Putu Melati Suci Kusuma
2Departemen Ilmu kedokteran Forensik dan Medikolegal, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

DETEKSI CAIRAN MANI MENGGUNAKAN SEMENOGELIN DIBANDINGKAN PROSTAT SPECIFIC ANTIGEN PADA BERCAK TERDUGA MANI karen esrella; Putu Melati Suci Kusuma; Djaja Surya Atmaja
Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/jfmi.v3i1.5262

Abstract

Latar belakang: Kekerasan seksual merupakan kasus yang sering ditemukan. Pada kasus kekerasan seksual, adanya sel sperma dan cairan mani dapat dijadikan bukti terjadinya ejakulasi. Namun sel sperma tidak selalu dapat ditemui, misalnya pada kasus azospermia. Dalam hal ini dengan ditemukannya cairan mani dapat dijadikan bukti terjadinya ejakulasi. Cairan mani terdiri dari kristal kolin, pikrat, mineral (zinc), dan substrat yang dapat dideteksi dengan Prostate Spesific Antigen, serta protein yang berasal dari vesikula seminalis yang dapat dideteksi dengan tes semenogelin. Selain Prostate Spesific Antigen, semenogelin dapat juga digunakan untuk mendeteksi adanya cairan mani pada manusia, terutama apabila sampel yang diperoleh sangat minimal. Berdasarkan literatur, pemeriksaan cairan mani dengan semenogelin menggunakan dinilai lebih unggul karena Prostate Spesific Antigen memiliki false positif lebih tinggi. Tujuan: Untuk mendeteksi cairan mani menggunakan semenogelin dibandingkan Prostate Specific Antigen pada bercak terduga mani. Metode: Pencarian literatur dilakukan melalui data base Proquest, Cochrane Library, Sciencedirect, Pubmed, dan Scopus menggunakan kata kunci “semen”, “semenogelin”, “Prostate Specific Antigen”, “identification of semen” beserta dengan sinonimnya. Kriteria inklusi mencakup artikel yang mengandung unsur kata kunci dengan bahasa Inggris, artikel yang berisi studi pada manusia, dan artikel penelitian yang menggunakan desain studi potong lintang. Kriteria eksklusi mencakup artikel laporan kasus, bukan merupakan penelitian, dan data pemeriksaan semenogelin yang tidak lengkap. Hasil: Terdapat 2 buah artikel akhir yang dilakukan telaah kritis dan didapatkan hasil nilai diagnostik semenogelin dibandingkan Prostate Specific Antigen pada bercak terduga mani memberikan nilai sensitivitas 60,6% dan 100%, spesifisitas 44,6% dan 62,5%. Kesimpulan: pemeriksaan semenogelin dapat digunakan sebagai alat skrining pada bercak terduga mani.