Biaya konsumsi bahan bakar merupakan salah satu pengeluaran yang cukup besar dalam operasional pesawat udara. Strategi yang bisa digunakan untuk menghemat biaya pengeluaran bahan bakar adalah Fuel Tankering. Strategi ini diterapkan guna memperkecil biayaoperasional dan didasarkan pada perbedaan harga bahan bakar di setiap Bandara keberangkatan dan Bandara tujuan. Penelitian ini akan mempelajari serta menganalisis penerapan strategi fuel tankering dan juga perhitungan terhadap biaya refueling dengan menggunakan beberapa variasi jumlah penumpang. Objek penelitian dikhusukan pada pesawat Boeing 737-800 untuk rute penerbangan CGK-UPG-CGK dan CGK-DJJ-CGK. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa refueling dengan menggunakan strategi fuel tankering dapat dilakukan selama jumlah FLoad tidak menyebabkan pesawat over weight. Diperoleh juga bahwa strategi fuel tankering pada rute terbang CGK-UPG-CGK bisa diterapkan maksimal pada kondisi muatan maximum untuk penerbangan CGK-UPG dan 25% Pax untuk penerbangan kembali UPG-CGK. Dengan kondisi muatan seperti ini, penerapan strategi fuel tankering lebih efektif daripada refueling secara normal dengan nilai rata-rata saving cost sebesar Rp. 18.287.443,89 (9,18%). Sedangkan strategi fuel tankering pada rute terbang CGK-DJJ-CGK bisa diterapkan maksimal pada kondisi muatan 50% Pax untuk penerbangan CGK-DJJ dan maximum payload untuk penerbangan kembali DJJ-CGK. Dengan kondisi muatan seperti ini, penerapan strategi fuel tankering lebih efektif daripada refueling secara normal dengan nilai rata-rata saving cost sebesar Rp. 4.103.411,16 (0,93%).