Nurachman Hanafi
English Education Program, FKIP, University of Mataram, Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penyuluhan tentang Pembelajaran Bahasa Inggris bagi Guru Bahasa Inggris Sekolah Dasar Se-Kota Mataram Nurachman Hanafi; Udin; Eni Djuhaeny; Atri Dewi Aziz
DARMADIKSANI Vol 1 No 1 (2021): Edisi Juni
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v1i1.93

Abstract

ABSTRAK Bahasa Inggris bagi masyarakat Indonesia diajarkan dan dipelajari sebagai bahasa asing. Apapun tingkatan pendidikan siswa yang diajarkannya guru harus profesional dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang guru. Kesuksesan dan kegagalan pembelajaran bahasa Inggris di dalam kelas dapat disebabkan oleh beberapa faktor: guru, siswa/siswi, metode dan tekhnik pembelajaran, media pembelajaran dan materi yang diajarkan guru di dalam kelas. Banyaknya guru-guru bahasa Inggris yang kurang atau tidak profesional dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru menarik perhatian para penyuluh untuk melaksanakan penyuluhan tentang pembelajaran bahasa Inggris bagi guru-guru bahasa Inggris SD se-kota Mataram. Secara umum penyuluhan ini dimaksudkan agar guru-guru SD memiliki pemahaman tentang betapa pentingnya memilih materi pembelajaran bahasa Inggris yang tepat untuk pembelajar tingkat SD se-kota Mataram. Secara khusus kegiatan ini dimaksudkan untuk (1) memberikan pengarahan kepada guru-guru bahasa Inggris SD se-kota Mataram agar memberikan materi ajar bahasa Inggris yang sesuai dengan tingkatan pendidikan siswa, (2) memberikan pengarahan kepada guru-guru bahasa Inggris SD se-kota Mataram tentang metode dan tekhnik penyampaian materi yang dianggap tepat untuk diterapkan di dalam kelas sesuai tingkatan pendidikan peserta didik, dan (3) mencontohkan materi ajar yang cocok berikut cara penerapannya di dalam kelas sesuai tingkatan pendidikan peserta didik. Adapun metode pelaksanaan kegiatan ini disampaikan melalui dua tahapan, yaitu tahap penyampaian teori dengan melaksanakan hal-hal berikut: (1) menyampaikan materi pembelajaran bahasa Inggris yang cocok untuk peserta didik usia SD, (2) memberi contoh tentang cara penerapan metode dan tekhnik yang tepat dalam pembelajaran bahasa Inggris untuk peserta didik usia SD yang dapat meningkatkan semangat belajar mereka. Tahap berikutnya adalah tahap diskusi dan tanya-jawab. Pada tahap ini para penyuluh memberikan kesempatan kepada para peserta penyuluhan yakni, guru-guru bahasa Inggris SD se-kota Mataram untuk mengajukan pertanyaan sebanyak-banyaknya kepada para penyuluh terkait materi penyuluhan apabila ada hal-hal yang kurang jelas atau tidak dimengerti. ABSTRACT English for Indonesians is taught and studied as a foreign language. Whatever level of student education he teaches, the teacher must be professional in carrying out his duties as a teacher. The success and failure of learning English in the classroom can be caused by several factors: teachers, students, learning methods and techniques, learning media and material taught by the teacher in the classroom. The large number of English teachers who are less or unprofessional in carrying out their duties as teachers has attracted the attention of extension workers to carry out counseling on English learning for elementary school English teachers in Mataram. In general, this counseling is intended so that elementary school teachers have an understanding of how important it is to choose the right English learning material for elementary level learners in the city of Mataram. In particular, this activity is intended to (1) provide direction to elementary school English teachers in Mataram to provide English teaching materials that are appropriate to the level of education of students, (2) provide direction to elementary school English teachers throughout Mataram City regarding methods and techniques of delivering material that are deemed appropriate to be applied in the classroom according to the educational level of students, and (3) exemplify suitable teaching materials and how to apply them in the classroom according to the level of education of students. The method of implementing this activity is conveyed in two stages, namely the stage of delivering the theory by carrying out the following: (1) delivering English learning materials suitable for elementary school age students, (2) giving examples of how to apply appropriate methods and techniques in learning English for elementary age students who can increase their enthusiasm for learning. The next stage is the discussion and question and answer stage. At this stage, the extension workers provided the opportunity for the extension participants, namely, elementary school English teachers in Mataram to ask as many questions as possible to the extension agents regarding the extension material if there were things that were unclear or not understood.
Sosialisasi Ragam Keterampilan Menyimak Bahasa Inggris bagi Mahasiswa S1 Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Mataram Nurachman Hanafi; Sri Mahawan; Nurul Azizah
DARMADIKSANI Vol 2 No 1 (2022): Edisi Juni
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v2i1.1325

Abstract

ABSTRAK Menyimak merupakan salah satu dari empat keterampilan yang fundamental pada tataran pembelajaran bahasa Inggris. Dibanding keterampilan lainnya seperti berbicara, membaca dan menulis, peran menyimak sangat dinamis karena mampu mengintegrasikan ketiga keterampilan lainnya kedalam keberlangsungan pembelajaran integrated four skills. Kendati keterampilan menyimak penting tetapi sulit dipelajari dan diajarkan (Alzamil 2021). Sosialisasi keterampilan menyimak dilakukan dengan tujuan: (a) membekali mahasiswa dengan ragam ketrampilan menyimak Bahasa Inggris secara umum sehingga mereka siap mengikuti matakuliah Extensive Listening tanpa kendala, dan (b) memfasilitasi mereka dengan pengetahuan identifikasi karakterisasi dari tiap model menyimak serta aktivitas pembelajarannya sehingga mereka dapat membedakan ragam menyimak satu dari lainnya. Sosialisasi ini melibatkan 20 mahasiswa sebagai respondennya dengan menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya-jawab lalu diakhiri dengan pengisian angket tentang informasi dari ketiga tahap kegiatan sebagai umpan-balik. Hasilnya menunjukkan bahwa 60% dari responden menyatakan puas dan bermanfaat, 35% sangat puas dan sangat bermaanfaat serta 5% belum puas dan belum melihat manfaatnya. ABSTRACT Listening is one of the four fundamental skills in learning English. Compared to other skills such as speaking, reading, and writing, the role of listening is very dynamic since it can integrate the other three skills into the continuity of learning the integrated four skills. Although listening skill is important, it is difficult to learn and teach. This community service program of listening skill was carried out with the aims to: (a) equip students with a variety of English listening skills in general so that they are ready to take Extensive Listening course without any difficulties, and (b) facilitate students with the ability to identify the types of listening models and learning activities so that they can be able to differentiate between listening models from one another. This program was attended by 20 participants. The materials were delivered through lecture, discussion, and question-and-answer. To gather information about their understanding, suggestion, and feedback concerning the program, the participants were given a questionnaire by the end of the program. The results show that 60% of them say that this program is satisfying and useful, 35% say it is very satisfying and very useful, and only 5% say it is not satisfying and have not seen any benefit from it.
Pelatihan Pengembangan Bahan Pembelajaran Bahasa Inggris yang Mengintegrasikan Budaya Lokal di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Lombok Barat Yuni Budi Lestari; Kamaludin Yusra; Nurachman Hanafi; Nuriadi
DARMADIKSANI Vol 2 No 2 (2022): Edisi Desember
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v2i2.1539

Abstract

ABSTRAK Dari survey awal pada guru-guru yang mengikuti pelatihan PPG ditemukan bahwa kompetensi pedagogis mayoritas guru masih rendah dimana guru-guru kurang mengetahui bagaimana caranya mengembangkan bahan pembelajaran yang sistematis dan berbasis budaya lokal Guru hanya mengandalkan buku paket dari pemerintah dan mengajarkannya dengan cara yang kurang komunikatif dan tidak mengakomodasi latar belakang sosial budaya siswa. Kegiatan pengabdian ini ditujukan untuk (1) meningkatkan kompetensi profesional guru-guru bahasa Inggris di lingkungan MAN Lombok Barat (2) memecahkan salah satu permasalahan utama yang dihadapi guru-guru bahasa Inggris dalam pengembangan bahan pembelajran yang sistematis dan berbasis budaya lokal , dan (3) mengembangkan kerjasama antara Program Studi FKIP UNRAM dengan pemangku kepentingan terutama guru-guru bahasa Inggris di lingkungan MAN Lombok Barat. Kegiatan dilaksanakan dengan pola integrasi dengan sistem pengenalan teori dan konsep diintegrasikan dengan latihan terbimbing dan latihan mandiri. ABSTRACT From an initial survey of teachers who attended PLPG training, it was found that the pedagogical competence of the majority of teachers was still low. Teachers were lack of knowledge and skills on how to develop systematic learning materials based on local culture. Teachers only relied on textbooks from the government and taught them in a less communicative way. and did not accommodate the socio-cultural background of students. This community service is aimed at (1) improving the professional competence of English teachers in the MAN Lombok Barat environment (2) solving one of the main problems faced by English teachers in developing systematic and local culture-based learning materials, and (3) developing cooperation between English department FKIP University Mataram and stakeholders, especially English teachers teaching in MAN West Lombok. The activity was carried out with an integration pattern with a theory and concept recognition system integrated with guided and independent exercises.
Sosialisasi Pembentukan Kosakata Bahasa Inggris dengan Pendekatan Morfologi bagi Mahasiswa D-III Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram Nurachman Hanafi; Sri Mahawan; Nurul Azizah
DARMADIKSANI Vol 2 No 2 (2022): Edisi Desember
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v2i2.2027

Abstract

ABSTRAK Pengajaran Bahasa Inggris bagi mahasiswa non Bahasa Inggris hingga kini masih menyisakan kendala yang dilematis. Pengajaran untuk mereka, yang semestinya bersifat ESP, sering difokuskan kepada pembelajaran four skills: menyimak, berbicara, membaca dan menulis dengan maksud agar mahasiswa bisa secara instan menguasai Bahasa Inggris. Dengan model pembelajaran seperti ini, mahasiswa dihadapkan kepada penguasaan materi ajar (teaching materials) penuh variasi kalimat yang multi-makna (Hanafi, dkk 2019). Secara konseptual, isi bahan ajar mampu menciptakan situasi yang dapat memotivasi semangat belajar mereka. Sebaliknya, ketiadaan pengenalan dan penjelasan tentang content dan function words, yang wajib ada dalam setiap kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris (Gatherer 1986), menimbulkan problema tersendiri bagi mahasiswa. Sebagai solusinya, diperlukan teori pembentukan kosakata Bahasa Inggris berpendekatan morfologi dengan tujuan: (a) membekali mahasiswa dengan seperangkat pengetahuan pembentukan kosakata (derivational morphology), meliputi: kelas kata (word classes), pencirian morfologis dan artinya, sehingga mereka mudah belajar Bahasa Inggris secara efektif dan efisien, dan (b) melatih kemampuan mahasiswa mengidentifikasi peran kata, baik sama atau berbeda jenis kelasnya namun mempunyai arti baru ketika diintegrasikan kedalam kalimat yang utuh di bidang Ilmu Farmasi yang sedang ditekuninya. “Informasi Pembentukan Kosakata Bahasa Inggris di UMMAT” melibatkan 27 mahasiswa PS D-III Farmasi sebagai partisipan, disampaikan dengan menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya-jawab. Untuk memperoleh umpan-balik (feed-back) dari hasil ketiga tahapan kegiatan, lalu disebarkan angket berskala Likert. Hasil yang diperoleh adalah 9 orang (25%) cukup puas dan cukup bermanfaat, 18 (50%) puas dan bermanfaat dan 9 (25%) kurang puas dan tanpa alasan. ABSTRACT Up to now, teaching English to non-English students still faces a dilemma. Teaching for them, which should be ESP in nature, is often focused on learning four skills: listening, speaking, reading and writing with the aim that students can instantly master English. With such learning model, students are faced with mastering teaching materials full of multi-meaning sentence variations (Hanafi, et al. 2019). Conceptually, the contents of teaching materials create situations that can motivate the students’ enthusiasm for learning. Conversely, the absence of an introduction and explanation of content and function words, which are mandatory in every English learning activity (Gatherer 1986), creates its own problems for students. As a solution, a theory of English vocabulary formation with a morphological approach is needed with the aim of: (a) equipping students with a set of knowledge of vocabulary formation (derivational morphology), including: word classes (word classes), morphological characteristics and their meanings, so that they can easily learn English in an easy way, effective, and efficient; and (b) train students to be able to identify the role of words, both the same or different class types but have a new meaning when integrated into a complete sentence in the field of Pharmaceutical Sciences they are currently practicing. This community service program involved 27 students of Diploma III Pharmacy Program as participants and delivered using lecture, discussion, and question-and-answer methods. To obtain feedback from the results of the three stages of activity, a Likert-scale questionnaire was distributed. The results showed that 9 students (25%) are quite satisfied, 18 (50%) are satisfied, and 9 (25%) are less satisfied with the community service program.