klarisa .
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Tantangan Tatalaksana Jenazah COVID-19 Antara Jakarta Dan Bali Tahun 2020 Serta Alternatif Solusinya: Studi Perbandingan klarisa .; yudy .; karen esrella
Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/jfmi.v2i2.4589

Abstract

Pendahuluan: COVID-19 menjadi perhatian masyarakat dunia karena penularan yang cepat, tingkat kematian yang tinggi, dan pengetahuan yang masih sangat minimal terhadap virus tersebut. Perbedaan penanganan jenazah COVID-19 dengan praktik yang dilakukan selama ini sangatlah berbeda. Banyak penolakan terjadi saat melakukan tatalaksana jenazah COVID-19 sehingga dalam tulisan ini kami ingin mengetahui alasan apa saja yang menjadi penghalang pelaksanaannya dan juga bagaimana jalan keluar untuk menghadapi hal tersebut dalam rentang waktu antara Februari – November 2020. Peneliti melakukan penelitian dengan metode studi potong lintang. Pengumpulan data dari penolakan-penolakan yang terjadi didapatkan bahwa pengetahuan seorang dokter forensik terhadap adat istiadat, kepercayaan, sosial budaya dan cara pandang masyarakat terhadap COVID-19 di daerah kerjanya akan sangat membantu dalam hal tatalaksana jenazah COVID-19. Hal tersebut juga sebaiknya diiringi dengan pengetahuan tentang sifat dan cara kerja COVID-19 di tubuh jenazah sehingga potensi penularannya ke manusia hidup dapat minimal. Koordinasi dengan pihak terkait seperti Satgas COVID-19 yang digencarkan, komunikasi yang baik dengan keluarga, sosialisasi ke masyarakat, pemberian cairan pengawet dengan tujuan mengurangi kemampuan hidup virus, pelaksanaan pencegahan infeksi sebaik mungkin menjadi kunci agar tatalaksana jenazah COVID-19 dapat diterima oleh masyarakat. Termasuk penundaan pelaksanaan penguburan atau kremasi tetap dapat terlaksana. Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa perbedaan kondisi adat istiadat, kepercayaan, sosial budaya di Jakarta dan Bali secara nyata memberikan tantangan yang berbeda dalam tatalaksana jenazah COVID-19. Penyesuaian tatalaksana jenazah COVID-19 diperlukan agar hambatan dapat dikurangi. Proses mempelajari dan mengetahui perbedaan ini diharapkan menjadi motivasi dan salah satu bentuk jalan keluar bagi daerah lainnya dan menjadi masukan dalam pembuatan kebijakan.