Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH ZAT PENGATUR TUMBUH TERHADAP MULTIPLIKASI TUNAS DAN BAHAN PENYANGGA PADA PEMBENTUKAN PLANTLET KANTONG SEMAR ADRIANII (Nepenthes adrianii) DENGAN KULTUR IN VITRO Nuryadin, Egi; Sugiyono, Sugiyono; Proklamasiningsih, Elly
Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi Vol 3, No 2: September 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bioeksperimen.v3i2.5180

Abstract

Nepenthes adrianii (Kantong Semar) merupakan tanaman endemik khas Gunung Slamet, termasuk dalam Convention on International Trade of Endangered Species (CITES) terdapat apendiks I (Tahun 2003) dan II yaitu tanaman ini tergolong hampir punah dan langka. Mengingat besarnya potensi yang dimiliki tanaman ini, maka perlu adanya upaya konservasi untuk mengembangkan dan melestarikannya. Penerapan bioteknologi kultur jaringan atau kultur in vitro merupakan solusi yang tepat untuk melestarikan dan mengembangkan tanaman ini. Kultur in-vitro digunakan untuk multiplikasi tunas dan pembentukan plantlet.Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mempelajari pengaruh interaksi BAP dan NAA pada multiplikasi tunas: 2)  menentukan konsentrasi interaksi BAP dan NAA yang paling baik untuk memacu multiplikasi tunas; 3) mempelajari pengaruh bahan penyangga eksplan dan NAA pada pembentukan plantlet kantong semar (Nepenthes adrianii); dan 4) menentukan jenis bahan penyangga eksplan dan konsentrasi zat pengatur tumbuh NAA yang paling baik untuk memacu pembentukan plantlet kantong semar  (Nepenthes adrianii).Metode yang digunakan adalah metode eksperimental, penelitian ini terdiri atas 2 tahap yaitu multiplikasi tunas dan pembentukan plantlet. Tujuan penelitian  pada tahap multiplikasi tunas adalah untuk perbanyakan tunas dan tujuan penelitian pada tahap pembentukan plantlet adalah untuk mendapatkan tanaman kecil yang sejati. Tahap Multiplikasi Tunas menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan 2 faktor. Faktor I adalah konsentrasi BAP yang terdiri dari 4 taraf yaitu 0 µM, 5 µM, 10 µM, dan 15 µM, Faktor II  konsentrasi NAA yang terdiri dari 4 taraf yaitu yaitu 0 µM, 0,5 µM, 1 µM, dan 1,5 µM. Tahap Pembentukan Plantlet menggunakan Rancangan Petak Terpisah (Split Plot Design) sebagai petak utama adalah bahan penyangga eskplan (P) yaitu:  agar dan jembatan kertas saring, sedangkan sebagai anak petak adalah konsentrasi NAA yang terdiri dari 4 taraf yaitu 0 µM, 5 µM, 10 µM, dan 15 µM. Parameter yang diukur dalam multiplikasi tunas yaitu waktu muncul tunas, waktu muncul daun, waktu muncul akar, jumlah tunas, jumlah daun dan jumlah akar. Parameter yang diukur dalam pembentukan plantlet yaitu jumlah tunas, jumlah daun, jumlah akar, daun terpanjang, akar terpanjang dan tinggi tanaman. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisis Ragam (Anova : Analysis of Variance) dengan  tingkat kepercayaan 95%. Pengujian F menunjukan hasil sangat nyata kemudian dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan.Hasil penelitian menunjukan bahwa pada tahap multiplikasi tunas terbaik didapat pada perlakuan interaksi BAP 10 mM dan NAA 0,5 mM. Tahap Pembentukan plantlet terbaik di dapat pada perlakuan interaksi bahan penyangga jembatan kertas saring dengan zat pengatur tumbuh NAA 5 mM dan 10 mM.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbereded Heads Together (NHT) Pada Konsep Sistem Pencernaan Makanan Pada Manusia Di Kelas IV SD Negeri Mandalasari 1 Kecamatan Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya. Nuryadin, Egi
Bioedusiana: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 1, No 01 (2016): Bioedusiana
Publisher : LP3MPM Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.19 KB)

Abstract

Research aims to understand match / the accuracy of learning model cooperative type Numbered heads & together ( nht in learning the concept of digestive system food on human beings in fourth grade land mandalasari 1 kecamatan puspahiang the market. A population that used all participants fourth grade students land mandalasari 1 and the Numbered of students 36 people.The whole population of are only sampled the school tuition fourth grade land mandalasari 1 in 36 people.An instrument used in this research was the test results student learning the concept digestive system food in humans.This test of tests the form of an option double with 4 option. Analysis techniques the data used was the median t and tests. The results showed based on analysis of the median test scores me is greater than values me determined. So the application of learning model cooperative type Numbered heads together ( nht ) match is applied to explain the digestive system food on human beings in fourth grade mandalasari 1 .Keywords: Cooverative learning model, Numbereded heads together, cognitive learning result