Arsitektur Nusantara ialah arsitektur kayu yang mampu disandingkan dengan Arsitektur Eropa, yang merupakan arsitektur batu. Keduanya memiliki keindahan bentuk dan detail konstruksi yang sangat mengagumkan. Tentunya kedua arsitektur tersebut didasari oleh dua pemikiran (mindset) yang berbeda. Setidaknya ada 2 (dua) latar belakang utama yang membedakan Arsitektur Nusantara dan Eropa. Pertama, Arsitektur Nusantara lahir dari iklim 2 musim, yaitu kemarau dan hujan, berbeda dengan Eropa yang memiliki 4 musim (panas, gugur, dingin, semi). Kedua, letak geografis Nusantara yang terdiri dari kepulauan dan laut serta rawan bencana, seperti gempa, tsunami dan gunung berapi, berbeda dengan Eropa yang terdiri dari mayoritas daratan, dan jarang terjadi gempa. Arsitektur Nusantara berprinsip pernaungan, sedangkan prinsip Arsitektur Eropa adalah perlindungan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan ekploratif-kualitatif, dengan disertai survei lapangan, Tujuan penelitian ini adalah mencari ada atau tidaknya prinsip dan elemen disain Arsitektur Eropa terhadap Arsitektur Nusantara, khususnya objek arsitektur Batak Toba, Sumatera Utara.