Perselingkuhan pada umumnya sering terjadi pada individu yang memiliki kurangnya keteguhan dalam nilai-nilai keagamaan, kurangnya dasar cinta yang kuat, kurangnya komunikasi yang efektif dan harmonis, sikap egois dari masing-masing pihak, kurangnya stabilitas emosi, dan kesulitan dalam menyesuaikan diri. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa perselingkuhan dapat menyebabkan stres yang signifikan. Ketidakmampuan pasangan untuk beradaptasi dan mengatasi masalah dengan baik dapat menghasilkan konflik yang berlarut-larut. Dari berbagai masalah yang muncul akibat perselingkuhan, masalah utama yang timbul adalah perceraian, karena perselingkuhan seringkali menjadi pemicu perceraian. Upaya penanganan perselingkuhan mencakup pemantauan hubungan suami atau istri, usaha keras dalam menciptakan lingkungan rumah yang harmonis, memberikan teladan yang baik, membangun lingkungan yang mendukung, meningkatkan nilai-nilai keagamaan, memperkuat dasar cinta yang kuat, meningkatkan komunikasi yang terbuka dan harmonis, meningkatkan kekuatan diri yang didasari oleh rasa percaya diri yang kuat, membangun hubungan sosial yang sehat, dan berinteraksi dengan individu yang memiliki nilai-nilai positif.