Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Pemanfaatan serat alam kulit terap sebagai bahan kombinasi pembuatan winglet sepeda motor Rianto, Ari; Anjiu, Leo Dedy; Suhendra, Suhendra
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 9, No 1 (2020): Jurnal TURBO
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.286 KB) | DOI: 10.24127/trb.v9i1.1140

Abstract

The development of new natural fiber material as a composite reinforcing material needs to be continued. The use of natural fibers developed in this study was obtained from applied bark. The applied skin fiber is chosen as a composite reinforcing material because it has strong characteristics when pulled. This study was conducted to determine the impact strength of a combination of the arrangement of the composite layer of applied fiber and glass fiber with a polyester resin matrix in the manufacture of motorcycle winglets. The making of composite specimens was carried out by hand lay-up and pressing techniques. composite specimens tested consisted of composite A (100% fiberglass), composite B (100% applied fiber), composite C (fiberglass, applied fiber, fiberglass), and composite D (applied fiber, fiberglass, applied fiber). The treatment of the applied fiber was carried out by soaking 5% NaOH for 2 hours. Impact test specimens and procedures refer to the ASTM D256-00 standard. The results of the study obtained that the material recommended in the manufacture of motorcycle winglets is composite C, which is a combination of fiberglass, applied fiber, fiberglass. The results of the C composite impact strength testing were obtained at 2.6581 J / mm2. The impact strength of composite C increased by 79% compared to the impact strength of composite B using pure applied fiber (100% applied fiber). The large void tendency in natural fiber composites using the hand lay-up method reduces the impact strength so that fiberglass is more dominant as a determinant of the impact strength increase.Keywords : Applied fiber, impact test, winglet.
Rancang Bangun dan Uji Kinerja Tugal Semi-Mekanis dengan Sistem Penjatah Berputar untuk Kacang Hijau (Vigna radiata L.) suhendra, suhendra; Nopriandy, Feby
POSITRON Vol 8, No 1 (2018): May Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (913.11 KB) | DOI: 10.26418/positron.v8i1.23849

Abstract

Teknik bertanam kacang hijau umumnya masih dilakukan menggunakan tugal tradisional. Penggunaan tugal tradisional memiliki kelemahan yaitu membutuhkan 2 orang pekerja dan akurasi masuknya jumlah biji per lubang kurang seragam. Pengembangan dan modifikasi tugal tradisional menjadi tugal semi-mekanis perlu diupayakan untuk mengatasi permasalah tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk merancang bangun dan melakukan uji kinerja tugal semi-mekanis dengan sistem penjatah berputar untuk biji kacang hijau. Metode penelitian dilakukan dengan mengukur dimensi biji kacang hijau, menganalisis ukuran diameter lubang penjatah, mendesain mekanisme tugal, membuat dan merakit komponen tugal, melakukan uji fungsional dan uji kinerja serta menganalisis hasil uji kinerja. Hasil analisis diperoleh diameter lubang penjatah yang digunakan adalah 9,48 mm untuk memperoleh jumlah biji keluar dari tugal sebanyak 2 – 3 biji dalam satu kali penugalan. Hasil uji kinerja menunjukkan bahwa tugal semi-mekanis dengan penjatah berputar ini dapat meningkatkan persentase akurasi biji keluar tugal dibanding beberapa penelitian sebelumnya yaitu mencapai 98% dengan kapasitas penugalan 2 – 3 detik per lubang.
Uji Kinerja Alat Penjerap Warna dan pH Air Gambut Menggunakan Arang Aktif Tempurung Kelapa Suhendra, .; Apriani, Winda; Sundari, Ellys Mei
POSITRON Vol 6, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (744.141 KB) | DOI: 10.26418/positron.v6i1.16991

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan uji kinerja alat penjerap warna dan pH air gambut serta membuktikan lama waktu air mengalir dari kolom penjerap terhadap perubahan warna dan pH air gambut. Air gambut sebagai bahan uji berasal dari 3 lokasi yang berbeda. Pengukuran dilakukan saat air gambut mengalir keluar dari kolom penjerap pada menit ke 0, 10, 30, 60 dan 120 menit. Uji kinerja alat penjerap warna dan pH air gambut menghasilkan rata-rata debit aliran air sebesar 1.340 mL/menit, waktu kontak air dengan karbon aktif pada kolom penjerap sekitar 65 detik. Berdasarkan hasil pengujian, alat ini terbukti dapat melakukan penjerapan warna dan meningkatkan nilai pH air gambut. Kolom penjerap efektif digunakan untuk menjerap warna selama sekitar 60 menit atau dapat digunakan pada air gambut sebanyak 80, 4 Liter, serta dapat digunakan selama 120 menit untuk meningkatkan nilai pH air gambut atau dapat digunakan pada air gambut sebanyak 160,8 liter. Hasil uji kinerja alat penjerap warna dan pH air gambut menunjukkan bahwa penjerapan warna dan kenaikan pH terbaik diperoleh pada perlakuan T1 yaitu waktu aliran air keluar dari kolom penjerap pada 0 menit. Sampel A mengalami penurunan kadar warna dari 414 Pt-Co. menjadi 244 Pt-Co., dengan penjerapan warna 41,06%, sedangkan nilai pH mengalami kenaikan sebesar 1,26. Sampel B mengalami penurunan kadar warna dari 667 Pt-Co. menjadi 474 Pt-Co., dengan penjerapan warna 28,94%, sedangkan nilai pH mengalami kenaikan sebesar 1,55. Sampel C mengalami penurunan kadar warna dari 1537 Pt-Co. menjadi 1084 Pt-Co., dengan penjerapan warna 29,47%, sedangkan nilai pH mengalami kenaikan sebesar 1,23.
Model Efisiensi Mesin Pengupas dan Pembelah Biji Kedelai Tipe Piringan Menggunakan Program Powersim Setiawan, Suhendra Budi
POSITRON Vol 2, No 2 (2012)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.445 KB) | DOI: 10.26418/positron.v2i2.3635

Abstract

Mesin pengupas kulit ari dan pembelah biji kedelai telah banyak digunakan oleh industri pembuatan tempe. Salah satunya adalah mesin pengupas dan pembelah kedelai tipe piringan. Kapasitas mesin tipe ini mencapai 50 kg/jam dengan efisiensi pengupasan dan pembelahan mencapai 85%, sedangkan sisanya diperlukan proses lanjutan. Efisiensi pada mesin tersebut masih rendah dan perlu ditingkatkan. Usaha untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan melakukan penelitian untuk mengetahui perilaku pengupasan dan pembelahan kedelai. Penelitian ini bertujuan mendapatkan model efisiensi mesin pengupas dan pembelah biji kedelai tipe piringan sebagai bahan baku tempe, agar diperoleh variabel-variabel terbaik untuk menghasilkan kupasan dan pembelahan yang optimal yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam merancang bangun mesin pengupas dan pembelah biji kedelai tipe piringan. Model efisiensi mesin pengupas dan pembelah biji kedelai dibangun menggunakan program Powersim. Hasil simulasi model menunjukkan bahwa efisiensi kedelai terkupas dan terbelah tertinggi mencapai 100% pada ukuran celah 4,8 mm, dengan kapasitas 48,02 kg/jam dan membutuhkan gaya kupas kondisi sebesar 287,83 Newton. Analisis validasi model menunjukkan bahwa hasil prediksi model tidak berbeda nyata dengan hasil pengujian, sehingga model efisiensi mesin pengupas dan pembelah biji kedelai yang dibuat dapat diterima.
Analisis Kinerja Mesin Pengupas Lada (Piper Nigrum L.) Tipe Silinder Putaran Vertikal Suhendra Suhendra; Abdul Rozaq; Bambang Purwantana
agriTECH Vol 31, No 2 (2011)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3364.442 KB) | DOI: 10.22146/agritech.9736

Abstract

White pepper is produced by decorticating the pericarp of the pepper which commonly be done manually or mechani­ cally. A pepper decorticator without soaking process was developed in order to improve quality and capasity of decor­ tication. The decortication mechanism was designed by shearing the pepper on a gap between a static vertical cylinder and a vertical axis rotating tube. This research was done to analyze the decortication and working performances of the machine. Dimension analysis approach was applied in order to develope a mathematical relation to be used for prediction of the machine performance based on their design and operational variables. The machine variables varied were linear speed of tube (v), width of clearance (s), and length of rotated cylinder (L). The material variables were diameter of pepper (D ), decortication force (F ), and density of pepper (ρ ). From the analysis result, there were de­bkbfined mathematical equations for prediction of decorticated pepper (p ), damaged pepper (p ) and working capacity ofkrthe machine (K ). Validation analysis shows that the equations could be used for prediction and determination of themachine performances needed.ABSTRAKLada putih dihasilkan melalui proses pengupasan kulit lada yang dilakukan secara manual atau mekanis. Untuk meng­ atasi masalah rendahnya kapasitas dan kualitas pengupasan telah dikembangkan rancangbangun mesin pengupas kulit lada dengan sistem gesekan pada silinder dengan putaran poros secara vertikal tanpa melalui proses perendaman. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kinerja pengupasan, kerusakan dan kapasitas kerja mesin. Pendekatan analisis dimensi diterapkan untuk mendapatkan persamaan matematis yang dapat digunakan untuk memprediksi dan merencanakan kinerja mesin berdasarkan variabel rancangbangun dan operasionalnya. Variabel bebas mesin yang di­ variasikan meliputi kecepatan linier silinder (v), lebar celah (s) dan panjang silinder pengupas (L). Variabel bahan yang dipertimbangkan meliputi diameter bahan (D ), gaya pengupasan (F ), dan massa jenis bahan (ρ ). Dari hasil analisis te­bkblah diperoleh persamaan prediksi kinerja mesin yaitu persentase pengupasan (p ), persentase kerusakan (p ) dan kapasi­krtas kerja mesin (K ). Analisis kesesuaian menunjukkan bahwa pada batas keberlakuannya persamaan­persamaan yangdiperoleh dapat diterima dan dapat digunakan untuk memprediksi dan merencanakan kinerja mesin yang diinginkan.
Kajian eksperimental mekanisme rol pemipih pada prototipe mesin pemipih emping beras Suhendra Suhendra; Feby Nopriandy; Irma Fahrizal
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 10, No 1 (2021): Jurnal TURBO Juni 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/trb.v10i1.1433

Abstract

Rice quaker are traditional food from the Sambas regency. The manufacture of rice quaker has been traditionally done by pounding it. Economically, the production capacity of traditionally made rice quaker is so low that it needs to be increased by changing the manual to mechanical flattening system. The purpose of this research is designing a prototype machine for flattening rice quaker as well as conducting experimental studies on the flattening process. The research stages were to design, manufacture, and test the performance of the flattening rice quaker. The independent variables of the study were the gap width and the number of flattening, while the dependent variables of the study were thickness and percentage damage of rice quaker. The width of the gap was varied into 0.4 mm, 0.6 mm, 0.8 mm, and 1.0 mm, while the number of flattening was varied to 1, 2, and 3 times the flattening. The result of the construction of the prototype rice quaker machine is in accordance with the initial design, and can work to flatten rice quaker. The engine test was carried out at a flat roller speed of 360 rpm. The thickness of the rice quaker made traditionally, 0.98 mm, can be approached by flattening using a machine at a gap width of 0.8 mm with 2 flakes resulting in a thickness of 0.96 mm quaker with a percentage of damage of 38.52%. In general, the level of damage to the resulting rice quaker is still very high, so further analysis is needed.Keywords: Rice quaker, gap width, flattening machine, flat rollers.
ANALISIS PENGGUNAAN BATU SERPIH SEBAGAI MEDIA PENYIMPAN PANAS PADA KOLEKTOR SURYA Suhendra Suhendra; Feby Nopriandy
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 7, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.009 KB) | DOI: 10.24127/trb.v7i2.770

Abstract

Pengeringan merupakan suatu proses yang bertujuan untuk pengawetan bahan pangan dengan cara mengurangi kadar air yang terkandung di dalam bahan tersebut menggunakan energi panas. Permasalahan pada pengering dengan sumber panas dari energi matahari adalah temperatur yang dihasilkan tidak stabil.  Upaya mengatasi permasalahan stabilitas temperatur adalah merancang bangun kolektor surya yang dilengkapi media penyimpan panas. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah membuktikan pengaruh media penyimpan panas berupa batu serpih dan pengaruh kecepatan aliran udara terhadap stabilitas temperatur yang dihasilkan kolektor surya pelat bergelombang. Pengujian pada kolektor surya dilakukan menggunakan media dan tanpa media penyimpan panas. Kecepatan aliran fluida yang keluar kolektor surya divariasikan menjadi 3 perlakuan yaitu 2 m/s, 4 m/s dan 6 m/s. Pengambilan data dimulai dari pukul 08.00 sampai pukul 16.00 dengan selang waktu pengambilan data adalah setiap 30 menit. Hasil uji kinerja menunjukkan bahwa kolektor surya dengan tambahan media penyimpan panas berupa batu serpih dapat meningkatkan performansi kolektor sebesar 3,92% pada ruang kolektor surya, dan sebesar 4,63% pada saluran keluar kolektor surya. Temperatur pada ruang kolektor dan saluran keluar kolektor yang menggunakan media penyimpan panas lebih stabil pada saat terjadi penurunan radiasi matahari. Kecepatan aliran udara pada saluran keluar kolektor mempengaruhi temperatur dalam ruang dan saluran keluar kolektor surya. Semakin cepat aliran udara keluar dari saluran keluar kolektor maka temperatur udara panas dalam ruang dan saluran keluar kolektor surya semakin rendah. Hasil pengujian mendapatkan temperatur tertinggi dalam ruang dan saluran keluar kolektor masing-masing sebesar 48,05oC dan 49,93oC pada saat kecepatan aliran udara 2 m/s.
Kajian Eksperimen Kapasitas dan Efisiensi Perontokan pada Power Thresher dengan Variasi Kecepatan Putar dan Jumlah Gigi Silinder Perontok Suhendra Suhendra; Muliadi Muliadi; Iman Syahrizal; Ari Rianto
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 8, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.529 KB) | DOI: 10.24127/trb.v8i1.913

Abstract

Penerapan teknik perontokan yang kurang tepat dapat meningkatkan kehilangan hasil. Proses perontokan secara umum dapat dilakukan menggunakan cara manual dan mekanis. Perontokan secara mekanis dilakukan menggunakan thresher dengan mekanisme perontok berupa gigi yang terpasang pada silinder perontok. Gigi perontok terbuat dari baut atau besi bulat padat biasanya dapat diatur tinggi rendahnya. Pergerakan silinder perontok dapat dihasilkan secara manual menggunakan engkol pemutar atau menggunakan engine. Kecepatan putar dan jumlah gigi pada silinder perontok merupakan parameter yang memiliki pengaruh terhadap hasil perontokan, karena parameter tersebut sering divariasikan oleh petani saat melakukan proses perontokan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan uji kinerja pada power thresher dan membuktikan pengaruh kecepatan putar dan jumlah gigi silinder perontok terhadap kapasitas dan efisiensi perontokan pada padi varietas Sirendah. Kecepatan putar silinder perontok divariasikan menjadi 4 perlakuan yaitu 364, 446, 476 dan 512 rpm. Jumlah gigi pada silinder perontok divariasikan menjadi 4 perlakuan yaitu 40, 52, 60 dan 68 buah. Variabel tak bebas penelitian meliputi kapasitas dan efisiensi perontokan gabah pada power thresher. Berdasarkan hasil pengujian kecepatan putar silinder perontok pada power thresher sangat berbeda nyata pengaruhnya terhadap kapasitas perontokan gabah, sedangkan jumlah gigi silinder perontok sangat berbeda nyata pengaruhnya terhadap efisiensi perontokan gabah. Interaksi perlakuan kecepatan putar 512 rpm dan gigi silinder perontok  berjumlah 68 buah menghasilkan kapasitas perontokan terbaik yaitu 569 kg/jam. Interaksi perlakuan jumlah gigi perontok 52 buah pada kecepatan putar silinder perontok 446 rpm menghasilkan efisiensi perontokan terbaik yaitu sebesar 95,3%.
Modifikasi dan uji performansi mesin perontok lada dengan mekanisme perontok silinder berjaring Leo Dedy Anjiu; Suhendra Suhendra
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 10, No 2 (2021): Jurnal TURBO
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/trb.v10i2.1566

Abstract

Pepper is one of Indonesia's leading agricultural products. However, post-harvest handling of pepper, such as the threshing process, is still done traditionally. Efforts to overcome these problems done by developing a mechanical threshing process, including by designing and construction a mesh thresher cylinder type of pepper threshing. Test results show, this pepper thresher has a weakness, namely low threshing efficiency so that it needs to developed. Based on these conditions, research is needed that aims to develop, modify and done performance tests on the pepper thresher. The modification was made by making the contact angle between the thresher cylinder and the threshing net is 60o and resulted length of the threshing contact field of about 5.23 cm. The independent variable was the thresher cylinder rotational speed varied into 540, 471, 451 and 352 rpm. The dependent variables were capacity, threshing efficiency and percentage pepper of damage. The results of the analysis showed that the rotational speed of the threshing mechanism had a very significant effect on the capacity, threshing efficiency and the percentage pepper of damage. Increasing the speed of the thresher cylinder can increase the capacity and percentage of damaged pepper, but reduce threshing efficiency. The threshing efficiency increase of the pepper thresher before and after modification was from 35.8% to 95.93% on the approaching treatment.
RANCANG BANGUN MESIN PERONTOK LADA (Piper Nigrum L.) TIPE SILINDER PERONTOK BERJARING Suhendra Suhendra; Yogi Hardi; Feby Nopriandy; Irma Fahrizal Butsinignsih
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 24, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.143 KB) | DOI: 10.25077/jtpa.24.1.17-22.2020

Abstract

Lada hitam dihasilkan dari buah tanaman lada yang diproses dengan cara dirontok dan dikeringkan. Proses perontokan dapat dilakukan secara manual atau mekanis. Proses perontokan lada secara manual memiliki banyak kelemahan sehingga perlu dikembangkan sistem perontokan lada secara mekanis. Sistem perontokan yang didesain harus sesuai dengan kebutuhan petani lada yang umumnya adalah petani dengan luas lahan sempit. Mesin perontok lada tipe silinder perontok berjaring merupakan upaya untuk mengatasi permasalahan ini karena mesin memiliki konstruksi sederhana, murah dan terbuat dari bahan yang mudah diperoleh. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah merancang bangun dan menguji kinerja mesin perontok lada dengan mekanisme perontok berupa silinder perontok berjaring. Variabel bebas dalam pengujian adalah kekuatan tarik pegas sedangkan variabel tak bebas adalah kapasitas, efisiensi perontokan dan tingkat kerusakan buah lada. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan melakukan perancangan dan pembuatan komponen, dilanjutkan dengan melakukan pengujian. Hasil rancang bangun diperoleh mesin perontok lada tipe silinder perontok berjaring berpenggerak motor listrik 1/4 HP, kecepatan putar silinder perontok 339 rpm, sistem transmisi sabuk V dan puli, massa mesin 12 kg, panjang 50,0 cm, lebar 38,5 cm dan tinggi 68 cm. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin kecil kekuatan tarik pegas dapat  meningkatkan kapasitas perontokan lada.  Sebaliknya, semakin besar kekuatan tarik pegas dapat meningkatkan efisiensi perontokan dan persentase kerusakan buah lada. Kapasitas dan persentase kerusakan buah lada tertinggi diperoleh pada kekuatan tarik pegas 0,19 kg/cm dengan kapasitas 117,8 kg/jam dan persentase kerusakan 8,8%, sedangkan efisiensi perontokan tertinggi diperoleh pada kekuatan tarik pegas 0,45 kg/cm yaitu sebesar 97,5%