Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENILAIAN KUALITAS FASILITAS PEJALAN KAKI (WALKABILITY ASSESSMENT) Senjaya Setianto; Tri Basuki Joewono
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 35 No 1 (2018)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58499/jurnal pusjatan.v35i1.65

Abstract

ABSTRAK Berjalan kaki merupakan moda yang memiliki peranan penting terkait transportasi perkotaan. Peningkatan kualitas fasilitas pejalan kaki di suatu kawasan (walkability) dapat mendorong orang untuk berjalan kaki. Kawasan perguruan tinggi merupakan kawasan yang membututuhkan fasilitas pejalan kaki yang baik, sehingga dapat memfasilitasi mahasiswa untuk memenuhi berbagai kebutuhan sehari-hari dengan hanya berjalan kaki. Studi ini bertujuan menentukan nilai indeks walkability untuk kawasan 20 kampus perguruan tinggi di kota Bandung dan menganalisis hasilnya. Studi ini menggunakan metode dan instrumen penilaian yang digunakan dalam studi Horacek et al. (2012), dengan melakukan beberapa penyesuaian berdasarkan regulasi yang berlaku di Indonesia. Dari hasil penilaian, hanya terdapat satu kampus dengan nilai indeks walkability lebih besar atau sama dengan 55, yang artinya cukup baik untuk untuk berjalan kaki. Sementara 19 kampus lainnya memiliki nilai indeks walkability kurang dari 55, yang artinya masih buruk untuk berjalan kaki. Dari 12 aspek yang dinilai, semua kampus telah memiliki fasilitas permanen untuk berjalan paling tidak di salah satu sisi jalan. Sementara untuk aspek bikeability, tidak terdapat satupun kampus dengan fasilitas yang layak layak untuk aspek tersebut. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa sebagian besar kawasan yang dinilai, belum mampu memenuhi kebutuhan pejalan kaki and menarik minat orang untuk berjalan kaki. Kata kunci: berjalan kaki, pejalan kaki, walkability, kawasan perguruan tinggi, transportasi perkotaan  ABSTRACT Walking is one of the most important mode in urban transportation. Increasing the quality of the pedestrian’s facilities in specific area (walkability) may encourage people to walk. Higher Education Institutions Area is an area that needs good pedestrian facilities, so it can facilitate their students to meet their daily necessities by walking. This study aims to determine the walkability index score for 20 higher educational institutions campus area and analyze its result. This study is using the assessment method and instrument that were being used on Horacek et al. (2012) studies, with adjusting the parameters using Indonesian regulations. From the results of the assessments, there’s only one campus with overall walkability index score greater than or equal to 55, which means fair enough for walking. While the other 19 campuses have walkability index score lower than 55, which means poor for walking. From 12 aspects that being assessed, all campuses already have permanent walking facility at least on one side of the road. But none of the campuses have a good bikeability facilities. These results indicate that most of the campuseses that were being assessed, hasn’t been able to fulfill pedestrian needs and attracts people to walk. Keywords: walking, pedestrian, walkability, higher education institutions, urban transportation
ESTIMASI PERIODE RAMP-UP LALU LINTAS JALAN TOL DALAM KOTA Yussi Meviany; Tri Basuki Joewono; Andreas Wibowo
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 36 No 2 (2019)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT In order to increase development, the Government is massively infrastructure. Sources of funding for toll road investments under the Public Private Partnerships (PPP) schemes are mostly derived from loans, thus requiring investors to manage cash flow in order to service debts on time. Revenue has a very significant effect on cash flow, while revenue itself is highly dependent on traffic volume. Hence, the accuracy of forecasting the amount of traffic as a reflection of revenue has an important role in determining the feasibility study of toll road investment. The risk in transportation projects is the duration and significance of the transition period from the initial/start operation to the stable traffic level, this period is known as the ramp-up period. This study uses monthly data on 4 cases study as data entry and analysing in the ‘Minitab’ software. From the regression analysis it is known that the profile of the traffic distribution at toll roads in Indonesia is a concave model which means that the amount of traffic has a tendency to increase from time to time and a significant traffic growth ratio significantly occurs from the start of service opening. The F-test analysis statistically known JORR has the shortest ramp-up duration of 9 months and BORR, Waru-Juanda and Bali Mandara respectively 42, 44 and 48 months. Keywords: ramp-up, toll road, traffic growth, heuristic F-test, regression, traffic risk.
PREFERENSI PEMILIHAN TUJUAN PERJALANAN BUS LISTRIK DI KAWASAN PERUMAHAN KOTA BANDUNG Melati Vanessa Damayanthi; Tri Basuki Joewono; Patricia Hartieni
Berkala Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi Vol. 2 No. 1 (2024): Berkala Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi
Publisher : Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Jember dan Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/berkalafstpt.v2i1.903

Abstract

This study emphasizes the significance of advancing the utilization of electric buses as an eco-friendlytransportation alternative. Addressing the environmental and energy challenges conventional motor vehiclespose, the study focuses on electric bus modeling while integrating travel destination preferences. The researchenhances a greener and more efficient electric bus system by linking travel purposes with behavior patterns.This work aids sustainable transportation infrastructure development, concentrating on route selection inresidential areas. The study was conducted in Kota Baru Parahyangan, Summarecon Bandung, and TamanKopo Indah, employing purposive and snowball sampling. The discriminant analysis classification methodassessed travel destinations based on activity-based travel types, revealing 74 respondents favoringdiskresioner travel, 91 opting for mandatory travel, and 95 selecting both for electric bus usage withinresidential localities. This research offers insights for fostering sustainable transportation solutions tailored tocommunity needs. ABSTRAK Penggunaan bus listrik sebagai moda transportasi alternatif penting untuk dikembangkan lebih lanjut untukmengurangi produksi kendaraan bermotor berbahan bakar konvensional yang dapat menyebabkanpermasalahan lingkungan dan energi. Pemodelan bus listrik memerlukan aspek pemilihan rute yang berkaitanpada tujuan perjalanan. Memahami tujuan perjalanan terhadap pola perjalanan memungkinkan pengembangansistem transportasi bus listrik yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Dengan demikian, penelitian ini dapatmemberikan kontribusi dalam mendukung pengembangan dan peningkatan infrastruktur transportasi yangberkelanjutan dan memfokuskan pada kebutuhan masyarakat di kawasan perumahan dalam hal pemilihan rute.Penelitian dilaksanakan di Kota Baru Parahyangan, Summarecon Bandung, dan Taman Kopo Indah denganmetode purposive sampling dan snowball sampling. Analisis tujuan perjalanan berdasarkan jenis perjalananberbasis aktivitas menggunakan metode klasifikasi analisis diskriminan sehingga diperoleh hasilpengelompokan adalah sebanyak 74 responden memilih perjalanan diskresioner, 91 responden memilihperjalanan wajib dan 95 responden memilih keduanya saat menggunakan bus listrik di kawasan perumahan.
KARAKTERISTIK PERILAKU PERJALANAN PENGGUNA BUS ELEKTRIK PADA KAWASAN PERUMAHAN DI KOTA BANDUNG Christina Yasinta Br.S.D; Tri Basuki Joewono; Patricia Hartieni
Berkala Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi Vol. 2 No. 1 (2024): Berkala Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi
Publisher : Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Jember dan Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/berkalafstpt.v2i1.905

Abstract

This study aims to analyze the travel behavior characteristics of electric bus users in residential areas ofBandung City. Electric buses are becoming increasingly popular in major cities due to their eco-friendly nature,offering a viable alternative for transportation. Given the growing concern for the environment and rising trafficcongestion issues, investigating the implementation of electric buses as a public transportation option inresidential areas becomes crucial. This research was conducted through a survey involving residents inresidential areas in Bandung City. The collected data included user profiles, preferences for choosing electricbuses, frequency of usage, and travel distances. The analysis was performed using cluster analysis, whichgrouped each cluster based on their preferences and travel characteristics. By understanding the travel behaviorcharacteristics of electric bus users, further development strategies can be implemented to optimize servicesand increase public participation in this environmentally friendly mode of transportation. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik perilaku perjalanan pengguna bus elektrik padakawasan perumahan di Kota Bandung. Bus elektrik adalah salah satu alternatif transportasi ramah lingkunganyang semakin populer di kota-kota besar. Dalam konteks yang semakin meningkatnya kepedulian terhadaplingkungan dan peningkatan masalah kemacetan lalu lintas, penerapan bus elektrik sebagai sarana transportasiumum di kawasan perumahan menjadi penting untuk dipelajari. Penelitian ini dilakukan melalui survei yangmelibatkan penghuni kawasan perumahan di Kota Bandung. Data yang dikumpulkan meliputi profil pengguna,preferensi memilih bus elektrik, frekuensi penggunaan, dan jarak perjalanan. Analisis dilakukan dengananalisis cluster yang dapat mengelompokkan tiap cluster berdasarkan preferensi dan karakteristikperjalanannya. Dengan memahami karakteristik perilaku perjalanan pengguna bus elektrik, strategipengembangan lebih lanjut dapat dilakukan untuk mengoptimalkan layanan dan meningkatkan partisipasimasyarakat dalam penggunaan transportasi ramah lingkungan ini.
Penerapan Skema Parkir Ganjil Genap di Kawasan Kampus Muhammad Althaf; Tri Basuki Joewono; Patricia Hartieni
Berkala Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi Vol. 2 No. 3 (2024): Berkala Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi
Publisher : Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Jember dan Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/berkalafstpt.v2i3.1278

Abstract

Availability of parking is one of the factors that determines whether someone wants to drive to a destination or not. This is due to limited parking space. Parking problems can be found anywhere, including the campus area. The density of parking lots in the campus area is due to the high number of students. One strategy to reduce the use of private vehicles is to place restrictions. This restriction can be an odd-even setting. This study aims to analyze student behavior in planning the implementation of odd-even parking schemes and to analyze student characteristics regarding parking space restriction strategies. The analysis results show that the student's decision to keep driving is influenced by the amount of pocket money and the time the policy is enforced. Correspondence analysis shows that the odd-even policy can be relied upon to reduce parking density, especially in the campus area. ABSTRAK Ketersediaan parkir adalah salah satu faktor yang menentukan apakah seseorang ingin berkendara ke suatu tujuan atau tidak. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan lahan parkir. Masalah perparkiran dapat ditemukan dimana saja, termasuk area kampus. Kepadatan lahan parkir di area kampus disebabkan tingginya jumlah mahasiswa. Salah satu strategi dalam mengurangi penggunaan jumlah kendaraan pribadi adalah dengan melakukan pembatasan. Pembatasan ini dapat berupa pengaturan ganjil genap. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis perilaku mahasiswa dalam perencanaan penerapan skema parkir ganjil genap dan menganalisis karakteristik mahasiswa terhadap strategi pembatasan lahan parkir. Hasil analisis menunjukkan bahwa keputusan mahasiswa untuk tetap membawa kendaraan dipengaruhi oleh besar uang saku dan jam pemberlakuan kebijakan. Analisis korespondensi menunjukkan bahwa kebijakan ganjil genap dapat diandalkan sebagai solusi untuk mengurangi kepadatan lahan parkir terutama di kawasan kampus.