Pembersihan gabah merupakan kegiatan untuk mendapatkan gabah berkualitas tinggi serta menurunkan kotoran dan butir hampa yang terdapat pada gabah. Pembersih gabah dapat dilakukan menggunakan beberapa metode tergantung dari tujuan pembersihan dan banyaknya bahan yang dibersihkan. Petani di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat membuat inovasi sederhana dengan membuat alat pembersih gabah yang digunakan melakukan proses pembersihan gabah. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh kecepatan aliran udara dan tinggi pembukaan saluran keluar gabah pada alat pembersih gabah hasil inovasi petani di Kabupaten Sambas. Parameter yang diukur adalah kapasitas alat dan tingkat kebersihan gabah. Pengujian dilakukan pada kecepatan aliran udara 4,4, 5,7 dan 7,0 m/s dengan tinggi pembukaan saluran keluar gabah 1, 2, 3 dan 4 cm. Bahan yang diuji adalah gabah dari varietas Sirendah dengan tingkat kebersihan awal gabah adalah 82,18%. Kapasitas tertinggi diperoleh sebesar 915 kg/jam pada pembukaan saluran keluar gabah 4 cm dengan kecepatan aliran udara 4,4 m/s, namun perlakuan ini tidak direkomendasikan karena tingkat kebersihan gabah sangat rendah yaitu 83,3%. Pilihan penggunaan alat pembersih dapat dioperasikan pada perlakuan pembukaan saluran keluar gabah 1 cm dengan kecepatan aliran udara pembersih 7,0 m/s menghasilkan tingkat kebersihan 98,6% dengan kapasitas 280 kg/jam.