Liliasari Liliasari
Program Studi Pendidikan Kimia FPMIPA UPI

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA PADA PEMBELAJARAN POGIL UNTUK MATERI PENJERNIHAN AIR DENGAN KOAGULAN BAHAN ALAMI Mentari Fedha Hapsari; Liliasari Liliasari; Gebi Dwiyanti
Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jrppk.v10i1.52140

Abstract

Penelitian tentang pembelajaran POGIL pada konsep penjernihan air menggunakan koagulanbahan alami ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan penguasaankonsep siswa SMA. Dalam penelitian ini, digunakan metode kuasi eksperimen dengan desainpenelitian one group pretest-posttest design. Penelitian ini dilakukan pada 30 orang siswa kelas XIIPA di salah satu SMAN Kabupaten Bandung Barat. Instrumen yang digunakan adalah RPPdan Lembar Kerja Siswa yang disusun berdasarkan model POGIL, evaluasinya berupa soalpilihan ganda beralasan sebanyak 11 butir soal. Hasil penelitian ini menunjukkan penggunaanmodel pembelajaran POGIL dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam keterampilanberpikir kritis dan penguasaan konsep siswa. Rata-rata keterlaksanaan model POGIL padaseluruh tahapan pembelajaran sebesar (75,46%) dengan kriteria hampir seluruh kegiatanterlaksana. Untuk peningkatan hasil belajar KBKr dari 30 peserta didik sebesar 86,67% padakriteria sedang dan 13,33 % pada kriteria tinggi. Rata- rata N-Gain pada peningkatanketerampilan berpikir kritis sebesar 0,525 dengan kriteria sedang. Keterampilan berpikir kritisyang mengalami peningkatan paling tinggi pada menganalisis argumen dengan sub-indikatormengidentifikasi alasan yang dikemukakan N-gain 0.750 dan pada mendefinisikan istilah danmempertimbangkannya dengan sub- indikator perhatian terhadap konteks 0.772, sedangkanpaling rendah pada menentukan tindakan pada sub-indikator menyeleksi kriteria untuk solusi0.280. Penguasaan konsep yang paling dikuasai adalah materi koagulasi (0,463) dan adsorpsi0.612, sedangkan yang kurang dikuasai materi flokulasi 0.329.
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA PADA MATERI KOLOID MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN POGIL Hanum Lutfiyah Salsabila; Liliasari Liliasari; F.M Titin Supriyanti
Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jrppk.v9i2.52249

Abstract

Penelitian tentang “Peningkatan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMA pada Materi KoloidMenggunakan Model Pembealajaran POGIL (Process Oriented Guided Inquiry Learning)” ini bertujuanuntuk menganalisis keterlaksanaan model pembelajaran POGIL, meningkatkan keterampilanberpikir kreatif peserta didik SMA pada materi koloid menggunakan model pembelajaran POGIL,serta mengukur penguasaan konsep koloid peserta didik. Dalam penelitian ini, digunakan metodekuasi eksperimen, dengan desain penelitian one group pretest-posttest design. Instrumen yang digunakanialah soal pilihan berganda beralasan menggunakan 17 butir soal dan lembar penilaian kerja pesertadidik. Subjek penelitian adalah 30 peserta didik kelas XI program MIPA pada salah satu SMANegeri di Ngamprah, yang sedang mempelajari materi koloid. Hasil penelitian menunjukkan bahwapenggunaan model pembelajaran POGIL dapat menganalisis keterlaksanaan model pembelajaranPOGIL, meningkatkan keterampilan berpikir kreatif peseta didik dan dapat mengukur penguasaankonsep mereka. Rerata keterlaksanan model pembelajaran POGIL pada seluruh tahapannya ialahsebagian besar (73,87%) kegiatan terlaksana. Dari 30 orang peserta didik, peningkatan rerata NGainhasil belajar dengan kriteria sedang (76,67%) dan kriteria tinggi (23,33). Rata-rata N-Gainpada peningkatan keterampilan berpikir kreatif ialah sebesar termasuk kategori sedang (0,38). RerataN-gain kemampuan berpikir kreatif yang mengalami peningkatan paling tinggi adalah berpikirflexibility (0,52) dan yang paling rendah adalah berpikir originality (0,31). Rata-rata N-Gainpenguasaan konsep yang diperoleh masuk kategori sedang (0,42). Peningkatan konsep palingdikuasai adalah jenis koloid (rerata N-gain 0,46) dan yang kurang dikuasai adalah sifat koloid (rerataN-gain 0,38). Model pembelajaran POGIL dapat diterapkan pendidik untuk meningkatkanketerampilan berpikir kreatif peserta didik baik pada materi koloid atau mungkin pada materipelajaran lainnya. Model pembelajaran ini lebih baik dilakukan secara tatap muka, agarpembelajaran lebih efektif dan efisien serta menjadikan peserta didik bersifat lebih aktif.