Catur Herry Wibawa
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KINERJA GURU SEKOLAH LUAR BIASA DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS DI YAYASAN TARBIYAT Ul MUTA’ALIMIN KABUPATEN SUBANG Catur Herry Wibawa
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 11 No 1 (2012): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v11i1.1

Abstract

AbstractTeacher is a responsible person for disciplining children especially children with disability. He or she must have  a good performances so the children and people with disability behaviour level not deviate from the norms in society. Refer to that of  such big role, researcher is attracted to conduct a study to describe how the Special School Teacher’s performance in the classroom process in Tarbiyat Ul Muta’Alimin Institution Subang Regency. The scope of the study is about quality of work dimension with the following indicators: Provision of work, Ability to work level, Ability to analyze data, Ability to evaluate complaint, Consumers objection and work result. Especially, quantity work dimension with the following indicators: Working time, Work attendance, Pace of work and Level of Accuracy. The study design used quantitative and descriptive method. The target population in this study is a teacher who works as educator in Special School of Tarbiyat Ul Muta’Alimin Institution Subang Regency which numbered 20 people. In determining the sample, researcher uses census technique.All of the performance aspect, the result showed that the special school teacher performance in the classroom process in Tarbiyat Ul Muta’Alimin Institution Subang Regency are not optimal. This is because of lack of their understanding on the management and provision of special needs children education and lack of non formal education on special children needs. Teacher performance problems in the Tarbiyatul Muta’Alimin Subang Regency, classroom process is the less inability of teacher in handling of the learning problems to their students because they don’t understand special need children character.  Keywords : teacher  performance,  difabel,  special school,  classroom teaching AbstrakGuru sebagai penanggung jawab pendisiplinan anak khususnya penyandang cacat harus mempunyai kinerja yang baik agar tingkat laku anak/ penyandang cacat  tidak menyimpang dengan norma yang berlaku di masyarakat. Dengan  peran guru yang begitu besar tersebut, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian. Tujuan penelitian untuk menggambarkan kinerja  Guru Sekolah Luar Biasa (SLB) dalam pembelajaran di kelas di Yayasan Tarbiyat Ul Muta’Alimin Kabupaten Subang. Ruang lingkup penelitian tentang dimensi kualitas kerja, dengan indikator: ketepatan kerja, tingkat kemampuan  bekerja, kemampuan menganalisis data, kemampuan mengevaluasi keluhan, keberatan konsumen dan hasil kerja. Termasuk juga dimensi kuantitas kerja, dengan indikator: waktu kerja, absensi kerja, kecepatan kerja dan tingkat ketelitian.Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode deskriptif, Populasi yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah guru yang bekerja sebagai pendidik di SLB  Yayasan Tarbiyat Ul Muta’Alimin  Kabupaten Subang  yang berjumlah 20 orang. Dalam menentukan sampel peneliti menggunakan teknik sensus. Hasil penelitian semua aspek kinerja tesebut diatas  menyatakan bahwa kinerja guru SLB dalam pembelajaran di kelas di Yayasan Tarbiyat Ul Muta’Alimin Kabupaten Subang belum optimal,  dikarenakan masih kurang pahamnya guru terhadap penanganan dan pemberian pendidikan terhadap anak berkebutuhan khusus dan kurangya pendidikan non formal terhadap penanganan anak berkebutuhan khusus, serta tidak memahami karakter siswa berkebutuhan khusus.
KONDISI FISIK, PSIKOLOGIS, DAN SOSIAL DISABILITAS FUNGSIONAL LANJUT USIA KORBAN ERUPSI MERAPI DI SHELTER PLOSOKEREP KABUPATEN SLEMAN Tukino STKS; Neni Kusumawardhani; Ella Nurlela; Catur Herry Wibawa; Nurochmi STKS
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 11 No 2 (2012): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v11i2.12

Abstract

AbstractMountMerapieruptionoccurred inNovemver,2010, whichresulted inloss of life and property. Amongthose displaced by theeruption of Merapiare elderly peoples, whountilnowstill living inevacuationsheltersinPlosokerepSleman districtof Yogyakartaprovince.This research is aimed toreveal: 1)physical condition, psychological, and social of the elderly during in the Plosokerepshelter, 2) knowing therelationshipof physicalconditionexperienced the elderly withfunctionaldisabilityduring in the theshelter,3) knowing therelationship of psychological conditionsexperienced the elderly withfunctionaldisabilityduring in the shelter, 4) knowing therelationshipof social conditions the elderly withfunctionaldisabilitiesduring in the shelter.The research methodused wasanalytical-explanatory correlationaldesign, which is to examine the relationshipbetween these factors: physical (variable X1), psychological(variable X2), and social(variable X3) withfunctional disabilityof the elderly (variable Y). Data was collectedthrough questionnaires. Analysis of datausingdescriptivestatisticaltechniques, with aSpearmantest statistics.The results showedthat:1)Most ofthe elderlyin the evacuationsheltershavephysical conditionsof highcategory, and someare inpoorphysical conditioncategory, 2)Seenfroma psychological condition, most the elderly are inthe high category, 3) Socialconditions of the elderlywhile in the evacuationshelters, most of which alsoare inthe high category, 4) Relationshipof physicalcondition of the elderlywithfunctional disability, althoughthere is a correlationbutnot significant, 5) The relationships between psychological conditions of the elderlywithfunctional disability, althoughthere is acorrelationbutnot significant, 6) Relationshipof social conditions of the elderlywithfunctional disability, althoughthere is acorrelationbutnot significant. Keywords: the elderly victims of natural disaster, bio-psychosocial, functional disability     AbstrakBencana erupsi gunung Merapi yang terjadi pada tahun 2010 telah menimbulkan kerugian baik korban jiwa maupun harta benda. Penduduk yang selamat dari erupsi gunung Merapi, termasuk lanjut usia, tinggal dan hidup di lokasi pengungsian yang disebut sebagai “shelter”, antara lain di Shelter Plosokerep Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Provinsi Daerah istimewa Yogyakarta.Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan: 1) Kondisi fisik, psikologis, sosial lanjut usia yang ada di shelter Plosokerep, 2) Mengetahui hubungan kondisi fisik yang dialami lanjut usia dengan disabilitas fungsionalnya selama tinggal di shelter Plosokerep, 3) Mengetahui hubungan kondisi psikologis yang dialami lanjut usia dengan disabilitas fungsionalnya selama tinggal di shelter Plosokerep, 4) Mengetahui hubungan kondisi sosial yang dialami lanjut usia dengan disabilitas fungsionalnya selama tinggal di shelter Plosokerep.Metode penelitian yang digunakan adalah disain korelasional eksplanatori-analitis, yaitu untuk menguji hubungan antara faktor-faktor: fisik (variabel X1), psikologis (X2), dan sosial (X3) dengan disabilitas fungsional lanjut usia (variabel Y). Teknik pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner. Analisis data penelitian menggunakan teknik statistik deskriptif, dengan statistik uji Spearman.Hasil penelitian menunjukkan bahwa:1) Sebagian lanjut usia di shelter pengungsian Plosokerep memiliki kondisi fisik kategori tinggi, dan sebagian lagi berada dalam kondisi fisik kategori rendah, 2) Dilihat dari kondisi psikologis, sebagian besar lanjut usia berada dalam kategori tinggi, 3) Kondisi sosial yang dialami lanjut usia selama berada di shelter pengungsian, sebagian besar juga berada dalam kategori tinggi, 4) Hubungan kondisi fisik yang dialami lanjut usia selama berada di shelter pengungsian dengan disabilitas fungsional, meskipun terdapat korelasi tetapi tidak signifikan, 5) Hubungan kondisi psikologis yang dialami lanjut usia selama berada di shelter pengungsian dengan disabilitas fungsional, meskipun terdapat korelasi tetapi tidak signifikan, 6) Hubungan kondisi sosial yang dialami lanjut usia selama berada di shelter pengungsian dengan disabilitas fungsional, meskipun terdapat korelasi tetapi tidak signifikan. Kata kunci: lanjut usia korban bencana alam, biopsikososial, disabilitas fungsional