Pendahuluan: Berdasarkan laporan tahunan Puskesmas Wanaraja pada tahun 2022 cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan baru mencapai 79,2% baik itu yang melahirkan di puskesmas, bidan, rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak persalinan yang ditolong oleh tenaga non kesehatan (paraji). Pemilihan tenaga penolong persalinan oleh dukun bayi seringkali menimbulkan dampak yang akan menyebabkan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi. Tujuan dari penelitian ini guna mengetahui hubungan persepsi ibu tentang linfaskes, sumber informasi dan dukungan suami terhadap pemilihan penolong persalinan oleh ibu bersalin. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskrptif analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah seluruh ibu bersalin sebanyak 56 orang, besar sampel sama dengan populasi yaitu sebanyak 56 dengan tehnik pengambilan sampel total sampling. Analisa data yaitu analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji Chi-Square test untuk melihat hubungan terhadap 2 variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi. Hasil: didapatkan sebanyak 55,4% memilih ditolong oleh nakes, 50,0% memiliki persepsi positif, 66,1% kurang memiliki sumber informasi, dan 53,6% kurang mendapatkan dukungan dari suami. Hasil analisis bivariat menunjukkan persepsi p-value 0,016, sumber informasi p-value 0,011 dan dukungan suami p-value 0,003. Kesimpulan: terdapat hubungan persepsi ibu tentang linfaskes, sumber informasi dan dukungan suami terhadap pemilihan penolong persalinan oleh ibu bersalin. Saran: Melalui hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat khususnya ibu hamil, bersalin dan nifas dalam mendapatkan informasi untuk meningkatkan pengetahuan tentang pemilihan penolong persalinan oleh tenaga kesehatan