Wahyu Ilahi
Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Dakwah Moderasi Beragama di Kalangan Tokoh NU di Desa Klatakan, Jember Wahyu Ilahi; Indah Budi Utami
Journal of Islamic Communication Studies Vol. 1 No. 1 (2023): Januari
Publisher : Program Studi Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam, Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/jicos.2023.1.1.60-79

Abstract

Dakwah moderasi beragama dalam tulisan ini diartikan sebagai sebuah ajakan pada sikap dan bertindak secara moderat yakni menempatkan sesuatu sesuai pada porsinya, mengedepankan toleransi dan penghargaan dalam beragama. Secara spesifik artikel ini membahas tentang dakwah moderasi beragama dikalangan tokoh Nahdlatul Ulama Ranting Klatakan, Jember. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif diskriptif, mengambil setting di desa Klatakan, Jember. Desa tersebut memiliki ragam etnis di masyarakat yaitu Madura, Jawa dan Sunda. Adapun hasil temuannya adalah ada beberapa tokoh yang beda etnis dominan dikalangan Nahdlatul Ulama dalam menanamkan nilai-nilai dakwah moderasi terhadap masyarakat di desa Klatakan. Tokoh-tokoh tersebut sebagai da’i yang memiliki peran sentral dalam dakwah moderasi beragama. Hasil temuannya terdapat dua hal penting dalam menjalankan aktivitas dakwah moderasinya para tokoh NU desa Klatakan adalah 1) Membentuk dan memperkuat pemahaman konsep tentang dakwah moderasi beragama pada masyarakat, yaitu yang menekankan Islam sebagai rahmah untuk semua manusia, penyejuk, perdamaian, toleran, sehingga konsep hidup berdampingan dalam bermasyarakat dapat berlangsung. 2) Dakwah bil hal dalam moderasi beragama yaitu memperkuat tindakan ukhuwah Islamiyah dan silaturahmi baik inter dan antar pemeluk agama dengan berkolaborasi dengan semua unsur stakeholder, menjadikan para tokoh dalam hal ini da’i sebagai tauladan yang penuh cinta damai, merangkul semua elemen kemasyarakatan baik unsur tokoh agama, tokoh budaya, tokoh birokrasi, dan sebagainya.