Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PEMAHAMAN AL-QUR'AN PASCA KLASIK DAN MODERN: PERKEMBANGAN STUDI DAN KOMUNIKASI Abdul mukhti
ENCOMMUNICATION: Journal of Communication Studies Vol. 1 No. 1 (2023): ENCOMMUNICATION: Journal of Communication Studies
Publisher : Enlightenment Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21267/ejcs.v1i1.72

Abstract

Diturunkannya Al-Qur'an merupakan bukti kenabian dan karya kerasulan Muhammad SAW. yang kemudian dibentuk menjadi bermacam-macam aturan dan teks suci bagi umat Islam. Al-Qur'an dan Hadits adalah sumber yang ideal untuk menjawab setiap faktor nyata dan isu-isu yang muncul di mata publik sehubungan dengan Islam. Oleh karena itu, al-Qur'an biasa (mujmal) diwujudkan oleh orang-orang yang berkompeten dan memegang otoritas di bidang tersebut untuk menjawab semua dilema tersebut. Tujuannya adalah untuk meningkatkan interpretasi dengan menumbuhkan nilai-nilai sosiologis dalam masyarakat. Al-Qur'an adalah bukti keajaiban Nabi Muhammad SAW. Makna terkait juga terkandung dalam Al-Qur'an dengan metodologi Islam dan memiliki komposisi bahasa yang khas. Siswa akan mendapatkan pemahaman tentang ruang lingkup studi Islam ini dan berbagai macam perkembangan al Quran pada masa rasullah hingga masa modern sekarang ini, dengan teori ini kita dapat mengetahui bagaimana proses perkembangan al-Quran pasca klasik dan modern dengan upaya mencapai pembelajaran yang efektif. Sudah diketahui, bahwa segala persoalan selalu dibawa kembali kepada Nabi pada masanya. Akibatnya, Ulum Al-Qur'an tidak diperlukan pada saat itu. Pengetahuan tentang Al-Qur'an mulai muncul setelah kematiannya, ketika Khulafa al-Rasyidin mengambil alih sebagai pemimpin umat Islam. Secara khusus, Utsman bin 'Affan adalah orang yang mengatur panggung untuk perintah menulis Al-Qur'an. Karena kaitannya dengan tulisan ini, maka ilmu pertama yang pasti adalah ilmu ras Al-Qur'an. Karena Utsman adalah salah satu perintis awal ilmu Al-Qur'an, namanya masih dikaitkan dengan rasm al-Ottomaniyah. Akibat lanjutan dari penyelidikan ini, yang biasa disinggung sebagai pemahaman, dibagi menjadi tiga (tiga) tahap dilihat dari sifat-sifat utamanya.