Yudiyanto Yudiyanto
STABN RADEN WIJAYA WONOGIRI

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Metode Penyuluh Agama Buddha Dalam Merefleksikan Nilai-Nilai Moderasi Beragama Bagi Umat Buddha Yudiyanto Yudiyanto; Danang Try Purnomo
PATISAMBHIDA : Jurnal Pemikiran Buddha dan Filsafat Agama Vol. 2 No. 2 (2021): PATISAMBHIDA - Jurnal Pemikiran Buddha dan Filsafat Agama
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53565/patisambhida.v2i2.878

Abstract

Sumber daya manusia penyuluhan agama buddha di indonesia sangat sedikit sekali terutama didaerah-daerah terpencil. Dengan demikian seorang penyuluh harus pandai membagikan waktunya untuk mengunjungi vihara-vihara dan memberikan penyuluhan kepada umat buddha. selain itu penyuluh dituntun untuk mengadakan inovasi dan menyampaikan materi kepada umat buddha karena tidak semua umat mempunyai pemahaman yang sama, salah satu metode penyuluhan yang dilakukan penyuluh agama Buddha di Dusun Pringamba Desa Aribaya dalam merefleksikan nilai-nilai moderasi beragama. Moderasi beragama merupakan kebijakan yang membantu terciptanya harmoni dalam mengelola keagamaan yang beragam. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian penyuluh agama Buddha, ketua vihara, umat Buddha, dan Kepala Desa Aribaya. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data penelitian menggunakan trianggulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan metode penyuluhan yang digunakan penyuluh adalah dengan metode teknik komunikasi langsung, metode ceramah dengan memanfaatkan indera pendengaran umat, dan metode pendekatan perorangan, kelompok, dan massal. Upaya yang dilakukan adalah dengan merencanakan program, menciptakan harmoni sosial, mengelola situasi kondisi, memulai dan menghadiri pertemuan, mengajak hidup terbuka, menggunakan kata bermanfaat, menjalankan penyuluhan dengan pikiran, ucapan, dan perbuatan berdasarkan cinta kasih. Implikasi terinternalisasinya moderasi beragama berdasarkan indikator nilai kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan akomodatif budaya lokal.