Gilang Saputra
Prodi Ekonomi Pembangunan,Fakultas Ekonomi Bisnis,Universitas Siliwangi

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Ancaman Terhadap Demokrasi: Mengatasi Populisme dan Otoritarianisme Tantri Anggraeni; Gilang Saputra; Ulpah Nur Hasnah; Rihasi Nazah Ruhimat Putri
Advances In Social Humanities Research Vol. 1 No. 4 (2023): ADVANCES in Social Humanities Research
Publisher : Sahabat Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/adv.v1i4.28

Abstract

Demokrasi saat ini menghadapi tantangan yang signifikan dalam bentuk populisme dan otoritarianisme. Artikel ini mengkaji dampak yang ditimbulkan oleh populisme dan otoritarianisme terhadap prinsip-prinsip demokrasi serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi ancaman tersebut. Populisme telah meraih popularitas di banyak negara dengan retorika yang sederhana dan menarik. Pemimpin populis seringkali memanfaatkan ketidakpuasan masyarakat dan ketidakpastian untuk memperoleh kekuasaan. Namun, pendekatan mereka yang meremehkan prinsip-prinsip demokrasi, seperti dialog dan penghormatan terhadap hak minoritas, menciptakan polarisasi dan ketegangan sosial. Di sisi lain, otoritarianisme juga mengancam demokrasi dengan cara yang berbeda. Pemimpin otoriter cenderung membatasi kebebasan berpendapat, pers, dan partisipasi politik. Mereka menggunakan alat-alat negara untuk menekan oposisi politik dan mengendalikan akses masyarakat terhadap informasi. Kelemahan institusi yang independen dan pengawasan terhadap kekuasaan juga memperburuk situasi ini. Untuk melawan ancaman populisme dan otoritarianisme, perlu diambil langkah-langkah yang kuat dan berkelanjutan. Penguatan institusi demokrasi yang independen dan menjaga keseimbangan kekuasaan antara lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif merupakan langkah penting. Kebebasan berpendapat, pers, dan partisipasi politik juga harus dijaga dan didorong. Pendidikan demokrasi yang kuat dan kampanye informasi yang tepat dapat meningkatkan kesadaran publik tentang risiko populisme dan otoritarianisme. Kerjasama internasional juga diperlukan untuk memperkuat demokrasi dan membatasi intervensi rezim otoriter. Masyarakat sipil dan organisasi non-pemerintah dapat berperan penting sebagai pengawas independen dan advokat nilai-nilai demokrasi. Selain itu, penting untuk mengatasi ketidakpuasan masyarakat yang mendasari populisme dan otoritarianisme dengan kebijakan inklusif dan berkelanjutan. Dalam kesimpulannya, populisme dan otoritarianisme merupakan ancaman serius bagi demokrasi. Namun, dengan memperkuat institusi demokrasi, melindungi kebebasan sipil, meningkatkan kesadaran publik, dan melibatkan masyarakat sipil, kita dapat mengatasi ancaman ini dan memperkuat fondasi demokrasi yang kokoh.