Muh. Syahrul Qodri
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, University of Mataram, Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Sosialisasi Makna dan Peranan Tokoh dalam Pertunjukan Kemidi Rudat sebagai Upaya Pembinaan Seni Tradisional Murahim Murahim; Muh. Syahrul Qodri; Isnaini Yulianita Hafi
DARMADIKSANI Vol 1 No 1 (2021): Edisi Juni
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v1i1.94

Abstract

ABSTRAK Persoalan dasar yang membuat pertunjukan Kemidi Rudat belum memberikan makna yang mendalam dan perenungan bagi penontonnya adalah kurangnya pemahaman masyarakat pendukungnya, dalam hal ini adalah para pemain dan sutradaranya terhadap makna dari pertunjukan Kemidi Rudat yang tidak statis tetapi dapat berkembang sesuai dengan perkembangan kebudayaan di era milenial ini. Implikasi dari kurangnya pemahaman ini adalah kurangnya daya tarik permainan dari para aktornya. Akhirnya juga berimplikasi pada kurang antusiasnya penonton untuk menyaksikan secara utuh pertunjukan Kemidi Rudat. Solusi dari permasalahan ini adalah pemahaman terhadap makna sebuah pertunjukan Kemidi Rudat sehingga permainan para aktornya juga akan lebih bersemangat dengan pemahaman terhadap makna tersebut. Program pengabdian ini dilaksanakan untuk memberikan alternatif makna yang baru yang lebih menyesuaikan dengan perkembangan kebudayaan melalui dialog terfokus dengan para pendukung Kemidi Rudat di Desa Terengan. Proses sosialisasi diharapkan akan berimplikasi pada pemahaman makna dan peranan tokoh yang lebih baik dan meningkatkan kualitas pertunjukan Kemidi Rudat. ABSTRACT The fundamental issue that prevents the Kemidi Rudat show from conveying profound meaning and reflection to the audience lies in the lack of comprehension among the supporting community, including the actors and directors, regarding the evolving nature of the show in accordance with cultural advancements in this millennial era. Consequently, this lack of understanding results in the actors' performance being less captivating and subsequently leads to a diminished audience interest in witnessing the complete Kemidi Rudat experience. The solution to this predicament lies in cultivating a comprehensive understanding of the meaning behind the Kemidi Rudat show, which will enable the actors to approach their roles with increased enthusiasm and comprehension. To address this, a service program will be implemented, focusing on engaging in meaningful dialogues with the supporters of Kemidi Rudat in Terengan Village. This program aims to introduce new alternative meanings that are more attuned to cultural developments. By carrying out an effective socialization process, it is anticipated that there will be an enhanced comprehension of the meaning and significance of the characters, ultimately improving the overall quality of Kemidi Rudat's performances.
Pelatihan Metodologi Penelitian Sosiolinguistik pada Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Mataram Syamsinas Jafar; Muh. Syahrul Qodri; Yuniar Nuri Nazir; Muh. Khairussibyan
DARMADIKSANI Vol 1 No 2 (2021): Edisi Desember
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v1i2.559

Abstract

ABSTRAK Pengabdian pada masyarakat yang berjudul “Pelatihan Metode Penelitian Sosiolingustik pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unram” ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unram khususnya yang berada di tingkat akhir masih membutuhkan bimbingan dan tambahan pemahaman terkait metode penelitian sosiolinguistik. Berdasarkan pengalaman membimbing mahasiswa menulis skripsi, pada umumnya mahasiswa terhambat pada metode penelitian sosiolinguistik yang kurang dikuasai. Hal ini disebabkan mata kuliah Sosiolinguistik yang diikuti mahasiswa hanya berjumlah 2 SKS yang hanya mengenalkan materi teoritis, sedangkan materi praktik yang bersifat metodologis dalam penelitian sosiolinguistik belum mencukupi dengan jumlah SKS tersebut. Untuk mmenuhi kebutuhan tersebut, telah diadakan program pengabdian sebagai salah satu solusi dalam memenuhi kebutuhan tersebut berupa kegiatan pelatihan. Metode pelaksanaan pengabdian telah dilakukan secara daring/virtual dengan memanfaatkan Google Meet dan grup WA. Pelaksanaan pelatihan dilaksanakan tiga tahap yang terdiri atas satu tahap penyampaian materi konseptual dan dua tahap penyampaian materi keterampilan aplikatif. Pelaksanaan pelatihan ini cukup berhasil karena telah memenuhi tujuan dan target luaran pengabdian masyarakat yang telah direncanakan sebelumnya. Hal ini terlihat pada hasil pelatihan melalui evaluasi dan refleksi yang telah dilaksanakan. Hasil evaluasi pada penyajian materi dan refleksi memperoleh tanggapan positif dari para peserta pelatihan. Evaluasi melalui hasil pengisian angket menunjukkan bahwa sebagian besar peserta sangat mengerti dan mengerti pada pemahaman materi pelatihan. Demikian pula pada sesi refleksi, peserta menyatakan pelatihan metodologi penelitian sosiolinguistik sangat bermanfaat membantu untuk merencanakan penelitian skripsi dan sangat setuju untuk dilakukan pelatihan sejenis dan berkelanjutan. ABSTRACT This community service is entitled "Sociolinguistic Research Methods Training for Students of the Indonesian Language and Literature Education Study Program of FKIP University of Mataram" was carried out with the consideration that students of the Indonesian Language and Literature Education Study Program of FKIP University of Mataram, especially those at the final semesters still needed guidance and additional understanding related to research methods on sociolinguistics. Based on the authors’ experiences of supervising students in writing bachelor theses, it is evident that the students are generally hampered by research methods on sociolinguistics that they have not fully mastered. The main problem is, as the authors may assume, due to the lack of course credits allocated to Sociolinguistics course. With only 2 credits allocated, the course can only introduce some theoretical materials, while giving insufficient portion to the practical ones i.e. the methodological research materials on sociolinguistics. To cope with this, this community service program was carried out in he form of training as a solution to the problem. The training was delivered online via Google Meet and WA groups. It went through three stages that consisted of one stage of delivering conceptual material and two stages of delivering applied skills materials. The results show that this training has achieved the successful outcome as expected. The results of the evaluation on material presentation and reflection received positive responses from the training participants. The results of the questionnaires suggest that most of the participants have good understanding on the materials presented during the training. In addition, the result of reflection session suggests that most of the participants think the sociolinguistic research methodology training is very useful in helping them to plan and draft their thesis proposals and really look forward to similar and continuous trainings in the near future.
Pemanfaatan Buah Kelapa sebagai Penunjang Ekonomi Kreatif di Desa Belo Kecamatan Jereweh: Program KKN Mahasiswa Galuh Candra Kirana; Yenny Nurmawaddah; Eka Mustika Dewi; Fendi Agus Pratama; Muh. Syahrul Qodri
DARMADIKSANI Vol 2 No 1 (2022): Edisi Juni
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v2i1.1303

Abstract

ABSTRAK Desa Belo Kecamatan Jereweh merupakan salah satu desa yang memiliki hasil hutan melimpah meliputi rotan, madu, dan kelapa. Permasalahan di desa ini adalah nilai ekonomis buah kelapa sangat rendah karena kurangnya pemahaman dan informasi masyarakat terhadap pengolahan dan pemasaran buah kelapa. Selain itu, masyarakat masih konvensional dalam pemanfaatan kelapa dengan hanya menjual mentahan dari buah kelapa tanpa tahu cara mengolah menjadi produk yang memiliki nilai jual tinggi. Terdapat satu produk kelapa dari desa Belo yaitu minyak Jereweh yang hanya dipasarkan di wilayahnya sendiri padahal minyak tersebut memiliki potensi besar dalam peningkatan ekonomi masyarakat. Pembuatan minyak Jereweh menghasilkan limbah bubur kelapa yang menjadi masalah baru bagi lingkungan. Untuk mengatasi masalah tersebut, kelompok KKN Terpadu Desa Belo menyusun program kerja untuk membantu memasarkan produk minyak Jereweh ke masyarakat secara luas dan melatih mereka membuat produk olahan berupa bolu yang disebut BOLKER yang terbuat dari sisa bubur kelapa yang dikeringkan. ABSTRACT Belo Village, Jereweh District is one of the villages that has abundant forest products which include rattans, honey, and coconuts. However, the economic value of coconuts in Belo village is very low due to the lack of information on how to process and market the coconuts products well. Moreover, Belo people are still conventional in which they only sell raw coconuts without ever thinking of processing them into other food products that have higher economic value. There is one famously known coconut product from the village called “Jereweh coconut oil” which is only marketed in the village surrounding area despite having a great potential to boost the villagers' economy. This community service program aims to educate and help to promote the Jereweh oil products to the wider communities and train them to make muffins made of the by-product of dried coconut pulp called BOLKER.