Aditya Dewantoro
Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Pontianak

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KAJIAN EKONOMIS ENERGI LISTRIK TENAGA SURYA DESA TERTINGGAL TERPENCIL Aditya Dewantoro; Hendro Priyatman
Suara Teknik : Jurnal Ilmiah Vol 8, No 1 (2017): Suara Teknik: Jurnal Ilmiah
Publisher : Fakultas Teknik UM Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/stek.v8i1.535

Abstract

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) skala kecil  sumber dayanya mudah diperoleh karena potensi intensitas radiasi matahari di wilayah khatulistiwa cukup tinggi dan merata yaitu 4,5kWh/m2. Data yang didapat memperlihatkan jumlah kebutuhan rata-rata daya untuk beban penerangan dan elektronika sebesar 310watt dengan perincian daya penerangan 200watt yang digunakan rata-rata selama 8 jam dan elektronika 110watt selama 7 jam rata-rata setiap hari di lokasi desa terpencil. Dengan PLTS skala kecil yang dirancang, beban penerangan dan elektronika dapat digunakan secara bersamaan atau bergantian siang dan malam sesuai dengan pola pemakaian. Dengan PLTS skala kecil yang dirancang ini kebutuhan energi listrik terutama untuk penerangan sudah terpenuhi, untuk beban elektronika seperti pengeras suara, televisi, radio panggil, cas hp, kipas angin sudah dapat dipenuhi dengan mengatur lamanya waktu beban saat beroperasi. PLTS skala kecil dapat menghemat biaya operasional dibandingkan dengan generator set (genset). Biaya per tahun untuk PLTS skala kecil Rp. 3.184.250 tanpa mengalami gangguan dalam melayani beban serta dapat digunakan setiap saat. Pada saat pagi hingga sore hari PLTS skala kecil digunakan tanpa batas waktu, sedangkan generator set dengan daya yang sama memerlukan biaya Rp. 9.350.000 dengan banyak gangguan teknis sehingga hasilnya tidak sesuai dengan yang diinginkan dengan waktu operasional hanya 5 jam untuk setiap 3 liter bahan bakar.  Kata kunci: PLTS skala kecil, daya listrik, desa terpencil.