Ellyda Retpitasari
Institut Agama Islam Negeri Kediri, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pembentukan Konstruksi Pendakwah Perempuan di Media Massa Ellyda Retpitasari; Amanda Rizky Amaludin
Journal of Islamic Communication Studies Vol. 1 No. 1 (2023): Januari
Publisher : Program Studi Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam, Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/jicos.2023.1.1.45-59

Abstract

GenderĀ  tertanam dalam konstruksi sosial, budaya, agama, dan filosofi tertentu yang mengakui batas ruang dan waktu. Sedangkan gender sangat bergantung pada nilai-nilai sosial dan digunakan dalam konteks dan situasi. Ini bervariasi menurut jenis kelamin karena struktur sosial adalah proses yang panjang. Proses yang memiliki perbedaan gender adalah sosial, budaya, agama dan pemerintahan. Proses ini difasilitasi oleh kapitalis yang menciptakan konflik. Seperti pendakwah perempuan yang dijadikan komoditas di media massa. Tujuan dari penelitian ini menelaah tentang pendakwah perempuan di media massa. Metode yang digunakan adalah penelitian studi literatur yang berkaitan dengan dakwah perempuan di media massa. Diyakini bahwa media mempengaruhi pembentukan ideologi dan masyarakat menerima begitu saja ideologi. Hasil penelitian menunjukkan pembentukan konstruksi perempuan di media massa, bukan hanya perempuan yang ditampilkan dari segi iklan dan pemberitaan, tetapi juga diselubungkan dalam bentuk komoditas berkaitan dengan dakwah, seperti program dakwah yang menampilkan perempuan dengan kriteria utama bukan dari kemampuan dan kualitas, akan tetapi dari segi tampilan, akan perempuan yang hadir mampu menghadirkan iklan yang masuk, seperti iklan kecantikan, iklan fashion, dan iklan lainnya. Maka media massa harus berkontribusi untuk memperluas pandangan perempuan dan mengubah citra perempuan. Setidaknya ada keseimbangan yang baik antara karakter laki-laki dan perempuan, tanpa memandang jenis kelamin sebagaimana dalam Hukum Islam terkait persamaan Gender, disebutkan dalam Al-Qur'an biasanya disebut sebagai individu yang bertakwa (mutaqqun), dan tidak ada perbedaan jenis kelamin, bangsa atau suku tertentu untuk mencapai mutaqqun sebagaimana disebutkan dalam surat Al Hujurat ayat 13.