Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PREVALENSI ANEMIA DEFISIENSI BESI PADA ANAK KURANG GIZI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOJA TAHUN 2017-2019 Nisrina Artanti Prasetiani; Marina Maria Ludong
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 4 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i4.19698

Abstract

Kurang gizi adalah salah satu faktor penyebab dari anemia defisiensi besi pada anak. Menurut WHO prevalensi kejadian anemia defisiensi besi pada anak di seluruh dunia mencapai angka 42% dan di Indonesia sebesar 28,1%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mengetahui prevalensi anemia defisiensi besi pada anak dengan status gizi kurang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, dengan desain deskriptif cross sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 95 responden. Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia 1-18 tahun yang mengalami kurang gizi, dengan anemia yang melakukan pemeriksaan kadar serum ferritin. Data dikumpulkan menggunakan teknik non-random sampling melalui data rekam medis dan hasil pemeriksaan laboratorium pada pasien anak yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Koja dan data diolah menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian didapatkan anak dengan anemia defisiensi besi terbanyak merupakan anak perempuan sebanyak 36 orang (65,5%) dan anak pada kelompok usia 13-18 tahun sebanyak 28 orang (63,6%). Pada penelitian ini juga didapatkan rerata kadar Hb sebesar 6,84 g/dL dan rerata kadar serum ferritin 4,46 mg/dL. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa prevalensi anemia defisiensi besi terbanyak terdapat pada anak dengan rentang usia 13-18 tahun yaitu sebanyak 28 orang (63,6%) yang didominasi oleh anak perempuan sebanyak 36 orang (65,5%), sehingga diharapkan para orang tua untuk ikut serta memperhatikan kandungan gizi dalam setiap makanan yang dikonsumsi oleh anak dan bagi anak perempuan yang sudah mengalami menstruasi diharapkan untuk mengonsumsi tablet Fe untuk mencegah anemia defisiensi besi.
Gambaran Jumlah Limfosit Absolut Pada Pasien Covid-19 Di RSUD Dr. Chasan Boesoirie Ternate Nurul Syahruni S. Djabir; Marina Maria Ludong
Action Research Literate Vol. 8 No. 6 (2024): Action Research Literate
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/arl.v8i6.396

Abstract

Coronavirus Disease 2019 atau biasa dikenal sebagai COVID-19 ialah penyakit menular yang diakibatkan oleh SARS-CoV-2 hingga akhirnya dideklarasikan menjadi pandemi di awal tahun 2020. Pemeriksaan laboratorium tentunya dibutuhkan pada kondisi pandemi COVID-19 untuk meminimalisir tingginya angka mortalitas. Perlu dilakukannya penelitian ini karena COVID-19 merupakan penyakit infeksi sistemik yang bisa mempengaruhi hematopoesis serta hemostasis tubuh. Ada beberapa faktor yang bisa menyebutkan korelasi antara COVID-19 dengan insiden limfopenia yaitu virus bisa melisiskan limfosit secara langsung, cytokine storm yang mengakibatkan apoptosis limfosit serta atrofi organ limfoid. Pasien dengan COVID-19 yang parah lebih cenderung menunjukkan limfopenia saat masuk, menunjukkan prediktor yang sesuai untuk pasien yang parah. Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. Chasan Boesoirie Ternate yang merupakan satu-satunya rumah sakit rujukan kasus COVID-19 di Kota Ternate. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui jumlah limfosit absolut pada pasien COVID-19 di RSUD Dr. Chasan Boesoirie Ternate tahun 2021. Penelitian deskriptif cross-sectional ini memanfaatkan data sekunder yaitu data rekam medisĀ  dengan melibatkan 96 pasien sebagai subjek. Hasil penelitian jumlah limfosit absolut pada pasien paling banyak dalam kategori normal 67 (69,8%). Sebagian besar pasien adalah perempuan 41 (61,2%) dengan usia 30-50 tahun 31 (46,3%). Kemudian pasien yang sembuh 90 (93,8%) dan yang meninggal 6 (6,3%).