case, 33 students (82.50%) completed, the remaining 7 students did not complete. In addition, the participants (class XII students from Central Lombok Regency) gave a positive response to the material given. This can be seen from their enthusiasm and active participation in the material and assignments given during the activity. In fact, all participants hoped that similar activities would be carried out in a sustainable manner.
Pelatihan Pengembangan Genre Teks Berbasis Cerita dan Budaya Lokal bagi Guru-Guru MGMP Bahasa Indonesia Kabupaten Lombok Barat Siti Rohana Hariana Intiana; Suyanu; Kaharuddin; Syaiful Musaddat; Rahmad Hidayat
DARMADIKSANI Vol 1 No 2 (2021): Edisi Desember
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v1i2.557

Abstract

ABSTRAK Pengabdian pada Masyarakat ini berjudul “Pelatihan Pengembangan Genre Teks Berbasis Cerita dan Budaya Lokal bagi Guru-guru MGMP Bahasa Indonesia Kabupaten Lombok Barat.” Kegiatan ini bertujuan: (1) untuk memberikan pengetahuan kepada para peserta yakni para guru MGMP Bahasa Indonesia tentang pembelajaran berbasis teks, genre teks, dan pengembangan genre teks berbasis cerita dan budaya lokal; dan (2) untuk memberikan keterampilan kepada para peserta dalam mengembangkan genre teks berbasis cerita dan budaya lokal sebagai bahan pembelajaran berbasis teks. Materi pelatihan disajiikan dengan metode ceramah, diikuti dengan tanya jawab dan penugasan/latihan mengembangkan genre teks berbasis cerita dan budaya lokal. Berdasarkan analisis hasil pelatihan, dapat dikatakan bahwa kegiatan ini cukup berhasil. Hal ini terbukti dari kualitas hasil kegiatan berupa: (1) identifikasi genre teks yang akan dikembangkan. Hasil identifikasi genre teks dimaksud, yaitu: (a) untuk kelas X: teks laporan hasil observasi (LHO), teks ekposisi, teks anekdot, teks cerita rakyat (Hikayat), teks negosisasi, teks biografi, teks puisi, dan teks debat; (b) untuk kelas XI: teks prosedur, teks ekpanasi, teks ceramah, teks cerpen, dan teks resensi; dan (c) untuk kelas XII: teks cerita sejarah, teks editorial, teks ulasan buku, teks artikel, serta teks kritik dan esai; (2) identifikasi bentuk-bentuk budaya lokal yang akan dikembangkan sebagai genre teks. Hasil identifikasi bentuk-bentuk budaya lokal dimaksud, yaitu: (a) teks deskripsi: tradisi presean, Taman Narmada, Pantai Senggigi, Pantai Kuta, (b) teks negosisasi: sorong serah, bait janji, nunas panutan, (c) teks prosedur: begasingan, bedodot, perang topat, pelecing, (d) teks eksplanasi: merariq, pelayaran, gerah bulan, (e) teks cerita sejarah: Kerajaan Selaparang, Putri Mandalika, Dende Fatimah, (f) teks biografi: TGH Zainuddin Abdul Majid, TGH Alif Batu; dan (3) Genre teks yang dikembangkan berdasarkan budaya lokal yang telah diidentifikasi. Genre teks yang berhasil dikembangkan antara lain: (a) teks biografi berjudul Muhammad Asegaf “Zainuddin Abdul Majid”, (b) teks prosedur berjudul Membuat Cengeh Khas Lombok dan Membuat Doko-doko Jajanan Tradisional Sasak, (c) teks LHO berjudul Tradisi Praq Api dan Sapuq Sasak, dan (d) teks prosedur berjudul Manuk Kurung Sasak. ABSTRACT This community service is entitled “Training for the Development of Story-Based Text Genres and Local Culture for Indonesian Language MGMP Teachers in West Lombok Regency.” The objectives are: (1) to provide knowledge to participants about text-based learning, text genres, and the development of story-based text genres and local culture; and (2) to provide skills to participants in developing text genres based on story and local culture as text-based learning materials. The materials were delivered using lecture, question and answer, and assignments/practices methods to develop text genres based on stories and local cultures. The results show that this program is quite successful as can be observed from the quality of the activities performed such as: (1) identification of the text genre to be developed that included: (a) for class X: observational report text (LHO), exposition text, anecdotal text, folklore text, negotiation text, biography text, poetry text, and debate text; (b) for class XI: procedure text, expansion text, lecture text, short story text, and review text; and (c) for class XII: historical narrative texts, editorial texts, book review texts, article texts, as well as critical texts and essays; (2) identification of local cultural forms to be developed as text genre that included: (a) descriptive text: Presean tradition, Narmada Park, Senggigi Beach, Kuta Beach, (b) negotiation text: sorong serah, bait janji, bait janji, nunas panutan, (c) procedure text: begasingan, bedodot, perang topat, pelecing, (d) explanatory text: merariq, pelayaran, gerah bulan, (e) historical story text: Kerajaan Selaparang, Putri Mandalika, Dende Fatimah, (f) biographical text: TGH Zainuddin Abdul Majid, TGH Alif Batu; and (3) The text genres that were successfully developed based on the identified local culture include: (a) biographical text entitled Muhammad Asegaf “Zainuddin Abdul Majid”, (b) procedural text entitled Membuat Cengeh Khas Lombok and Membuat Doko-doko Jajanan Tradisional Sasak, (c) LHO text entitled Tradisi Praq Api and Sapuq Sasak, and (d) procedure text entitled Manuk Kurung Sasak.
Penyuluhan Bentuk Kesalahan Berbahasa Skripsi bagi Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Rahmad Hidayat; Mochammad Asyhar; Syamsinas Jafar; Syaiful Musaddat; Murahim
DARMADIKSANI Vol 3 No 1 (2023): Edisi Juni
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v3i1.2788

Abstract

ABSTRAK Berdasarkan hasil penelitian analisis kesalahan berbahasa, kemampuan mahasiswa dalam menerapkan kaidah kebahasaan ketika menulis akademik masih kurang. Ada semacam pola dan jenis kesalahan yang umum dan selalu terjadi ketika mahasiswa menulis skripsi. Oleh karena itu, dalam rangka menghasilkan tulisan ilmiah yang berkualitas dari segi substansi sekaligus tata tulis, penyuluhan bentuk kesalahan berbahasa dalam skripsi perlu dilakukan. Dengan demikian, kesalahan berbahasa skripsi dapat diminimalisasi. Penyuluhan dilaksanakan dalam bentuk ceramah, studi kasus, diskusi kelompok terpumpun, dan demonstrasi. Secara khusus, metode penyuluhan mengadopsi tahapan pembelajan teks dengan sedikit modifikasi. Tahapan yang dimaksud, yakni membangun konteks, memberikan model, menemukan kesalahan, dan mengevaluasi kesalahan. Kegiatan penyuluhan ini berkontribusi pada peningkatan kemampuan peserta dalam melakukan swasunting terhadap tulisan sendiri menjadi lebih baik. Selain itu, para peserta lebih memahami hubungan teori kebahasaan dengan kesalahan berbahasa sehingga memudahkan mereka menganalisis dan mengidentifikasi kesalahan berbahasa. Pada akhirnya, kegiatan penyuluhan ini berkontribusi langsung pada peningkatan kualitas tulisan ilmiah mahasiswa khususnya dari segi tata tulis. Peningkatan kualitas tersebut juga selaras dengan peningkatan kualitas lulusan dan capaian pembelajaran lulusan. ABSTRACT Based on the findings of linguistic error analysis research, it is evident that students' proficiency in applying grammatical norms when composing academic texts remains insufficient. There exist discernible patterns and common types of errors that consistently manifest in students' thesis writing endeavors. Consequently, in order to generate scholarly works of commendable substance and composition, it is imperative to undertake pedagogical interventions aimed at addressing the linguistic errors prevalent in theses. By doing so, the prevalence of such errors in thesis composition can be minimized. The instructional interventions take the form of didactic lectures, illustrative case studies, focused group discussions, and demonstrative exercises. Specifically, the pedagogical approach employs a modified rendition of the textual comprehension stages. These stages encompass establishing the appropriate context, furnishing exemplars, identifying errors, and evaluating their presence. The pedagogical activities conducted play a pivotal role in enhancing participants' aptitude for conscientiously revising their written discourse, thereby leading to marked improvements in their compositional proficiency. Furthermore, these interventions engender an enhanced understanding among participants regarding the interrelationship between linguistic theory and language errors, thereby facilitating their ability to analyze and discern instances of faulty language usage. Ultimately, the culmination of these pedagogical endeavors significantly contributes to elevating the caliber of students' scholarly writing, particularly with regard to stylistic conventions. This elevation in quality is in consonance with the overall enhancement of graduates' scholarly acumen and educational attainment.