ayu salmiati
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) IT Manahilur Irfan Desa Parang Sikureung, Kecamatan Matangkuli, Kabupate Aceh Utara, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Nilai Budaya dalam Film Hafalan Salat Delisa ayu salmiati
LITERATUR : Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 2 No. 1 (2020): LITERATUR : Bahasa dan Sastra
Publisher : Program Studi Tadris Bahasa Indonesia Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai budaya dan bentuk penyampaian dalam Filam Hafalan Salat Delisa. Jenis penelitian ini adalah penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah dialog atau monolog disamping itu terdapat juga perbuatan atau tindakan. Data penelitian ini adalah nilai budaya dalam Film Hafalan Salat Delisa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik menonton dan catat. Hasil penelitian yang ditemukan adalah nilai budaya yang terdapat dalam Film Hafalan Salat Delisa, (1) Nilai budaya hubungan manusia dengan Tuhan meliputi berdoa, rajin beribadah, beriman, taat,percaya pada takdir, percaya pada tuhan dan bersyukur. (2) Nilai budaya hubungan manusia dengan alam meliputi memanfaatkan hasil alam. (3) Nilai budaya hubun­gan manusia dengan meliputi memperhatikan penampilan, memberi salam, mintak tolong, suka menolong, perhatian, menggucap terima kasih, memintak maaf dan membantu orang lain. (4) Nilai buda­ya hubungan manusia dengan masyarakat meliputi keadilan (5) Nilai budaya hubungan manusia dengan diri sendiri meliputi menuntut ilmu, membersihkan diri, kejujuran, tanggung jawab dan menjaga kesehatan. Bentuk penyampaian nilai budaya dalam Film Hafalan Salat Delisa memiliki dua spesifikasi yaitu, bentuk penyampaian nilai budaya secara langsung dan bentuk penyampaian nilai budaya secara tidak langsung.(1) Penyampaian nilai budaya secara langsung memiliki bentuk yaitu, (a) melalui uraian pengarang . (2) penyampaian secara tidak langsung memiliki dua bentuk yaitu, (a) melalui peristiwa dan (b) melalui konflik.