Article Per Year (5 Year)
p-Index From 2019 - 2024
0.23
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JOURNAL OF PEOPLE, FOREST AND ENVIRONMENT
Asep Suheri
Bandung Institute of Technology
Agriculture, Biological Sciences & Forestry Environmental Science

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

 1 
ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP DAYA DUKUNG SUB-DAS CIKERUH MENGGUNAKAN MODEL HIDROLOGI SWAT Riezcy Cecilia Dewi; Yayat Hidayat; Asep Suheri
JOURNAL OF PEOPLE, FOREST AND ENVIRONMENT Vol 2, No 1 (2022): Mei
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jopfe.v2i2.5513

Abstract

Sub-DAS Cikeruh merupakan wilayah yang banyak mengalami konversi penggunaan lahan untuk pemukiman dan industri, khususnya di kecamatan Jatinangor dan Rancaekek. Laju sedimentasi tahunan yang terjadi pada tahun 1994-2001 mencapai 100 ton/km2. Karakterisik daya dukung biofisik Sub-DAS Cikeruh perlu dikaji untuk mengetahui gambaran mengenai kondisi Sub-DAS. Penggunaan model SWAT dalam penelitian ini sangat efektif dan efisien dalam memprediksi dampak praktek pengelolaan lahan terhadap kondisi daya dukung Sub-DAS Cikeruh. Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengidentifikasi karakteristik biofisik, (2) menentukan daya dukung, dan (3) memberikan rekomendasi skenario penggunaan lahan terbaik di Sub-DAS Cikeruh. Parameter yang dianalisis adalah karakteristik lahan dan hidrologi berdasarkan Permenhut Nomor P.61/Menhut-II/2014 tentang Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan DAS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat performa model adalah memuaskan dengan nilai NSE (0,57) dan R2 (0,62) pada proses kalibrasi serta NSE (0,46) dan R2 (0,51) pada proses validasi. Karakteristik biofisik Sub-DAS Cikeruh menunjukkan kriteria baik pada KRA, KAT, dan IPA, sedangkan kriteria buruk pada PLK, PPV, indeks erosi, muatan sedimen, dan banjir. Daya dukung Sub-DAS Cikeruh termasuk kriteria sedang. Skenario terbaik untuk diimplementasikan adalah skenario 2 yaitu konversi kebun ke hutan sebesar 17%, sawah ke hutan sebesar 3%, dan sawah ke kebun sebesar 7%.
Co-Authors Riezcy Cecilia Dewi Yayat Hidayat