Tembakau merupakan salah satukomoditi ekspor yang selalu diusahakan setiap tahunnya oleh petani diKecamatan Wuluhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk kelembagaan principal-agent antarabelandang dengan petani tembakau, besar biaya transaksi ekonomi dalam kelembagaan principal-agent, danperan kelembagaan principal-agent dalam mengelola struktur biaya transaksi dalam tata niaga tembakau BesukiNa Oogst di Kecamatan Wuluhan. Penelitian ini menggunakan data primer dan petani tembakau berjumlah 45orangdan7 orang belandang sebagai responden. Alat analisis yang digunakan adalah snowball sampling denganteknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi data. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1)Di Kecamatan Wuluhan terjadi hubungan kelembagaan principal-agent dalam tata niaga tembakau, dimanapedagang atau belandang sebagai principal dan petani tembakau sebagai agent dengan mengutamakan dasarkepercayaan. 2) Biaya transaksi ekonomi lebih banyak dikeluarkan pada masa sebelum panen dengan petanitembakau sebagai penanggung biaya transaksi paling besar, dan share keuntungan lebih kecil dari belandnag. 3)Adanya kelembagaan principal-agent untuk meminimalkan resiko belum terwujud secara proporsional karenasebagian besar resiko dan biaya transaksi tetap dibebankan kepada petani tembakau. Bagi pemerintah seharusnyamemfasilitasi pembentukan organisasi petani seperti koperasi yang berbeda dengan koperasi-koperasi yang sudahada. koperasi tersebut bertujuan untuk mengurangi biaya transaksi dan memperkuat posisi tawar petani tembakau.