<![CDATA[Angka Kematian Ibu salah satu indikator menentukan derajat kesehatan masyarakat. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dan berlangsung di fasilitas kesehatan mampu menekan AKI. Cakupan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan di Puskemas Mataraman Kabupaten Banjar menurun dari tahun 2017 ke 2018 dengan cakupan 75,0% (411 orang) menjadi 63,8% (352 orang) dengan target 90% menjadi 100%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan penolong persalinan di wilayah kerja Puskesmas Mataraman Kabupaten Banjar tahun 2020. Rancangan penelitian adalah survey analitik, pendekatan Cross Sectional, menggunakan Cluster Proporsional Random Sampling. Populasi penelitian sebanyak 63 ibu nifas dan sampel 39 ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Mataraman Kabupaten Banjar tahun 2020. Instrumen penelitian menggunakan dokumentasi (registrasi kohort ibu, buku KIA) dan kuesioner. Analisa data menggunakan uji Chi Square (α=0,05) dan CI 95%. Hasil penelitian didapatkan dari 39 ibu nifas sebanyak 31 orang (79,5%) memilih penolong persalinan dengan nakes, ibu memiliki riwayat frekuensi ANC sesuai standar minimal sebanyak 25 orang (64,1%), ibu mendapatkan dukungan keluarga sebanyak 28 orang (71,8%), ibu memiliki budaya positif sebanyak 25 orang (64,1%), jarak ke fasilitas kesehatan dekat sebanyak 30 orang (76,9%). Hasil uji statistik menunjukan ada hubungan riwayat frekuensi ANC (ρ=0,016; OR=8,63), dukungan keluarga (ρ=0,028; OR=6,94), budaya (ρ=0,016; OR=8,62), dan jarak ke fasilitas kesehatan (ρ=0,009; OR=11,25) dalam pemilihan penolong persalinan. Kesimpulan penelitian yaitu ada hubungan riwayat frekuensi ANC, dukungan keluarga, budaya, dan jarak ke fasilitas kesehatan dalam pemilihan penolong persalinan.]]>
