Fathan Agung Ahsani
University of Lampung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

IDENTIFIKASI JENIS TUMBUHAN SUMBER PAKAN LEBAH MADU (Apis cerana) DI KEBUN LEBAH DESA BUANA SAKTI, KECAMATAN BATANG HARI, LAMPUNG TIMUR Fathan Agung Ahsani; Afif Bintoro; Ceng Asmarahman; Duryat Duryat
JOURNAL OF PEOPLE, FOREST AND ENVIRONMENT Vol 3, No 2 (2023): November
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jopfe.v3i2.7515

Abstract

Salah satu kegiatan yang memanfaatkan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yaitu madu yang dilakukan dengan budidaya lebah madu. Budidaya lebah madu telah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat yang hidup disekitar hutan. Masyarakat Indonesia banyak yang tinggal di sekitar hutan, dimana sebagian dari masyarakat tersebut banyak yang memanfaatkan budidaya lebah madu sebagai sumber perekonomian. Akan tetapi, penurunan terhadap tutupan hutan kini menjadi masalah dalam pembudidayaan lebah madu. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jenis tumbuhan yang menjadi sumber pakan lebah madu Apis cerana, besaran total populasi tumbuhan penghasil nektar dan pollen sebagai sumber pakan lebah Apis cerana, penyebaran tumbuhan sumber pakan lebah Apis cerana, dan kondisi populasi lebah Apis cerana di Kebun Lebah Desa Buana Sakti, Kecamatan Batang Hari, Lampung Timur. Penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2023 di Desa Buana Sakti, Kecamatan Batang Hari, Lampung Timur dengan menggunakan metode Systematic sampling menggunakan susunan plot secara bersarang. Hasil penelitian yaitu terdapat 20 jenis tumbuhan sumber pakan lebah Apis cerana, besaran populasi pada tumbuhan sumber pakan yang menghasilkan nektar berjumlah 20 jenis, penghasil pollen 12 jenis dan penghasil propolis 10 jenis, sebaran populasi tertinggi terdapat pada jenis tanaman jati dan pembudidayan lebah madu Apis cerana di Kebun Lebah Desa Buana Sakti, Kecamatan Batang Hari, Lampung Timur mengalami penurunan