<![CDATA[Latar Belakang : Boarding school merupakan sisten pendidikan yang menyediakan tempat tinggal berupa asrama sehingga keadaan seperti ini terdapatnya penyelenggaraan makanan. Situasi dan kondisi inilah menuntut tanggungjawab oleh pihak asrama agar memberikan asupan yang terpenuhi sesuai dengan kebutuhan gizi. Kebutuhan zat gizi pada usia remaja diperlukan cukup besar karena adanya pertumbuhan dan aktivitas fisik. Daya terima makanan merupakan tolok ukur keberhasilan penyelenggaraan makanan institusi dan dapat berpengaruh terhadap diterima atau tidaknya makanan. Pola makan ialah pemenuhan kebutuhan gizi dalam bentuk konsumsi jenis, jumlah dan frekuensi makanan. Pemantauan status gizi juga menjadi tanggung jawab pihak asrama secara penuh atas kesehatan dan pertumbuhan. Tujuan : Mengetahui hubungan kecukupan energi dan protein, daya terima makanan dan pola makan terhadap status gizi pelajar boarding school SMP Muhammadiyah 5 Samarinda Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Lokasi penelitian di SMP Muhammadiyah 5 Samarinda. Jumlah sampel yang berpatispasi dalam penelitian sebanyak 57 responden. Data asupan energi dan protein serta pola makan diperoleh melalui wawancara. Data daya terima makanan diperoleh melalui kuesioner. Data status gizi diperoleh dengan pengukuran antropometri. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan hubungan antara kecukupan energi dan protein terhadap status gizi (p>0,05). Hubungan antara daya terima makanan terhadap status gizi (p<0,05). Hubungan antara pola makan terhadap status gizi (p<0,05). Kesimpulan : Tidak adanya hubungan yang bermakna antara kecukupan energi dan protein terhadap status gizi. Adanya hubungan yang bermakna antara daya terima makanan terhadap status gizi. Adanya hubungan yang bermakna antara pola makan terhadap status gizi.]]>
