Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pelatihan Peningkatan Kemampuan Pengelolaan Keuangan & Perencanaan Usaha pada KPM PKH: Financial Management, Business Planning,Family Hope Program (PKH), Financial Literacy, Budgeting, Debt Management, Training Program, Low-Income Families Vina Andita; Endah Budiastuti
SOCIRCLE : Journal Of Social Community Services Vol. 2 No. 1 (2023): SOCIRCLE: Journal Of Social Community Services
Publisher : PT. Berkah Digital Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58468/socircle.v2i1.10

Abstract

This journal article presents the results of a training program aimed at enhancing the financial management and business planning skills of households receiving the Family Hope Program (PKH) in Sarajaya Village, LemahAbang Sub-district, Cirebon Regency. The training addressed the challenges faced by low-income families in managing their finances effectively and provided them with the knowledge and skills needed for better financial planning and management. The program targeted PKH recipient mothers and aimed to improve their financial literacy, budgeting, debt management, and business planning capabilities. The training utilized various methods including lectures, group discussions, simulations, and practical exercises. The outcomes indicated significant improvements in participants' financial understanding, budgeting skills, and economic well-being. The article concludes by suggesting continuous and expanded training, practical integration, regular discussions, local financial institution partnerships, and ongoing evaluation for sustained positive impacts on the financial well-being of PKH recipient households.
PERAN PENDAMPING PKH DALAM MENGATASI KEMISKINAN DI DESA BABAKAN MANJETI KECAMATAN SUKAHAJI KABUPATEN MAJALENGKA Ade Sobariah Hasanah; Vina Andita
SOCIRCLE : Journal Of Social Community Services Vol. 2 No. 3 (2023): SOCIRCLE: Journal Of Social Community Services
Publisher : PT. Berkah Digital Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58468/socircle.v2i3.14

Abstract

Desa Babakan Manjeti Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka extremely poor families (KSM), the government has launched the Family Hope Program (PKH), which provides conditional support as social security for access to health care and basic education. Issued. The success of the PKH itself is closely related to the role of its fellow PKHs. Corresponding to the Companion's role as a facilitator, that is, to enable her PKH participants to access health and educational facilities, the Companion's role as a planner is to support the community's assessment of issues related to support. is to do. The purpose of this study is to determine the role of Family Hope Program facilitators in improving the welfare of poor families in Desa Babakan Manjeti Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka. The interview results show that poor families in Bangun Purba village are doing very well. This can be seen at each stage of the implementation process and runs smoothly despite some obstacles. This is also evident through the author's research focus on the role of companions as influential facilitators, i.e. the introduction of KPM support activities for health and education resource systems, which is the focus of this PKH activity. His role as a planner can now be seen in the daily activities of monthly group meetings between PKH and his KPM assistants to discuss the implementation of plans. The overall role of his PKH his assistants in this study, namely as facilitators and planners, indirectly contributes to the efforts to improve the welfare of his KPM, Desa Babakan Manjeti Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka. Abstrak Dalam rangka mempercepat penanggulangan kemiskinan sekaligus pengembangan kebijakan di bidang perlindungan sosial bagi Keluarga Sangat Miskin (KSM), pemerintah mengeluarkan sebuah Program Keluarga Harapan (PKH) yaitu sebuah bantuan bersyarat sebagai jaminan sosial untuk mengakses kesehatan dan pendidikan dasar. Pencapain kesuksesan dari PKH sendiri sangat berkaitan dengan peran pendamping PKH. Sesuai dengan peran pendamping sebagai Fasilitator yakni memfasilitasi peserta PKH untuk mengakses layanan fasilitas kesehatan dan pedidikan dalam peran pendamping sebagai perencana yaitu melakukan evaluasi terhadap masyarakat mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan bantuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Peran Pendamping Program Keluarga Harapan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga miskin di Desa Babakan Manjeti Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka.Berdasarkan hasil penelitian melalui wawancara menunjukan bahwa kesejahteraan keluarga miskin Desa Babakan Manjeti Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka sudah berjalan dengan cukup baik hal ini dapat dilihat melalui tahapan proses pelaksanaan berjalan lancar meskipun terdapat beberapa hambtan. Hal ini dapat juga dilihat dalam fokus penelitian Penulis mengenai peran pendamping sebagai fasilitator sangat berpengaruh yakni dengan ditunjukannya kegiatan pendampingan KPM kepada sistem sumber kesehtan dan pendidikan yang menjadi fokus dari kegiatan PKH ini. Sementara dalam perannya sebagai perencana dapat dilihat dari rutinitas kegiatan pertemuan kelompok setiap bulannya untuk berdiskusi antara pendamping PKH dan KPM untuk menjalankan rencana. Seluruh peran pendamping PKH dalam penelitian ini yakni sebagai fasilitator dan perencana secara tidak langsung turut memberikan upaya dalam meningkatkan kesejahteraan KPM khususnya di Desa Babakan Manjeti Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka.
Peran Pendampingan Program Keluarga Harapan (PKH) “Perempuan Era Kartini” di Desa Sumber Wetan Kecamatan Jatitujuh Majalengka Tuti Yuliawati; Vina Andita
SOCIRCLE : Journal Of Social Community Services Vol. 2 No. 3 (2023): SOCIRCLE: Journal Of Social Community Services
Publisher : PT. Berkah Digital Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58468/socircle.v2i3.16

Abstract

The aim of this community service activity is to accompany and develop Kartini Era Women in order to create Independent Women, who are recipients of the Family Hope Program (PKH) assistance. This Kartini Era woman has a business making ecoprint batik crafts. The most priority problem is that partners do not yet have the ability to prepare business feasibility studies. Apart from that, they do not yet have and build a partnership network by effectively utilizing information technology including social media to promote and market their products. The stages of activities carried out consist of preparation, implementation, mentoring and evaluation stages. The methods used are lecture and question and answer methods, demonstration methods, and non-formal discussion methods. As a result, during the training activity, the participants followed it with full attention and enthusiasm until all the material had been presented by the presenter, which was then continued with question and answer activities. All participants were able to take part in the entire training process from start to finish, apart from that the target for delivering the training material was also achieved because the material could be delivered in its entirety and the enthusiasm of the participants in participating in the training really supported this. AbstrakTujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk mendampingi dan membina Perempuan Era Kartini guna menciptakan Perempuan – Perempuan Mandiri, yang merupakan penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH). Perempuan Era Kartini ini mempunyai usaha pembuatan kerajinan batik ecoprint. Permasalahan yang paling prioritas adalah mitra belum mempunyai kemampuan dalam menyusun studi kelayakan usaha. Selain itu, mereka belum memiliki dan membangun jaringan kemitraan dengan memanfaatkan teknologi informasi termasuk media sosial secara efektif untuk mempromosikan dan memasarkan produknya. Tahapan kegiatan yang dilakukan terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan, pendampingan dan evaluasi. Metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab, metode demonstrasi, dan metode diskusi nonformal. Hasilnya, selama kegiatan pelatihan berlangsung, para peserta mengikutinya dengan penuh perhatian dan antusias hingga seluruh materi telah disampaikan oleh pemateri yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan tanya jawab. Seluruh peserta dapat mengikuti keseluruhan proses pelatihan dari awal sampai akhir, selain itu target penyampaian materi pelatihan juga tercapai karena materi dapat disampaikan secara keseluruhan dan antusiasme peserta dalam mengikuti pelatihan sangat mendukung hal tersebut.