Yusa Djuyandi
Program Studi Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STRATEGI PEMASARAN POLITIK PARTAI SOLIDARITAS INDONESIA TANGERANG SELATAN DALAM PEMILIHAN UMUM 2019 Andi Rohani Amalia Imam Natsir; Yusa Djuyandi
Aliansi Vol 2, No 2 (2023): Aliansi : Jurnal Politik, Keamanan Dan Hubungan Internasional
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/aliansi.v2i2.49748

Abstract

 PSI resmi menjadi peserta pemilihan umum pada tahun 2019. Sebagai peserta baru dalam pemilihan umum 2019, pemasaran politik dilakukan oleh PSI Tangerang Selatan untuk menjaring dukungan serta suara. Artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif serta teori pemasaran politik milik Nursal untuk menjabarkan pemasaran politik yang dilakukan oleh PSI Tangerang Selatan dan keempat anggota terpilih. Proses pengumpulan data melalui wawancara dan dokumen terkait, kemudian data divalidasi dengan teknik triangulasi sumber. Pemasaran politik yang dilakukan PSI Tangerang Selatan banyak berfokus ke warga di kompleks perumahan, terutama yang swing voter dan golongan putih. Selain turun langsung ke masyarakat, PSI Tangerang Selatan aktif untuk memuat rilis di media berita lokal untuk membahas atau mengkaji masalah-masalah yang sedang terjadi di Tangerang Selatan. Tandem bersama calon legislatif PSI lainnya juga dilakukan dalam rangka efisiensi biaya. Walaupun PSI Tangerang Selatan tidak memiliki tokoh yang dikenal masyarakat, mereka banyak memanfaatkan Grace Natalie sebagai tokoh pasif agar lebih mudah untuk masuk ke masyarakat. PSI officially became a participant in the general election in 2019. As a new contender in the 2019 general election, PSI South Tangerang engaged in political marketing to garner support and votes. Political marketing is a strategy that aids the success of a party or candidate in a general election. Utilizing qualitative research methods to analyze the political marketing of PSI South Tangerang through Nursal's political marketing theory, data was collected through interviews and relevant documents then validated with triangulasi to find correlations between the theory and the political marketing conducted by PSI South Tangerang, resulting in them securing 4 seats in the South Tangerang City Regional Council. The political marketing efforts of PSI Kota Tangerang Selatan were largely focused on residents in housing complexes, especially those who were a swing voter and non-voter. Apart from direct community engagement, PSI Tangerang Selatan was active in issuing press releases in local news media to discuss or assess ongoing issues in the region. Collaborative efforts with other PSI legislative candidates were also employed to ensure cost efficiency. Despite not having well-known public figures, PSI South Tangerang made use of Grace Natalie as a passive figurehead to facilitate their integration into the community.