This Author published in this journals
All Journal MANGGALI
Eko Heri Widiastuti
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ivet, Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengembangan Kesadaran dan Partisipasi Masyarakat Untuk Melestarikan Potensi Budaya Lokal di Situs Cetho Dusun Cetho Desa Gumeng Kecamatan Jenawi Kabupaten Karanganyar Eko Heri Widiastuti; Nuryanti Nuryanti; Soelistijanto Soelistijanto; Lili Marliyah
Manggali Vol 2 No 2 (2022): Manggali
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Ivet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/manggali.v2i2.2200

Abstract

Situs Candi Cetho yang terletak di Dusun Cetho Desa Gumeng Kecamatan Jenawi Kabupaten Karanganyar merupakan Situs Candi Hindu tertua di Jawa, letaknya ada dilereng Gunung Lawu. Situs Candi Cetho merupakan salkah satu potensi yang perlu dikembangkan untuk menjadi destinasi wisata, sebab dukungan geografisnya sangat mendukung, demikian pula potensi kesenian rakyat yang dimiliki masyarakat. Potensi-potensi ini dapat disinergikan untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata. Namun untuk mengembangkannya diperlukan kesadaran masyarakat dan upaya-upaya untuk melestarikan Situs Candi Cetho tersebut. Selama ini upaya yang dilakukan masyarakat sekitar belum maksimal, sebab masyarakat belum menyadari secara maksimak potensi yang mereka miliki. Tim pengabdian pada mayarakat berusaha untuk membantu masyarakat sekitar Situs Candi Cetho untuk dapat meningkatkan kesadaran dan memaksimalkan upaya pelestarian, agar dapat dikembangkan sebagai destinasi wisata, sehingga dapat pula meningkatkan ekonomi masyarakat. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan ternyata kesadaran masyarakat dan upaya pelestarian Situs Candi Ceetho meningkat. Masyarakat menyadari potensi local yang dimilikinya. Lingkungan Situs Candi Cetho mulai ditata, para pedagang ditempatkan pada lahan yang disediakan, setiap pengunjung yang datang diwajibkan membeli tiket masuk dan menggunakan kain yang sudah disediakan. Selain itu setiap hari Sabtu dan Minggu dipentaskan seni Beganjuran (kesenian khas Dusun Cetho), pemainnya sudah penggunakan atribut yang sama, tujuannya adalah memberikan hiburan lain selain Situs Candi. Kata Kunci : Situs Candi Cetho, Upaya Pelestarian, Budaya Lokal.
Peran serta Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) dalam Menyiapkan Tenaga Terampil di Kecamatan Guntur Kabupaten Demak Eko Heri Widiastuti; Lili Marliyah; Sri Sayekti
Manggali Vol 1 No 2 (2021): Manggali
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Ivet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/manggali.v1i2.1690

Abstract

Masalah ketenagakerjaan merupakan masalah yang penting, terutama menyangkut masalah SDM, sebab saat ini kompetensi SDM menjadi modal utama pencari kerja. Rendahnya kompetensi tenaga kerja medorong LKP Bilqis dan LKP Bintang Novi untuk ikut berperan dalam meningkatkan SDM pencari kerja khususnya di bidang garmen. Permasalahan yang dihadapi LKP Bilqis terdiri dari pemenuhan sarana prasarana dan proses pembelajaran dalam hal ini SDM instruktur serta managemen organisasi LKP. Permsaahan LKP Bintang Novi adalah dalam hal pemenuhan sarana prasarana dan proses pembelajaran dalam hal ini adalah tidak tersedianya kurikulum yang digunakan sebagai pedoman dalam proses pembelajaran serta rendahnya SDM instruktur dan managmen organisasi LKP. Untuk mengatasi berbagai masalah tersebut maka SDM instruktur dan pengelola perlu ditingkatkan, maka target dari kegiatan ini adalah meningkatnya soft skill dan hard skill mereka, sedangkan luarannya adalah kurikulum yang disempurnakan, modul pelatihan dan sertifikat sebagai standar kualifikasi instrutur dan pengelola. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pelatihan dan pendampingan terhadap instruktur dan pengelola LKP. Kegiatan tersebut meliputi sarasehan tentang perbaikan kurikulum, pelatihan untuk meningkatkan kualitas instruktur, pelatihan tentang pengembangan penyelenggaraan lembaga kursus dan pelatihan (LKP), pendampingan dalam menentukan strategi perluasan kemitraan. Pelaksanaan kegiatan ini berjalan lancar dan penuh keterbukaan, sehingga permasalahan yang dihadapi mitra dapat terpecahkan bersama dengan tim. Hasil dari kegiatan yang dilakukan tim, terlihat pada kemampuan instruktur dan pengelola mengalami peningkatan hal ini terlihat dari cara instruktur dalam mendampingi peserta kursusu, penambahan sarana dan prasarana, tersusunnya kurikulum pad level 3 dan pengelolan LKP yang semakin baik. Hal ini dibuktikan ditunjukkan kedua LKP ini untuk menyelenggarakan Program Kecakapan Kerja (PKK) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah khususnya Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Demak.
Pelatihan Pembuatan Sabun Ramah Lingkungan sebagai Upaya Diversisifikasi Usaha dalam Meningkatkan Pendapatan di Dusun Kesongo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Lili Marliyah; Sri Sayekti; Eko Heri Widiastuti; Nuryani Nuryani
Manggali Vol 2 No 1 (2022): Manggali
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Ivet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/manggali.v2i1.1877

Abstract

Kegiatan pengabdian ini merupakan kegiatan lanjutan, setelah Desa Kesongo menjadi sentra produksi makanan ringan, seperti keripik dan makanan kecil, yang mengalami penurunan produksi akibat kekuarangan pasokan bahan baku terutama bahan baku pisang. Untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan pendapatan keluarga serta memperbaiki lingkungan hidup, peluang usaha sabun ramah lingkungan menjadi solusi untuk menambah pendapatan usaha. Pelatihan dilakukan untuk memberikan ketrampilan membuat sabun ramah lingkungan, packaging dan pemasarannya, sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga serta dapat membantu memperbaiki kualitas lingkungan hidup. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan bimbingan dan pendampingan kepada masyarakat dalam pembuatan sabun ramah lingkungan dan pemasarannya, sehingga menjadi perluasan usaha baru dalam meningkatkan pendapatan keluarga. Adapun metoda yang digunakan dalam kegiatan adalah meliputi dua kegiatan yaitu persiapan dan pelaksanaan. Dalam kegiatan pelaksaanaan dilakukan dengan cara pemberian informasi secara tutorial, tanya jawab, curah pendapat, pelatihan atau demontrasi pembuatan sabun sampai cara pengepakannya. Hasil kegiatan pelatihan ini dapat mencapai target yaitu masyarakat mampu membuat dan mengelola usaha sabun ramah lingkungan dan sangat termotivasi untuk menggunakan dan memasarkannya karena sadar dapat membantu upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup.