Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Fenomena Nomophobia dalam Persfektif Alquran oknita
At-Tabayyuun: Journal Islamic Studies Vol. 4 No. 1 (2022): AT-TABAYYUN - JOURNAL ISLAMIC STUDIES
Publisher : Pascasarjana IAIN Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fenomena Nomophobia dalam Persfektif Alquran. pemilihan judul ini dilatar belakangi oleh keinginan penulis untuk mengetahui bagaimana pandangan alquran terhadap fenomena Nomophobia. Nomophobia yang merupakan singkatan dari “ no mobile phone phobia” pertama kali diperkenalkan pada tahun 2008 oleh UK Post office. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori determinisme teori. Yaitu teori yang berasumsi bahwa inovasi atau perkembangan teknologi komunikasi akan mengubah kebudayaan, kebiasaan manusia. Menurut Mc-Luhan, bagi manusia media dianggap lebih penting dari pada isi pesan yang disampaikan oleh media tersebut. Sehingga manusia semakin didominasi oleh teknologi yang diciptakannya sendiri, teknologi komunikasi bukan dikontrol oleh manusia melainkan manusia yang dikontrol oleh teknologi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dimana pengumpulan data penelitian penulis lakukan dengan wawancara dan observasi serta menelaah buku-buku yang berhubungan dengan penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi selain berdampak positif tetapi juga membawa dampak negatif bagi manusia. Salah satu dampak negatif adalah munculnya fenomena nomophobia. Dan Allah subhanahuwata’ala yang Maha Pengasih Maha Penyayang kepada hambaNya, memberi kabar gembira dan mengingatkan manusia agar kita tidak termasuk golongan orang-orang yang rugi. Menghabiskan waktu sia-sia melalui surat Al-Ashr: 1-3 yaitu agar kita mampu mengelola waktu dengan baik, mengisi dengan beramal shaleh dan saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran.
UPAYA PENCEGAHAN PERILAKU NOMOPHOBIA DIKALANGAN MAHASISWA IAIN LHOKSEUMAWE oknita
At-Tabayyuun: Journal Islamic Studies Vol. 5 No. 1 (2023): AT-TABAYYUN - JOURNAL ISLAMIC STUDIES
Publisher : Pascasarjana IAIN Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47766/atjis.v5i1.1769

Abstract

Nomophobia adalah kondisi kecemasan atau ketakutan yang berlebihan terhadap pemisahan atau kehilangan ponsel pintar atau smartphone. Kondisi ini semakin relevan di era digital saat ini, terutama di kalangan mahasiswa yang sering bergantung pada teknologi untuk berkomunikasi, mengakses informasi, dan menjalankan aktivitas akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi upaya pencegahan perilaku nomophobia di kalangan mahasiswa IAIN Lhokseumawe. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara dan observasi sebagai instrumen pengumpulan data. Responden terdiri dari 30 mahasiswa IAIN Lhokseumawe yang secara acak dipilih dari berbagai program studi dan tingkat semester. Data dianalisis menggunakan teknik analisis konten untuk mengidentifikasi pola perilaku nomophobia dan faktor-faktor pemicunya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa mengalami gejala nomophobia dalam berbagai tingkatan. Faktor-faktor pemicu utama perilaku nomophobia termasuk adiksi terhadap media sosial, rasa ketergantungan pada perangkat mobile, kecemasan sosial, dan tekanan akademik. Selain itu, pola perilaku nomophobia juga berhubungan dengan gangguan tidur dan penurunan kinerja akademik. Berdasarkan temuan tersebut, upaya pencegahan perilaku nomophobia dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan. Pertama, perguruan tinggi perlu menyediakan program edukasi tentang penggunaan yang bijaksana dan sehat terhadap perangkat mobile serta risiko nomophobia. Kedua, dukungan psikologis dan layanan konseling harus disediakan bagi mahasiswa yang sudah menunjukkan gejala nomophobia. Ketiga, promosi gaya hidup sehat dan seimbang harus diadopsi dalam lingkungan kampus, termasuk mengenai manfaat interaksi sosial tanpa ketergantungan pada perangkat. Penelitian ini memberikan wawasan tentang dampak perilaku nomophobia di kalangan mahasiswa IAIN Lhokseumawe dan relevansinya untuk meningkatkan kesehatan mental dan akademik mereka. Diharapkan bahwa hasil penelitian ini akan menjadi dasar bagi pengembangan program pencegahan yang efektif dan mendukung lingkungan kampus yang lebih sehat secara teknologi.
BUDAYA FOTO PREWEDDING DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI ISLAM oknita
ENLEKTURER: Journal of Islamic Studies Vol. 1 No. 1 (2023): Enlecturer: Journal of Islamic Studies
Publisher : Enlightenment Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21266/ejis.v1i1.120

Abstract

Jurnal ini mengangkat topik tentang budaya photo prewedding dalam perspektif komunikasi Islam. Pernikahan adalah salah satu momen penting dalam kehidupan seorang Muslim, dan dalam era digital saat ini, photo prewedding telah menjadi tren yang populer di kalangan pasangan yang akan menikah. Budaya photo prewedding ini melibatkan pemotretan sebelum hari pernikahan untuk menciptakan kenangan yang indah dan mengabadikan momen spesial sebelum memasuki kehidupan pernikahan.Dalam perspektif komunikasi Islam, penting untuk memahami nilai-nilai dan ajaran Islam yang berkaitan dengan pernikahan dan budaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana budaya photo prewedding dapat dipandang dari perspektif komunikasi Islam, termasuk bagaimana pesan-pesan yang dikomunikasikan melalui photo prewedding dapat mencerminkan nilai-nilai Islam, hubungan antara pengantin dan photografer, serta dampaknya terhadap masyarakat Muslim secara keseluruhan.Metode penelitian yang digunakan dalam jurnal ini adalah analisis kualitatif terhadap photo prewedding yang dibuat oleh pasangan Muslim dan melibatkan photografer Muslim. Data dianalisis dengan mempertimbangkan pandangan Islam tentang pemahaman tentang aurat, pemisahan gender, penggunaan dekorasi, dan kesopanan dalam berkomunikasi melalui photo prewedding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya photo prewedding dapat dipandang dari perspektif komunikasi Islam dengan memperhatikan beberapa aspek penting. Pertama, pemilihan photografer yang memahami dan menghormati nilai-nilai Islam sangat penting untuk memastikan pesan yang disampaikan dalam photo prewedding sesuai dengan ajaran agama. Kedua, penggunaan dekorasi dan pakaian dalam photo prewedding harus memperhatikan aturan Islam tentang aurat dan pemisahan gender. Ketiga, interaksi antara pengantin dan photografer harus dilakukan dengan sopan dan menghormati batasan-batasan agama.